Kisah Pilu Jenazah Bayi Baru Lahir Terpaksa Dibekukan karena Orangtua Tidak Bisa Bayar Biaya Rumah Sakit

Bayi tersebut meninggal 30 menit setelah dilahirkan dengan kondisi yang memprihatinkan, yakni hanya memiliki satu mata, tidak memiliki hidung, dan tidak memiliki saluran kotoran.

oleh Asnida Riani diperbarui 13 Des 2024, 09:00 WIB
Ilustrasi jenazah bayi baru lahir. (dok. Omar Lopez/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Tiada kata yang bisa menggambarkan kesedihan pasangan suami istri asal Malaysia ketika bayi yang mereka nanti-nantikan meninggal dunia hanya beberapa menit setelah lahir. Yang lebih memilukan lagi, jenazah bayi laki-laki tersebut harus disimpan di freezer selama dua minggu karena orangtuanya tidak mampu membayar biaya kelahiran di rumah sakit swasta.

Melansir mStar, Jumat (13/12/2024), hal tersebut diungkap Pendiri Unit Mobil Polisi Khusus Van Jenazah (UKVJ) yang akrab disapa Wan Cai di media sosial. Wan menuturkan, bayi tersebut meninggal 30 menit setelah dilahirkan dengan kondisi yang memprihatinkan, yakni hanya memiliki satu mata, tidak memiliki hidung, dan tidak memiliki saluran kotoran.

Ia kemudian mengaku bahwa pihak rumah sakit menghadapi kendala saat berusaha mengurus jenazah bayi malang tersebut. "Sedih melihat jenazah bayi tidak berdosa ini 100 persen dibekukan!” klaimnya melalui serangkaian unggahan di Facebook, baru-baru ini.

Wan menyambung, "Bayangkan seorang bayi yang meninggal pada 24 November (2024) dibedong selama dua minggu dan dimasukkan ke dalam lemari es. Hal ini terjadi karena sang ayah tidak mampu membayar biaya kelahiran anaknya di rumah sakit swasta."

Menurut dia, mereka harus menggunakan air panas yang dicampur air keran untuk melunakkan tubuh dan persendian jenazah bayi sebelum akhirnya dikebumbikan. Selain jenazah bayinya disimpan di freezer, dia juga mengaku sang ibu juga tidak diperbolehkan meninggalkan bangsal rumah sakit hingga tagihannya lunas.

"Sampai bapak membayar tagihannya pada pukul 11 pagi tadi (Senin, 9 November 2024)," ujarnya lagi.


Tagihan Rumah Sakit

Ilustrasi jenazah bayi baru lahir. Freepik.

Diketahui bahwa tagihan yang harus dibayarkan ke rumah sakit berjumlah sekitar 3,6 ribu ringgit (sekitar Rp12,9 juta). Namun, Wan Cai tidak mengungkap negara bagian dan nama rumah sakit tempat kasus dugaan tersebut terjadi. "Ibunya jadi jaminan agar pihak rumah sakit bisa menyerahkan jenazah bayi tersebut pada bapak untuk dimakamkan," katanya.

Berkomentar lebih lanjut, Wan mendapat informasi bahwa ibu malang tersebut mengeluh sakit sebelum diantar tetangganya ke rumah sakit swasta. "Saat kejadian, suaminya sedang bekerja dan segera ke rumah sakit setelah diberitahu tentang kondisi istrinya," katanya.

Jenazah bayi tersebut akhirnya dimakamkan di pemakaman di Selangor, Senin. Menurut Wan, proses pemakaman jenazah bayi tersebut dibiayai dana sumbangan masyarakat.

"Alhamdulillah biaya pemakaman 'anak surga' ini dibayar menggunakan dana infaq bapak-bapak," ujarnya. Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi pihak rumah sakit terkait tudingan tersebut.

Sementara itu dari dalam negeri, Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih tengah jadi sorotan publik. Hal ini karena ada bayi yang diduga tertukar. Kejadian ini terungkap setelah salah satu orangtua si bayi menaruh rasa curiga dengan perlakuan pihak rumah sakit.

 


Bayi Diduga Tertukar

Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Freepik.

Kejadian berawal saat pasangan suami-istri Feni Selvianti (26) dan Muhammad Rauf (27) mendatangi Klinik Pratama Karnaeny. Saat itu, Rauf mendampingi istri melakukan kontrol kehamilan. Hasil USG, kata dokter, air ketubannya kurang.

"Bayi harus dikeluarkan dengan cara operasi caesar," kata Rauf dalam keterangannya, Selasa, 10 Desember 2024, lapor kanal News Liputan6.com.

Ia mengatakan, dokter yang menangani menawarkan membuat rujukan agar melahirkan di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Kebetulan, si dokter juga bekerja di sana.

Rauf bersama istri mendatangi Rumah Sakit Islam Cempaka Putih pada Minggu, 15 September 2024. Istrinya melakukan operasi caesar pada Senin 16 September 2024. Berdasarkan surat keterangan, bayi lahir pada pukul 09.05 WIB.

"Setelah lahir, bayi menangis sangat kencang, istri saya melihat belakang kepala bayi dan punggungnya, tapi (wajah bayi) tidak perlihatkan ke ibunya dan tidak diberitahu jenis kelamin, berat, dan panjang bayi," ujar dia.

Rauf mengatakan, ia kemudian dipanggil perawat untuk masuk ke ruang operasi. Dia diminta mengumandangkan adzan di telinga si bayi. Tampak bayi dibawa menggunakan alat inkubator dan terpasang alat oksigen di hidung. "Saya mengadzankan bayi, oksigen dibuka dan bayi menangis sangat kencang," ujar dia.

 


Bongkar Makam

Ilustrasi bayi baru lahir. (Foto: Pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Rauf mengatakan, ia sempat meminta izin berfoto bersama si bayi. "Awalnya tidak boleh, setelah saya memaksa dan bilang saya mau foto dan video anak saya buat laporan ke keluarga bahwa bayi saya sudah lahir, saya diizinkan foto dan video," ujar dia.

Ia kemudian dikabarkan bahwa anaknya telah meninggal pada pukul 10.19 WIB. Rauf mengatakan, pihak rumah sakit menyerahkan bayi dalam kondisi sudah dikafani. Jenazah dimakamkan di TPU Semper pada Selasa sore, 17 September 2024.

Keesokan harinya, ia kembali mendatangi makan anaknya. Dia minta izin membongkar makam anaknya karena kondisi sang istri yang menangis terus. Setelah makam dibongkar, Rauf mengatakan, dia melihat kondisi jasad bayi yang diyakini bukanlah anak.

"Badannya besar, dan dari ukuran panjangnya, tidak sesuai surat keterangan lahir dari RSIJCP," ujar dia.

Terkait hal ini, ia telah dilakukan mediasi dengan pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Senin, 9 Desember 2024. Hasilnya, pihak rumah sakit akan memfasilitasi keluarga untuk melakukan tes DNA yang seluruh biaya akan ditanggung Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.

Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya