Liputan6.com, Mimika - PT Freeport Indonesia mengalihkan operasional dari tambang terbuka Grasberg ke tambang bawah tanah. Perusahaan memiliki beberapa tambang bawah tanah yang beroperasi, yakni Grasberg Block Cave (GBC), Big Gossa, Deep Ore Zon (DOZ) dan Deep Mill Level Zone (DMLZ). Dari tambang ini, produksi bijih konsentrat tembaga Freeport mencapai 220-230 ribu ton per hari.
Advertisement
Tambang DMLZ
DMLZ merupakan salah satu tambang bawah tanah yang dimiliki PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua. Lokasinya berada di kedalaman 1,7 kilometer (km).
Advertisement
Persiapan Belasan Tahun
PT Freeport Indonesia telah mempersiapkan keberadaan tambang bawah tanah sejak lama. Bahkan persiapan infrastruktur telah dimulai sejak tahun 2004. Di lokasi tambang ini dilengkapi peralatan yang canggih yang menopang kegiatan operasional pertambangan.
Pekerja
Freeport Indonesia juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) mumpuni untuk menopang kegiatan operasional. Sebagian dari mereka merupakan putra asli Tanah Papua.
Advertisement
Kegiatan Operasional
PT Freeport Indonesia (PTFI) menyimpan cadangan tembaga dan emas yang berlimpah dari tambang bawah tanah. Melalui sederet proses, batuan hasil tambang diolah. Disebutkan bila dalam setiap 1 ton ore, terdiri dari 10 kilogram tembaga dan 1 gram emas.
Punya 2 Tempat Ibadah Terdalam
Masjid Al Baabul Munawwar dan Gereja Oikumene Soteria di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, merupakan tempat ibadah terdalam di Indonesia dan dunia
Advertisement