Jelang Natal dan Tahun Baru 2025, Harga Cabai Meroket

Libur natal dan tahun baru tinggal menghitung hari, harga beberapa bahan pangan pun mengalami kenaikan, salah satunya adalah cabai.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 13 Des 2024, 15:20 WIB
Berbagai Jenis Cabai (Liputan6.com/Satrya Bima Pramudatama)

Liputan6.com, Jakarta Libur natal dan tahun baru tinggal menghitung hari, harga beberapa bahan pangan pun mengalami kenaikan, salah satunya adalah cabai.

Salah satu pedagang cabai di kawasan pasar anyar Tangerang, Andri mengatakan bahwa menjelang libur natal dan tahun baru harga cabai mengalami kenaikan.

"Sebelumnya harga cabai keriting Rp 15.000 sampai Rp 20.000 sekilo, Sekarang bisa Rp 40.000 sekilo" ujar Andri pada Jumat (13/12/2024). 

Andri juga menambahkan bahwa sama seperti cabai keriting, berbagai jenis cabai lainnya seperti cabai rawit dan Tewe merah juga mengalami lonjakan harga yang signifikan.

Selain menjelang libur natal dan tahun baru yang semakin dekat, Terlebih keadaan musim hujan saat ini  juga menjadi salah satu juga faktor yang mempengaruhi kenaikan harga cabai.

"Alhamdulillah Kadang ramai, kadang sepi ya begitu lah namanya dagang, pasti pasang surut" tutup Andri. 


Harga Minyak Goreng Naik Terus, Minyakita Langka dan Sentuh Rp 17.000

Pedagang menunjukkan minyak goreng curah di pasar tradisional, Pondok Labu, Jakarta, Rabu (2/2/2022). Minyak goreng masih dijual dengan harga tinggi karena menghabiskan stok lama yang ada. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, terus mengalami kenaikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satu yang paling mencolok adalah harga minyak goreng, yang kini mengalami lonjakan signifikan.

Pedagang sembako, Anwar, mengungkapkan bahwa harga minyak goreng kemasan premium yang sebelumnya dijual seharga Rp 28.000 per liter kini melonjak menjadi Rp 36.000 per liter. Kenaikan harga ini, menurutnya, disebabkan oleh meningkatnya biaya produksi dan distribusi.  

"Harga minyak goreng merek Barco naik karena biaya produksi yang semakin tinggi. Selain itu, distribusi juga jadi lebih mahal," jelas Anwar kepada Liputan6.com, Senin (2/12/2024).

Tak hanya minyak goreng kemasan premium, harga minyak goreng bersubsidi seperti Minyakita juga mulai langka di pasaran. 

Pedagang sembako lainnya, Nano, mengatakan bahwa stok Minyakita semakin terbatas, dan harganya pun mengalami kenaikan. 

"Sekarang harga Minyakita sudah mencapai Rp17.000 per liter, padahal sebelumnya hanya Rp 15.000 per liter. Stoknya juga semakin langka," ungkap Nano.

Infografis Harga Pangan Meroket (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya