Ngemil dengan Konsep Mindful Eating, Makan Jangan Jadi Pelampiasan Stres

Tidak masalah punya kebiasaan ngemil, asalkan untuk memenuhi kebutuhan gizi.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 14 Des 2024, 09:15 WIB
Ngemil dengan Konsep Mindful Eating, Makan Jangan Jadi Pelampiasan Stres. (Dok: Liputana6.com/dyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orang tak bisa lepas dari ngemil dan sebenarnya tidak ada yang salah dari kebiasaan itu jika dilakukan dengan tepat. Namun, tidak jarang ngemil dijadikan pelampiasan stres karena tidak mindful eating atau sadar saat mengonsumsi makanan.

"Kita harus mindful (berkesadaran) dengan apa yang kita makan, tapi pastikan lagi apakah kecukupan gizi belum terpenuhi atau sudah," ungkap Mutiara Maharini, psikolog yang hadir dalam acara peluncuran Cimory Bites, Rabu, 11 Desember 2024.

Ia kembali menekankan bahwa kebiasaan ngemil diperbolehkan sepanjang untuk memenuhi kebutuhan gizi. Tapi jika sebaliknya, Anda patut waspada dan merefleksikan kondisi mental pribadi. "Jangan-jangan kesehatan mental sedang tidak baik-baik saja," sambung Mutiara.

Ia pun meminta agar saat jam makan atau keinginan ngemil muncul, kedepankan mindful eating. Hal itu bisa membuat perut kenyang lebih lama sehingga suasana hati lebih positif dan hari-hari lebih produktif. 

 

Ahli gizi Putri Miftahul Jannah menyatakan seseorang boleh ngemil dengan kewajiban memperhatikan jenis makanan dan jenis bahan makanan yang dikonsumsinya. Salah satunya, ia merekomendasikan yogurt karena termasuk camilan bergizi.

Yogurt, kata Putri, mengandung protein dan dapat dipadukan dengan buah seperti nata de coco untuk menambah serat. "Proses fermentasi yogurt juga memecah protein menjadi asam amino dan gula menjadi bentuk yang lebih sederhana, memudahkan tubuh dalam mencerna zat gizi yang terkandung," terangnya.

 


Yogurt Sebagai Camilan Sehat

Ilustrasi yogurt drink. (Foto: pixabay.com)

Dari proses fermentasi, protein susu pun sudah dipecah menjadi struktur yang lebih sederhana yaitu asam amino, dan gulanya pun dipecah jadi lebih sederhana. "Jadi, memudahkan kita untuk mencerna zat gizi yang terkandung di dalam susu setelah difermentasi," tukas Putri.

Menyambung hal tersebut, dari sisi psikologi, Mutiara menyebut camilan tidak selalu membuat suasana jadi bahagia. Tapi jika camilan tersebut sehat, seperti yogurt yang mengenyangkan perut, mulut, dan otak, jenis camilan ini bisa menjadi pilihan yang tepat. 

Di kesempatan yang sama, Lidwina Tandy, Marketing Manager Cimory, mengatakan pihaknya telah meriset yogurt sebagai camilan untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. "Untuk camilan, orang-orang suka (yogurt) yang berasa. Tapi untuk menunjang kesehatan, dikonsumsi sehari-hari sebagai campuran salad dan dikonsumsi langsung akan pilih yang plain," terangnya.

Ia meminta publik menepis kekhawatiran soal kandungan gula yang berlebihan. Ia menyatakan satu kemasan Cimory mengandung sekitar 10--12 gram gula, seperlima dari asupan maksimal 50 gram gula per hari untuk orang dewasa yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan. Namun, produknya hanya boleh dikonsumsi anak-anak di atas usia 2 tahun atau sesuai rekomendasi dokter anak dan kondisi masing-masing anak.


Mengenal Konsep Mindful Eating

ilustrasi makan sayuran/Photo by Oleg Magni from Pexels

Banyak perusahaan makanan menjejali masyarakat dengan berbagai jenis makanan. Seringkali, sebagian masyarakat termakan oleh apa yang ditawarkan oleh perusahaan makanan. Tak peduli sehat atau tidak, yang terpenting adalah rasanya yang enak. Itu menjadikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak diperhatikan secara seksama.

Dengan kondisi tersebut, kesehatan menjadi nomor dua. Padahal, kesehatan harus jadi nomor satu dalam kehidupan karena dengan sehat, kegiatan apapun bisa kita lakukan dengan lancar.

Salah satu cara menjaga kesehatan tubuh adalah menjaga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Anda harus disiplin dalam memberikan asupan makanan untuk tubuh. 

Dikutip dari Healthline, 3 Oktober 2022, hal yang bisa diterapkan adalah dengan metode mindful eating. Langkah ini adalah sebuah teknik yang dapat membantu kita mengontrol kebiasaan makan dengan baik. Mindful eating pun bisa digunakan untuk mengobati eating disorder, depresi, dan kecemasan.


Langkah-langkah untuk Mindful Eating

Ilustrasi Mengonsumsi Makanan Credit: pexels.com/Stephany

1. Jangan Makan Terburu-buru

Langkah pertama yang harus diterapkan dan ditanamkan dalam akal pikiran adalah makan harus pelan-pelan. Tubuh memiliki beragam sistem yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Berkaitan dengan makanan, perut jadi elemen sentral.

2. Kunyah Secara Perlahan

Langkah ini mempunyai banyak manfaat yang berguna untuk kesehatan tubuh. Melansir Mejorconsalud, mengunyah makanan secara perlahan dapat memberikan rasa kenyang yang jauh lebih besar, melancarkan proses pencernaan, menjaga berat badan, dan meningkatkan kesehatan secara umum.

3. Fokus pada Aktivitas Makan

Langkah ini dilakukan untuk menghindari distraksi ketika sedang melakukan aktivitas makan. Dengan menerapkan langkah ini, kita bisa fokus pada isyarat motorik yang bisa merasakan aroma, rasa, tekstur, dan suhu makanan. Yang otomatis akan berdampak kepada cara berpikir kita tentang makanan itu sendiri.

Sebab jika Anda melakukan aktivitas lain, kita cenderung akan mengabaikan proses makan itu sendiri. Bahkan, saat kita terdistraksi aktivitas yang lainnya, pemikiran bahwa makan itu sebuah kebutuhan penting untuk tubuh bakal terlupakan. 

 

Infografis Wacana Susu Ikan Pengganti Alternatif Susu di Program Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya