Liputan6.com, Jakarta - Gregoria Mariska Tunjung harus menghentikan langkahnya pada fase grup BWF World Tour Finals 2024. Tunggal putri Indonesia gagal meraih tiket semifinal setelah hanya meraih satu kemenangan dari tiga laga Grup A.
Kekalahan kedua Gregoria Mariska Tunjung didapat saat menghadapi andalan tuan rumah Wang Zhi Yi. Ia menyerah 8-21 dan 16-21 di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, China, Jumat (13/12).
Advertisement
Pada laga pertama, Gregoria kalah dari wakil Jepang Aya Ohori 21-15 dan 21-13. Ia hanya menang atas Busana Ongbamrungphan asal Thailand 10-21, 21-10, dan 21-11.
"Secara keseluruhan bukan tahun yang buruk bagi saya, tetapi naik-turun saya pasti bisa dirasakan semua orang. Di satu minggu saya bisa bemain sangat bagus, tetapi di minggu selanjutnya belum tentu. Itu menjadi hal yang saya harus lewati sekarang," kata Gregoria usai pertandingan.
"Berkaca lagi tentang apa yang sudah saya dapat, akhirnya tahun ini selesai. Saya sebenarnya berharap lebih dari ini secara performa jadi cukup kecewa dengan penampilan dan hasilnya, ini catatan baik untuk saya untuk terus belajar dan belajar lagi."
Dapat Pelajaran
Meski gagal menutup tahun dengan baik, Gregoria Mariska Tunjung banyak mendapatkan pelajaran. "Salah satu hal yang benar-benar saya pelajari tahun ini adalah saya mencontoh banyak pemain untuk tidak menyerah begitu saja ketika ada dalam situasi sulit. Beberapa kali saya berhasil melakukannya juga," tuturnya.
"Tahun ini setelah berhasil mendapat medali perunggu di Olimpiade, saya sadar atensi publik meningkat kepada saya. Ini tidak lantas membuat saya menjadi puas atau menjadi santai, malah dengan itu memacu saya untuk mendapat gelar yang lebih lagi."
Advertisement
Masa Depan Tunggal Putri
Gregoria memprediksi masa depan tunggal putri Indonesia akan bagus. "Tahun ini saya mau memberikan kredit untuk sektor saya, tunggal putri, yang sangat bagus. Dari level turnamen International Challenge sampai level atas selalu bisa kasih spot di semifinal atau final," ucap Gregoria.
"Itu membuat saya bangga karena dulu kami ada di titik yang berat, jangankan untuk banyak pemain merata, bahkan untuk sekadar satu pemain pun sulit."
"Sekarang saya bisa melihat perkembangannya, melihat persaingan sehat di dalam dan dengan talenta-talenta yang mereka miliki dan usia yang masih muda, saya percaya masa depan tunggal putri bakal cerah di tahun-tahun mendatang," tutup Gregoria.