Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak lima atlet Indonesia memetik kemenangan pada perempat final Kejuaraan Dunia MMA 2024 di Dewa United Arena, Rabu (12/12/2024). Mereka adalah Jimmy Menda, M. Subeki, Eko Roni Saputra, Yusuf Widiyanto, dan Puja Riyaya.
Dari pertandingan kategori striking MMA, Menda berhasil buka kemenangan untuk Indonesia via TKO di ronde ke-3 pertandingan. Ia menang atas wakil India, yakni Sridhar Phradhan pada kelas berat 56,7 kg ajang bernama resmi GAMMA World MMA Championships 2024 ini.
Advertisement
Kemudian, M. Subeki dari kelas 70,3 kg susul Menda di kategori yang sama. Ia berhasil kantongi kemenangan melalui split decision saat melawan Islam Ismailov dari Kyrgyzstan.
Lalu, Eko Saputra berhasil menang atas wakil asal India, yakni Aayush Dipu dalam kategori MMA. Pertandingan ini dilaksanakan di kelas 61,2 kg dengan hasil split decision (SD) usai baku hantam selama 3 ronde di dalam cage.
Setelah itu, ada Yusuf Widiyanto yang berhasil menang atas wakil Argentina, yakni Jonathan Barco di kelas 56,7 kg kategori striking MMA. Kemenangan tersebut diraih via Unanimous Decision (UD) setelah bertanding selama 3 ronde.
Terakhir, ada Puja Riyaya yang persembahkan kemenangan untuk tim tuan rumah via angka mutlak atas Charles Mady (Kanada).
Komentar Pelatih Kepala Indonesia
Melihat performa para atlet yang berhasil raih kemenangan, pelatih kepala Indonesia Yani Mandey mengaku bangga. "Performa atlet-atlet ini tidak mengecewakan secara fisik. Semua memang all out dan memang, mereka all out," ucapnya.
Kemudian, Yani pun soroti perancangan strategi yang sudah berhasil diterapkan dalam pertandingan.
"Perancangannya itu mulai dari mengatur strategi pertandingan, karena ada beberapa atlet kita yang (punya) plus dan minus. Jadi, plus itu kita tambahkan, yang minusnya itu kita backup dengan mengantisipasi permainan-permainan lawan," kata Yani.
Advertisement
Waspada Petarung Luar Negeri
Masih mengenai performa atlet Indonesia, Yani menyebutkan akan mempersiapkan yang terbaik. Hanya saja, ia juga tidak memandang sebelah mata kemampuan atlet luar negeri yang datang.
"Kita mempersiapkan juga atlet-atlet yang terbaik. Nah, tetapi tentunya tidak semua atlet terbaik itu pun menunjukkan performa yang luar biasa ya. Kenapa? Atlet yang datang pun dari luar itu punya performa yang luar biasa, dan mungkin mereka sudah memiliki yang terbang lebih banyak dari kami," ucapnya.
Akan tetapi, Yani tetap optimis dengan anak asuhnya. Ia mengatakan bahwa para atlet sudah siap untuk antisipasi segala bentuk permainan yang akan diberikan oleh lawan ke depannya.
"Tim Indonesia sudah mengetahui apa-apa saja yang harus dilakukan pada pertandingan ini," lanjut Yani.