Budaya Kerja China Disorot Usai Beredar Video Pegawai Sujud Sambut Kedatangan Bos

Sejumlah budaya kerja toxic yang dinilai merendahkan martabat pegawai kerap menjadi sorotan di China.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 13 Des 2024, 20:40 WIB
Ilustrasi Bos (pixabay.com)

Liputan6.com, Beijing - Sebuah video yang menunjukkan sekitar 20 karyawan terbaring di lantai kantor untuk menyambut bos mereka menjadi viral di media sosial China, memicu perbincangan luas tentang praktik kerja toxic yang masih terjadi di beberapa perusahaan.

Dilansir SCMP, Jumat (13/12/2024), dalam video tersebut, para pegawai dari sebuah institusi pendidikan di Guangzhou terlihat berbaring dengan wajah menghadap lantai di sepanjang koridor, menyambut bos mereka, Huang, yang sedang melakukan inspeksi.

Dengan semangat, mereka meneriakkan slogan: "Cabang Qiming menyambut Bos Huang! Cabang Qiming, baik hidup maupun mati, kami tidak akan gagal dalam menjalankan misi kerja kami!"

Setelah video tersebut menjadi viral pada 2 Desember lalu, Liu, perwakilan hukum perusahaan, membantah kejadian itu.

"Video ini telah menyebabkan dampak negatif yang berkepanjangan bagi perusahaan. Kontennya mungkin telah diedit atau direkayasa," ujar Liu. Ia juga menyebut bahwa tim pendiri institusi tersebut telah menghentikan operasional sejak akhir 2020, dan perusahaan sedang dalam proses pembubaran.

Saat ini, pemerintah setempat sedang menyelidiki kebijakan perusahaan dan keaslian video tersebut.

Video tersebut langsung menjadi bahan perbincangan di platform Weibo, dengan lebih dari 8 juta penayangan.

Seorang pengguna media sosial berkomentar, "Kebijakan seperti ini menginjak-injak martabat karyawan."

Yang lain menambahkan, "Kita belum bisa menyimpulkan apa pun sampai penyelidikan selesai. Namun, ini mencerminkan budaya kerja toxic yang masih ada, seperti memaksa karyawan berlutut untuk menyambut pimpinan atau ikut dalam acara minum paksa."


Bukan Kasus Pertama

Izin telat datang ke kantor karena masih ingin melihat anjingnya yang sedang tidur, perempuan ini dapat respon mengejutkan dari si bos. (Ilustrasi: Women in the World)

Kasus ini bukan pertama kalinya peraturan kerja yang aneh dan tidak manusiawi diungkapkan di China. Berikut adalah beberapa contoh lain:

1. Kebijakan "Jaga Kebugaran" di Guangzhou (Oktober 2022)

Seorang karyawan anonim membagikan pengalaman perusahaannya yang mewajibkan pegawai berjalan 180.000 langkah per bulan. Karyawan yang gagal mencapai target dikenai denda kecil, kurang dari satu yuan per langkah. Akibatnya, ia harus mengambil rute yang lebih panjang untuk pulang guna menghindari denda.

2. Kontrol Berat Badan di Henan (April 2021)

Sebuah perusahaan manajemen properti menerapkan aturan berat badan "ideal," yakni tinggi badan dikurangi 105. Jika melampaui batas 10 persen dari standar tersebut, karyawan didenda. Seorang pegawai pria mengaku harus kehilangan 25 kg dan mengalami potongan gaji hingga 500 yuan (sekitar Rp1 juta) per bulan.

3. Hukuman Makan Camilan Pedas di Chengdu (Juli 2020)

Tujuh karyawan perusahaan finansial dipaksa makan dua bungkus “death chilli sticks,” camilan pedas ekstrem, karena performa kerja buruk. Dua pegawai wanita dirawat di rumah sakit akibat sakit perut dan pingsan.

Menurut undang-undang ketenagakerjaan China, perusahaan yang memberlakukan aturan atau ritual yang melanggar hak pribadi karyawan dapat dikenai peringatan dari otoritas terkait dan diwajibkan memberi kompensasi atas kerugian finansial yang dialami karyawan.

Infografis Jokowi Larang Pejabat dan Pegawai Pemerintah Gelar Buka Puasa Bersama. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya