4 Syarat UMKM Bisa Naik Kelas

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah harus memiliki empat pilar agar bisnisnya tumbuh dan bisa naik kelas. Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza mengatakan, empat pilar tersebut dikenal dengan nama LIDI yaitu loyalitas, integritas, disiplin dan inovasi.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Des 2024, 16:20 WIB
Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Generalized System of Preference (GSP) atau fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk memungkinkan produk UMKM lebih banyak diekspor ke Amerika Serikat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah harus memiliki empat pilar agar bisnisnya tumbuh dan bisa naik kelas. Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza mengatakan, empat pilar tersebut dikenal dengan nama LIDI yaitu loyalitas, integritas, disiplin dan inovasi.

“Empat pilar ini merupakan hal yang krusial agar UMKM bisa bertahan berkelanjutan dalam bisnis. Salah satu misi dari KemenUMKM adalah sustainable karena ini kami juga menjalin kerja sama dengan banyak pihak termasuk dengan Kementerian Investasi untuk bisa membuka pasar di luar negeri,” kata Helvi dikutip Jumat (13/12/2024).

Helvi mengungkapkan, dari empat pilar tersebut, inovatif merupakan hal yang sangat penting. Karena, tanpa adanya inovasi akan sulit UMKM naik kelas.

“Pengusaha kalau ingin naik kelas harus inovatif kalau tidak akan jadi pengusaha menunggu takdir ya begitu begitu saja. Nah, melalui inovasi UMKM dapat merespon perubahan pasar, kecepatan menghadapi pasar, menghadapi persaingan yang berujung kepada ketangguhan. Kita tidak bisa lagi secara konvensional menentukan perencanaan kemudian menghitung proses bisnis kemudian mengantisipasi pasar salah satunya ya sudah harus masuk ke tipe form digital,” ujar Helvi.

Direktur Bisnis dan Pemasaran SMESCO Rizky Firdaus mengatakan, SMESCO tengah membuat start up hub agar UMKM punya tempat di dunia digital agar bisa beraktivitas dengan mudah dan murah.

“Nantinya di startup hub kami akan mempunyai podcast studio sehingga para UMKM bisa melakukan live shopping yang sekarang jadi  tren. Selain itu, mereka juga bisa melakukan kampanye secara digital,” ujar Rizky.

 


Dunia Digital

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah harus memiliki empat pilar agar bisnisnya tumbuh dan bisa naik kelas. Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza mengatakan, empat pilar tersebut dikenal dengan nama LIDI yaitu loyalitas, integritas, disiplin dan inovasi.

Selain membantu UMKM di dunia digital, kata Rizky, SMECO juga memberikan layanan kepada UMKM seperti pendaftaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI),  sertifikasi Badan POM  dan juga sertifikasi halal. SMESCO juga membantu UMKM membuka akses pasar ke dalam dan juga luar negeri.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fajar Djkoko Santoso mengungkapkan, Pertamina saat ini memiliki 60 ribu UMKM binaan. Kata dia, UMKM itu tidak hanya diberikan dana untuk mengembangkan bisnisnya tetapu juga pelatihan.

“Pertamina punya orang khusus yang mengurusi UMKM selevel Vice Pfresident, hal yang paling sering dilakukan adalah program pendanaan mikro kecil yang merupakan bagian dari pembinaan UMKM. Kami tidak hanya memberikan dana tetapi juga mengajak mereka untuk ikut pameran sehingga skala usahanya bisa meningkat,” kata Fajar.

 


UMKM Binaan BUMN

Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Kementerian Koperasi dan UKM mengajak para pelaku UMKM yang telah siap mengekspor untuk memanfaatkan Generalized System of Preference (GSP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Fajar menambahkan, program UMKM dari Pertamina ini bertujuan agar UKMM yang dibina bisa mandiri. Apabila sudah mandiri, kata dia, Pertamina akan mencari UMKM lain untuk dibina.

“Kita semua tahu bahwa UMKM ini memberikan kontribusi 60% terhadap PDB. Jadi bisa dibayangkan kalau Pertamina memiliki 60 ribu UMKM, lalu BUMN lain juga serta pihak swasta maka bisa dibayangkan multiplier effectsnya terhadap perekonomian Indonesia,” pungkas Fajar.

VP Physical Goods Tokopedia David Kartono menyampaikan bahwa kolaborasi merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk memacu kinerja UMKM di Tanah Air. Pasalnya, kolaborasi pula yang membawa Tokopedia bisa seperti sekarang.

“Tokopedia pun semula adalah UMKM. Mulai dari nol. Kami bisa sebesar ini berkat kolaborasi dan bantuan dari berbagai pihak. Jadi, bagi UMKM, kita harus selalu berani membuka kolaborasi,” kata David.

Adapun, terkait komitmen mendukung transformasi digital UMKM maka ke depannya Katadata tak hanya berhenti pada inisiatif Rumah Digital UMKM saja. Perusahaan media dan riset ini berencana untuk menghadirkan Indeks UMKM Digital Daerah. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya