Apa Itu Obligasi? Jenis-Jenis, Cara Kerja, Keuntungan, dan Risikonya

Pelajari apa itu obligasi, jenis-jenisnya, keuntungan dan risikonya sebagai instrumen investasi pendapatan tetap. Panduan lengkap bagi investor pemula.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Des 2024, 13:41 WIB
Mempelajari obligasi ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta - Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang populer di pasar modal. Namun bagi investor pemula, konsep obligasi mungkin masih terdengar asing dan membingungkan. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang apa itu obligasi, jenis-jenisnya, cara kerjanya, serta keuntungan dan risikonya sebagai pilihan investasi.


Pengertian Obligasi

Obligasi adalah surat utang jangka menengah-panjang yang dapat diperjualbelikan. Secara sederhana, obligasi merupakan surat pengakuan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi. Penerbit obligasi berjanji akan membayar bunga secara berkala dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pemegang obligasi.

Beberapa poin penting terkait definisi obligasi:

  • Merupakan instrumen utang dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun
  • Diterbitkan oleh pemerintah, korporasi, atau lembaga lainnya
  • Memberikan pendapatan tetap berupa kupon/bunga
  • Memiliki nilai nominal yang akan dibayarkan saat jatuh tempo
  • Dapat diperdagangkan di pasar sekunder

Jadi pada dasarnya, dengan membeli obligasi investor meminjamkan uang kepada penerbit obligasi. Sebagai imbalannya, investor akan menerima pembayaran bunga secara periodik dan pengembalian nilai pokok saat obligasi jatuh tempo.


Jenis-Jenis Obligasi

Terdapat beberapa jenis obligasi yang beredar di pasar, diantaranya:

1. Berdasarkan Penerbit

  • Obligasi Pemerintah - Diterbitkan oleh pemerintah pusat, contohnya Surat Utang Negara (SUN), Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Savings Bond Ritel (SBR).
  • Obligasi Korporasi - Diterbitkan oleh perusahaan swasta atau BUMN.
  • Obligasi Pemerintah Daerah - Diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek pembangunan.

2. Berdasarkan Suku Bunga

  • Obligasi Kupon Tetap (Fixed Rate) - Memberikan tingkat bunga tetap selama tenor obligasi.
  • Obligasi Kupon Mengambang (Floating Rate) - Tingkat bunga berubah-ubah sesuai acuan tertentu.
  • Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon) - Tidak memberikan pembayaran bunga berkala.

3. Berdasarkan Jaminan

  • Obligasi Dijamin (Secured Bonds) - Dijamin dengan aset tertentu milik penerbit.
  • Obligasi Tidak Dijamin (Unsecured Bonds) - Tidak ada jaminan khusus.

4. Berdasarkan Konversi

  • Obligasi Konversi - Dapat ditukar menjadi saham penerbit.
  • Obligasi Non-Konversi - Tidak dapat dikonversi menjadi saham.

5. Berdasarkan Mata Uang

  • Obligasi Rupiah - Diterbitkan dalam mata uang Rupiah.
  • Obligasi Valuta Asing - Diterbitkan dalam mata uang asing seperti USD.

Pemahaman tentang berbagai jenis obligasi ini penting bagi investor untuk memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan investasi dan profil risikonya.


Cara Kerja Obligasi

Untuk memahami lebih jauh tentang apa itu obligasi, penting untuk mengetahui bagaimana instrumen ini bekerja. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai mekanisme obligasi:

  1. Penerbitan - Penerbit menerbitkan obligasi dengan nilai nominal, kupon, dan jatuh tempo tertentu.
  2. Pembelian - Investor membeli obligasi di pasar perdana atau sekunder.
  3. Pembayaran Kupon - Penerbit membayar bunga/kupon secara berkala (biasanya per 3 atau 6 bulan).
  4. Jatuh Tempo - Saat obligasi jatuh tempo, penerbit melunasi nilai pokok kepada pemegang obligasi.

Selama tenor obligasi, pemegang dapat menjual obligasinya di pasar sekunder. Harga obligasi di pasar sekunder dapat berfluktuasi tergantung kondisi pasar dan suku bunga acuan.


Keuntungan Investasi Obligasi

Berikut beberapa keuntungan berinvestasi pada obligasi:

1. Pendapatan Tetap

Obligasi memberikan pendapatan tetap berupa kupon/bunga secara berkala. Hal ini memberikan kepastian arus kas bagi investor, terutama yang menginginkan pendapatan pasif.

2. Potensi Capital Gain

Selain pendapatan kupon, investor juga berpeluang mendapatkan capital gain jika menjual obligasi di pasar sekunder dengan harga lebih tinggi dari harga beli.

3. Risiko Lebih Rendah

Dibandingkan saham, obligasi umumnya memiliki risiko yang lebih rendah. Terutama untuk obligasi pemerintah yang dijamin penuh oleh negara.

4. Prioritas Klaim

Dalam hal likuidasi perusahaan, pemegang obligasi memiliki hak klaim yang lebih tinggi dibandingkan pemegang saham.

5. Diversifikasi Portofolio

Obligasi dapat menjadi instrumen diversifikasi yang baik dalam portofolio investasi, terutama untuk menyeimbangkan risiko dari aset berisiko tinggi seperti saham.


Risiko Investasi Obligasi

Meskipun dianggap lebih aman dari saham, obligasi tetap memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan:

1. Risiko Suku Bunga

Kenaikan suku bunga acuan dapat menyebabkan penurunan harga obligasi di pasar sekunder, terutama untuk obligasi dengan kupon tetap.

2. Risiko Kredit/Gagal Bayar

Ada kemungkinan penerbit obligasi tidak mampu membayar kupon atau melunasi pokok utang saat jatuh tempo.

3. Risiko Likuiditas

Beberapa jenis obligasi mungkin sulit untuk dijual kembali di pasar sekunder karena kurangnya permintaan.

4. Risiko Inflasi

Jika tingkat inflasi lebih tinggi dari kupon obligasi, nilai riil dari investasi dapat berkurang.

5. Risiko Nilai Tukar

Untuk obligasi dalam mata uang asing, fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi nilai investasi dalam Rupiah.


Cara Berinvestasi Obligasi

Bagi investor yang tertarik berinvestasi di obligasi, berikut beberapa cara yang dapat ditempuh:

1. Pembelian Langsung

Investor dapat membeli obligasi secara langsung melalui pasar perdana (saat penerbitan) atau pasar sekunder. Untuk obligasi pemerintah ritel seperti ORI atau SBR, pembelian dapat dilakukan melalui agen penjual resmi.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Bagi investor pemula atau yang memiliki dana terbatas, berinvestasi melalui reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan. Reksa dana ini menginvestasikan sebagian besar portofolionya pada obligasi.

3. Exchange Traded Fund (ETF) Obligasi

ETF obligasi merupakan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek. ETF ini melacak kinerja indeks obligasi tertentu.

4. Obligasi Online

Beberapa platform investasi online kini menawarkan pembelian obligasi secara daring dengan nominal yang lebih terjangkau.


Tips Investasi Obligasi

Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan saat berinvestasi di obligasi:

  • Pahami profil risiko dan tujuan investasi Anda
  • Perhatikan peringkat kredit penerbit obligasi
  • Diversifikasi portofolio obligasi Anda
  • Pertimbangkan tenor obligasi sesuai kebutuhan
  • Perhatikan likuiditas obligasi di pasar sekunder
  • Hitung yield to maturity (YTM) untuk membandingkan obligasi
  • Pantau perkembangan suku bunga dan kondisi ekonomi

Perbedaan Obligasi dan Saham

Meski sama-sama instrumen investasi di pasar modal, obligasi dan saham memiliki beberapa perbedaan mendasar:

Aspek Obligasi Saham
Kepemilikan Surat utang Bukti kepemilikan perusahaan
Pendapatan Kupon/bunga tetap Dividen (tidak pasti)
Jangka Waktu Ada jatuh tempo Tidak ada jatuh tempo
Risiko Relatif lebih rendah Lebih tinggi
Potensi Return Lebih terbatas Lebih tinggi
Hak Suara Tidak ada Ada (dalam RUPS)

Peran Obligasi dalam Perekonomian

Obligasi memiliki peran penting dalam perekonomian, diantaranya:

  • Sumber pendanaan alternatif bagi pemerintah dan korporasi
  • Instrumen kebijakan moneter bagi bank sentral
  • Sarana investasi bagi masyarakat dan institusi
  • Indikator kondisi ekonomi dan kepercayaan pasar
  • Mendorong perkembangan pasar keuangan

Tren dan Perkembangan Pasar Obligasi di Indonesia

Pasar obligasi di Indonesia terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa tren dan perkembangan yang patut dicermati:

  • Peningkatan jumlah dan variasi produk obligasi ritel
  • Pertumbuhan pasar obligasi korporasi
  • Masuknya investor asing ke pasar obligasi domestik
  • Pengembangan infrastruktur pasar obligasi
  • Peningkatan literasi masyarakat tentang obligasi

Kesimpulan

Obligasi merupakan instrumen investasi pendapatan tetap yang menawarkan keuntungan berupa kupon/bunga secara berkala dan pengembalian pokok saat jatuh tempo. Meski dianggap lebih aman dari saham, obligasi tetap memiliki risiko yang perlu dipahami investor.

Dengan memahami apa itu obligasi, jenis-jenisnya, cara kerjanya, serta keuntungan dan risikonya, investor dapat mempertimbangkan apakah instrumen ini sesuai dengan tujuan investasi dan profil risikonya. Penting untuk melakukan riset mendalam dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum memutuskan berinvestasi di obligasi.

Sebagai bagian dari portofolio investasi yang terdiversifikasi, obligasi dapat menjadi pilihan menarik bagi investor yang menginginkan pendapatan tetap dengan risiko yang relatif lebih rendah dibanding saham. Namun tetap perlu diingat bahwa setiap investasi memiliki risikonya masing-masing, dan tidak ada jaminan keuntungan pasti dalam berinvestasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya