Liputan6.com, Jakarta Gatal pada kulit yang berujung pada lepuhan berisi cairan mungkin disebabkan oleh impetigo.
Impetigo adalah infeksi kulit yang mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Advertisement
Menurut dokter spesialis dermatologi venereologi dari RS EMC Cikarang, Tania Azhari, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes yang masuk melalui luka atau goresan pada kulit.
Kondisi ini sering terjadi di lingkungan yang hangat dan lembab, membuat anak-anak di tempat penitipan anak, sekolah, atau lingkungan padat menjadi lebih rentan.
Meskipun lebih sering menyerang anak-anak, orang dewasa juga bisa terinfeksi, terutama jika kulit teriritasi atau terluka. Karena mudah menular, penting untuk mengetahui gejala dan langkah penanganan yang tepat agar infeksi ini tidak menyebar.
Tanda-tanda impetigo umumnya mulai terlihat beberapa hari setelah bakteri menginfeksi kulit. Beberapa gejala impetigo yang sering muncul di antaranya:
Luka Kecil Berwarna Merah
Gejala awal impetigo biasanya berupa luka kecil berwarna merah yang kemudian berubah menjadi lepuhan berisi cairan. Luka ini sering muncul di area wajah, terutama di sekitar hidung dan mulut, serta di tangan atau leher.
“Lepuhan ini mudah pecah dan akan meninggalkan kerak tipis berwarna kuning seperti madu, yang merupakan tanda khas impetigo,” tulis Tania di laman EMC, dikutip Jumat (13/12/2024).
Lepuhan Berisi Cairan atau Nanah
Gejala berikutnya, pada beberapa kasus, lepuhan yang muncul bisa berisi cairan atau nanah. Lepuhan ini bisa berkembang dengan cepat dan menutupi area yang lebih luas, terutama jika tidak segera ditangani.
Setelah pecah, lepuhan akan meninggalkan lapisan kulit yang kering dan mengeras. Lepuhan yang mengandung nanah dapat menandakan infeksi yang lebih parah dan perlu perhatian medis.
Kulit Terasa Gatal dan Tidak Nyaman
Rasa gatal pada area yang terinfeksi merupakan gejala umum impetigo. Meskipun rasa gatal ini membuat pengidap ingin menggaruk, hal ini sebaiknya dihindari karena dapat menyebarkan bakteri ke bagian kulit lain atau bahkan menular ke orang lain.
Infeksi yang menyebar bisa memperburuk kondisi dan membuat penyembuhan menjadi lebih sulit.
Mengetahui gejala-gejala impetigo adalah langkah pertama untuk mencegah penyebarannya dan memastikan penanganan yang tepat.
“Jika Anda atau anggota keluarga mengalami tanda-tanda seperti luka merah, lepuhan berisi cairan, atau rasa gatal yang tidak kunjung hilang, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis,” saran Tania.
“Tindakan yang cepat dan tepat sangat penting untuk meminimalkan risiko komplikasi serta mempercepat pemulihan. Jangan abaikan gejala ringan sekalipun, karena kesehatan kulit Anda adalah prioritas,” tambahnya.
Advertisement
Bagaimana Cara Mengobati Impetigo?
Jika gejala impetigo muncul, sebaiknya segera melakukan langkah pengobatan untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Berikut beberapa metode pengobatan yang bisa diterapkan:
Penggunaan Antibiotik Topikal
Untuk kasus ringan, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik topikal dalam bentuk salep atau krim. Antibiotik ini diaplikasikan langsung pada bagian kulit yang terkena infeksi. Penggunaan antibiotik topikal sangat efektif dalam mengendalikan infeksi dan menghambat pertumbuhan bakteri, serta membantu mempercepat proses penyembuhan luka.
Antibiotik Oral untuk Infeksi Lebih Serius
Pada infeksi yang lebih parah, terutama jika area yang terinfeksi luas atau jika pengobatan topikal tidak efektif, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik oral.
Antibiotik ini bekerja dari dalam tubuh untuk melawan bakteri penyebab infeksi. Pengobatan antibiotik oral biasanya berlangsung selama 7-10 hari tergantung tingkat keparahan infeksi.
Bagaimana Mencegah Penularan Impetigo?
Pencegahan impetigo dapat dilakukan dengan membersihkan area yang terinfeksi dengan air hangat dan sabun antiseptik, cuci tangan setelah menyentuhnya, cuci pakaian serta barang pribadi dengan air panas.
“Mencegah impetigo lebih baik daripada mengobati, mengingat penyakit ini sangat menular,” kata Tania.
Beberapa langkah pencegahan sederhana yang bisa dilakukan antara lain menjaga kebersihan kulit, mencuci tangan, dan menghindari kontak dengan pengidap. Beberapa langkah pencegahan impetigo yang bisa dilakukan meliputi:
Menjaga Kebersihan Kulit
Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan kulit dengan mandi secara teratur, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan. Jika ada luka kecil atau goresan pada kulit, segera bersihkan dan tutup dengan plester steril untuk mencegah bakteri masuk.
Hindari Berbagi Barang Pribadi
Hindari berbagi barang-barang pribadi seperti handuk, pakaian, atau alat kebersihan pribadi dengan orang lain. Barang-barang tersebut bisa menjadi media penyebaran bakteri yang menyebabkan impetigo.
Rawat Luka dan Goresan dengan Baik
Perhatikan luka atau lecet pada kulit, meskipun kecil. Cuci luka menggunakan antiseptik dan tutup dengan perban steril jika diperlukan. Ini akan mengurangi risiko infeksi dan mencegah masuknya bakteri penyebab impetigo.
“Impetigo dapat diobati dengan antibiotik dan menjaga kebersihan kulit. Namun, jika gejala tidak membaik setelah beberapa hari atau muncul demam, pembengkakan kelenjar getah bening, atau lepuhan semakin menyebar, segera konsultasikan dengan dokter,” pungkas Tania.
Advertisement