Apa Itu Tipes? Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Penyakit tipes disebabkan infeksi bakteri Salmonella typhi. Kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Des 2024, 13:44 WIB
Seseorang dirawat karena tipes ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta - Tipes atau demam tifoid merupakan salah satu penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi dan dapat menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat, penting untuk mengenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.

Berikut penjelasan lengkap seputar penyakit tipes yang perlu Anda ketahui.


Definisi Tipes

Tipes atau demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini menyerang saluran pencernaan dan dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Tipes termasuk penyakit yang serius dan berpotensi mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan tepat.

Penyakit tipes berbeda dengan tifus, meskipun keduanya sama-sama penyakit infeksi. Tifus disebabkan oleh bakteri Rickettsia dan Orientia yang ditularkan melalui gigitan kutu atau tungau. Sementara tipes menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi.

Tipes masih menjadi masalah kesehatan yang umum terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak, namun orang dewasa juga bisa terinfeksi. Faktor sanitasi yang buruk dan kebersihan yang tidak terjaga menjadi penyebab utama tingginya kasus tipes di suatu daerah.


Gejala Tipes

Gejala tipes umumnya mulai muncul 1-3 minggu setelah terinfeksi bakteri Salmonella typhi. Beberapa gejala awal yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Demam tinggi yang meningkat secara bertahap hingga mencapai 39-40°C
  • Sakit kepala
  • Lemas dan kelelahan
  • Nyeri otot
  • Sakit perut
  • Diare atau sembelit
  • Hilangnya nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Batuk kering
  • Ruam merah muda di perut dan dada

Pada minggu kedua, gejala biasanya semakin memburuk. Demam bisa mencapai 40-41°C dan berlangsung terus-menerus. Perut terasa kembung dan nyeri. Bisa juga terjadi pembesaran hati dan limpa. Beberapa penderita mengalami kebingungan mental atau delirium.

Jika tidak segera ditangani, gejala tipes dapat berlanjut hingga 3-4 minggu. Pada kasus yang parah, bisa terjadi komplikasi serius seperti perdarahan atau perforasi usus. Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut, terutama demam tinggi yang berlangsung lebih dari seminggu.


Penyebab Tipes

Penyebab utama tipes adalah infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Beberapa cara penularan tipes antara lain:

  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang tercemar bakteri Salmonella typhi
  • Makan makanan yang diolah oleh penderita tipes yang tidak mencuci tangan dengan bersih
  • Minum air yang tercemar kotoran manusia yang mengandung bakteri Salmonella typhi
  • Menggunakan peralatan makan yang terkontaminasi bakteri
  • Kontak langsung dengan penderita tipes melalui tangan yang tidak bersih

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terinfeksi tipes antara lain:

  • Sanitasi dan kebersihan lingkungan yang buruk
  • Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang dijual di pinggir jalan
  • Bepergian ke daerah endemis tipes
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Usia anak-anak yang lebih rentan terinfeksi

Bakteri Salmonella typhi dapat bertahan hidup di air, es, debu dan kotoran dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan dan makanan sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.


Diagnosis Tipes

Diagnosis tipes dilakukan melalui beberapa tahapan pemeriksaan, antara lain:

  • Anamnesis atau wawancara medis: Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, riwayat perjalanan, dan faktor risiko lainnya.
  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa tanda-tanda vital seperti suhu tubuh, denyut nadi, dan tekanan darah. Juga akan dilakukan pemeriksaan perut untuk mendeteksi adanya pembesaran hati atau limpa.
  • Pemeriksaan darah: Dilakukan untuk mendeteksi adanya bakteri Salmonella typhi dalam darah. Tes darah juga bisa menunjukkan peningkatan sel darah putih yang mengindikasikan adanya infeksi.
  • Uji Widal: Tes serologi untuk mendeteksi antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi dalam darah.
  • Kultur feses: Dilakukan untuk mengisolasi bakteri Salmonella typhi dari sampel feses pasien.
  • Tes PCR: Metode yang lebih sensitif untuk mendeteksi DNA bakteri Salmonella typhi.

Diagnosis tipes terkadang sulit dilakukan karena gejalanya mirip dengan penyakit lain seperti malaria, demam berdarah, atau infeksi virus. Oleh karena itu, diperlukan kombinasi dari beberapa metode pemeriksaan untuk memastikan diagnosis yang akurat.

Pemeriksaan kultur darah merupakan gold standard dalam diagnosis tipes. Namun hasilnya baru keluar setelah beberapa hari. Sementara itu, uji Widal yang lebih cepat hasilnya sering digunakan, meskipun tingkat akurasinya tidak sebaik kultur darah.

Dokter juga perlu mempertimbangkan riwayat perjalanan pasien ke daerah endemis tipes serta kondisi sanitasi lingkungan dalam menegakkan diagnosis. Dengan diagnosis yang tepat, pengobatan yang sesuai dapat segera diberikan untuk mencegah komplikasi.


Pengobatan Tipes

Pengobatan tipes bertujuan untuk membunuh bakteri penyebab, mengatasi gejala, dan mencegah komplikasi. Beberapa metode pengobatan yang biasa dilakukan antara lain:

  • Pemberian antibiotik: Antibiotik merupakan pengobatan utama untuk membunuh bakteri Salmonella typhi. Jenis antibiotik yang biasa digunakan antara lain ciprofloxacin, ceftriaxone, dan azithromycin. Pemilihan antibiotik disesuaikan dengan tingkat keparahan infeksi dan resistensi bakteri.
  • Terapi cairan: Penderita tipes perlu banyak minum untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat demam dan diare. Pada kasus yang parah, cairan mungkin perlu diberikan melalui infus.
  • Istirahat yang cukup: Penderita tipes disarankan untuk banyak beristirahat agar tubuh bisa memulihkan diri dari infeksi.
  • Diet khusus: Makanan yang mudah dicerna seperti bubur, sup, dan buah-buahan lunak dianjurkan selama masa pemulihan.
  • Obat pereda gejala: Obat penurun demam seperti paracetamol dapat diberikan untuk mengatasi demam dan nyeri.

Durasi pengobatan tipes biasanya berlangsung 7-14 hari, tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Penting untuk menghabiskan seluruh antibiotik yang diresepkan dokter meskipun gejala sudah membaik. Hal ini untuk memastikan bakteri benar-benar tereliminasi dan mencegah resistensi antibiotik.

Pada kasus tipes yang parah atau disertai komplikasi, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan. Pasien akan mendapat pengawasan ketat dan pengobatan intensif seperti pemberian antibiotik melalui infus.

Setelah pengobatan selesai, pasien perlu melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan bakteri sudah hilang dari tubuh. Beberapa orang bisa menjadi karier tipes tanpa gejala, sehingga pemeriksaan lanjutan penting dilakukan untuk mencegah penularan.


Pencegahan Tipes

Pencegahan tipes dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, setelah dari toilet, dan setelah menyentuh benda-benda kotor
  • Memasak makanan hingga matang sempurna, terutama daging dan telur
  • Mencuci sayur dan buah dengan air bersih sebelum dikonsumsi
  • Memastikan air minum yang dikonsumsi sudah dimasak atau berasal dari sumber yang aman
  • Menghindari jajanan di pinggir jalan yang kebersihannya tidak terjamin
  • Menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi yang baik
  • Melakukan vaksinasi tifoid, terutama sebelum bepergian ke daerah endemis tipes

Vaksinasi tifoid merupakan salah satu cara efektif untuk mencegah tipes. Ada dua jenis vaksin tifoid yang tersedia:

  • Vaksin oral: Diberikan dalam bentuk kapsul yang diminum. Efektif selama 5 tahun.
  • Vaksin suntik: Diberikan melalui injeksi. Efektif selama 2-3 tahun.

Vaksinasi tifoid direkomendasikan terutama bagi mereka yang akan bepergian ke daerah dengan sanitasi buruk atau daerah endemis tipes. Namun perlu diingat bahwa vaksin tidak memberikan perlindungan 100%, sehingga tetap perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Bagi penderita tipes yang sudah sembuh, penting untuk tetap menjaga kebersihan diri terutama mencuci tangan setelah buang air besar. Hal ini untuk mencegah penularan bakteri yang mungkin masih ada dalam tubuh kepada orang lain.


Komplikasi Tipes

Jika tidak ditangani dengan tepat, tipes dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius yang mengancam nyawa. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:

  • Perforasi usus: Terjadi lubang pada dinding usus yang dapat menyebabkan peritonitis (infeksi selaput perut) dan sepsis.
  • Perdarahan usus: Pendarahan pada usus yang dapat menyebabkan anemia berat.
  • Hepatitis: Peradangan pada hati yang menyebabkan gangguan fungsi hati.
  • Miokarditis: Peradangan otot jantung yang dapat mengganggu fungsi jantung.
  • Pneumonia: Infeksi pada paru-paru yang menyebabkan gangguan pernapasan.
  • Meningitis: Peradangan selaput otak yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.
  • Sepsis: Infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh dan dapat menyebabkan kegagalan organ.

Komplikasi tipes lebih sering terjadi pada pasien yang terlambat mendapatkan pengobatan atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Oleh karena itu, penting untuk segera mendapatkan penanganan medis jika mengalami gejala tipes.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya komplikasi antara lain:

  • Usia lanjut atau anak-anak
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Malnutrisi
  • Infeksi HIV/AIDS
  • Penggunaan obat-obatan yang menekan sistem imun

Untuk mencegah komplikasi, penting bagi penderita tipes untuk mengikuti instruksi dokter dengan baik, menghabiskan seluruh antibiotik yang diresepkan, dan melakukan pemeriksaan ulang sesuai anjuran. Dengan penanganan yang tepat dan cepat, sebagian besar kasus tipes dapat disembuhkan tanpa komplikasi serius.


Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang mencurigakan tipes, terutama:

  • Demam tinggi yang berlangsung lebih dari seminggu
  • Sakit perut yang parah
  • Diare berkepanjangan
  • Muntah terus-menerus
  • Tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, urine berwarna gelap, atau pusing
  • Muncul ruam merah muda di perut atau dada
  • Kebingungan mental atau perubahan kesadaran

Jika Anda baru kembali dari daerah endemis tipes dan mengalami gejala-gejala tersebut, segera beritahukan riwayat perjalanan Anda kepada dokter. Hal ini akan membantu dokter dalam menegakkan diagnosis dengan lebih cepat.

Bagi penderita tipes yang sedang menjalani pengobatan, segera hubungi dokter jika:

  • Gejala tidak membaik setelah beberapa hari pengobatan
  • Muncul gejala baru atau gejala yang memburuk
  • Mengalami efek samping obat yang mengganggu
  • Terjadi tanda-tanda komplikasi seperti nyeri perut yang hebat atau tinja berdarah

Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius pada tipes. Jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis jika Anda mencurigai adanya infeksi tipes. Diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu dapat mencegah penyakit berkembang menjadi lebih parah dan mengancam nyawa.


Mitos dan Fakta Seputar Tipes

Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat seputar penyakit tipes. Berikut beberapa mitos dan fakta yang perlu diluruskan:

Mitos: Tipes disebabkan oleh kelelahan

Fakta: Tipes disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi, bukan karena kelelahan. Namun, kelelahan dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga lebih rentan terinfeksi.

Mitos: Penderita tipes harus puasa

Fakta: Penderita tipes justru perlu asupan nutrisi yang cukup untuk membantu pemulihan. Diet yang dianjurkan adalah makanan lunak yang mudah dicerna.

Mitos: Tipes bisa sembuh sendiri tanpa obat

Fakta: Tipes perlu diobati dengan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebabnya. Tanpa pengobatan yang tepat, tipes bisa menyebabkan komplikasi serius.

Mitos: Vaksin tipes memberikan perlindungan 100%

Fakta: Vaksin tipes memang efektif mencegah infeksi, tapi tidak memberikan perlindungan 100%. Tetap perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Mitos: Tipes hanya menyerang anak-anak

Fakta: Tipes bisa menyerang semua usia, meski memang lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja.

Mitos: Penderita tipes tidak boleh makan daging

Fakta: Penderita tipes boleh mengonsumsi daging asalkan dimasak hingga matang sempurna dan mudah dicerna.

Memahami fakta-fakta tentang tipes sangat penting untuk mencegah dan menangani penyakit ini dengan tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada hal-hal yang masih membingungkan seputar tipes.


FAQ Seputar Tipes

1. Apakah tipes bisa menular?

Ya, tipes bisa menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Penularan juga bisa terjadi melalui kontak langsung dengan penderita yang tidak menjaga kebersihan.

2. Berapa lama masa penyembuhan tipes?

Dengan pengobatan yang tepat, gejala tipes biasanya mulai membaik dalam 3-5 hari. Namun, proses penyembuhan total bisa memakan waktu 1-2 minggu tergantung tingkat keparahan infeksi.

3. Apakah ada pantangan makanan untuk penderita tipes?

Penderita tipes sebaiknya menghindari makanan yang sulit dicerna seperti makanan berlemak, pedas, atau berserat tinggi. Juga hindari makanan mentah yang berisiko terkontaminasi bakteri.

4. Apakah tipes bisa kambuh?

Ya, tipes bisa kambuh terutama jika pengobatan sebelumnya tidak tuntas atau ada faktor pemicu seperti kelelahan dan penurunan daya tahan tubuh.

5. Berapa lama masa inkubasi tipes?

Masa inkubasi tipes biasanya berlangsung 1-3 minggu setelah terpapar bakteri Salmonella typhi.

6. Apakah tipes berbahaya bagi ibu hamil?

Tipes pada ibu hamil bisa berbahaya karena berisiko menyebabkan komplikasi seperti keguguran atau kelahiran prematur. Ibu hamil yang mengalami gejala tipes harus segera mendapat penanganan medis.

7. Bagaimana cara membedakan tipes dengan demam berdarah?

Tipes dan demam berdarah memiliki beberapa gejala yang mirip. Namun, pada demam berdarah biasanya terjadi penurunan trombosit yang drastis dan bisa disertai perdarahan. Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk memastikan diagnosis.


Kesimpulan

Tipes merupakan penyakit infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia karena penularannya yang mudah melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Gejala utama tipes adalah demam tinggi berkepanjangan, sakit perut, dan gangguan pencernaan.

Penanganan tipes yang tepat dan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Pengobatan utama adalah dengan pemberian antibiotik sesuai resep dokter. Selain itu, penderita perlu banyak istirahat dan menjaga asupan cairan serta nutrisi yang cukup.

Pencegahan tipes dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama dalam hal kebersihan makanan dan lingkungan. Vaksinasi tifoid juga bisa menjadi pilihan terutama bagi mereka yang akan bepergian ke daerah endemis tipes.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya