Liputan6.com, Jakarta - Dalam Islam, banyak yang berpendapat bahwa ibadah dan akhlak adalah aspek yang paling penting dalam kehidupan. Namun, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha, menyampaikan pandangannya yang menarik mengenai urutan prioritas dalam kehidupan seorang Muslim.
Gus Baha menegaskan bahwa ibadah dan akhlak itu penting, namun ada satu hal yang lebih utama.
Dikutip dari ceramahnya yang dikutip dari kanal YouTube @Alsamawat, Gus Baha dengan tegas menyatakan, "Ibadah itu nomor dua, akhlak nomor dua, semuanya nomor satu itu ilmu."
Pernyataan ini menggugah banyak orang untuk berpikir lebih dalam mengenai pentingnya ilmu dalam Islam. Bagi Gus Baha, ilmu adalah fondasi dari segala aspek kehidupan, baik ibadah maupun akhlak. Tanpa ilmu, seseorang tidak akan mampu menjalankan ibadah dengan benar atau memiliki akhlak yang baik.
Gus Baha melanjutkan dengan mengutip ayat pertama dalam Al-Qur'an yang turun kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu "Iqra' bismirabbikal ladzi khalaq" yang artinya "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan."
Ayat ini menegaskan bahwa ilmu adalah hal pertama yang diperintahkan dalam Islam. Bahkan, sebelum ibadah atau akhlak, ilmu menjadi dasar dari segala tindakan dan perilaku seorang Muslim.
Gus Baha juga menjelaskan bahwa sifat Allah yang pertama kali dikenalkan kepada umat manusia dalam Al-Qur'an adalah "Al-Akram," yang artinya Maha Pemurah.
Menurut Gus Baha, sifat Allah yang paling utama adalah pengajaran. Allah mengajarkan, dan siapa pun yang memiliki ilmu dan mengajarkannya, ia akan mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi-Nya. Oleh karena itu, ilmu bukan hanya sebagai alat untuk memahami agama, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Ilmu Dianggap Paling Penting
Di dalam dunia Islam, ilmu dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting karena dengan ilmu, seseorang bisa membedakan antara yang benar dan yang salah, antara yang baik dan yang buruk. Tanpa ilmu, ibadah yang dilakukan bisa saja tidak sesuai dengan syariat, dan akhlak yang ditunjukkan bisa menjadi terbalik dari ajaran Islam. Oleh karena itu, ilmu harus menjadi prioritas utama dalam kehidupan seorang Muslim.
Selanjutnya, Gus Baha mengingatkan bahwa ketika seseorang telah memiliki ilmu yang benar, maka ibadahnya akan menjadi lebih bermakna. Dengan ilmu, seseorang bisa memahami setiap gerakan dalam ibadah, serta tujuan dari ibadah itu sendiri. Ibadah yang dilakukan tanpa ilmu bisa saja tidak sesuai dengan kehendak Allah, bahkan bisa menjadi sia-sia.
Akhlak, menurut Gus Baha, juga sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Namun, akhlak yang baik hanya dapat muncul jika seseorang memiliki ilmu yang benar tentang agama. Ilmu yang mendalam akan membimbing seseorang untuk memiliki akhlak yang baik, seperti sabar, jujur, dan saling menghormati. Akhlak yang baik, menurut Gus Baha, adalah cerminan dari ilmu yang dimiliki oleh seseorang.
Salah satu contoh yang diberikan Gus Baha mengenai pentingnya ilmu adalah tentang sedekah. Gus Baha menjelaskan bahwa sedekah terbaik adalah kalimah yang bijak, yaitu kata-kata yang mengandung ilmu dan bisa membawa manfaat bagi orang lain. Kalimah bijak ini, ketika diajarkan kepada orang lain, akan menjadi salah satu bentuk sedekah yang sangat bernilai di sisi Allah.
Ilmu, menurut Gus Baha, bukan hanya ilmu yang didapatkan melalui pendidikan formal, tetapi juga ilmu yang didapatkan melalui pengalaman hidup dan pemahaman terhadap Al-Qur'an serta hadits. Ilmu yang benar adalah ilmu yang dapat membawa seseorang lebih dekat kepada Allah, bukan ilmu yang hanya bersifat duniawi atau untuk kepentingan pribadi.
Advertisement
Mengajarkan Ilmu Merupakan Sedekah Utama
Mengajarkan ilmu kepada orang lain juga dianggap sebagai bentuk sedekah yang paling utama. Gus Baha menekankan bahwa mengajarkan kalimah bijak atau ilmu kepada orang lain adalah amal jariyah yang akan terus mengalirkan pahala kepada orang yang mengajarkannya, bahkan setelah orang tersebut meninggal dunia.
Dalam pandangan Gus Baha, ilmu yang dimiliki seseorang harus disebarkan dan diajarkan kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, yang menyatakan bahwa salah satu bentuk sedekah yang abadi adalah mengajarkan ilmu kepada orang lain. Ilmu yang diajarkan dengan niat yang ikhlas akan membawa manfaat bagi umat Islam, dan semakin banyak orang yang mendapatkan manfaat, semakin banyak pahala yang akan diterima oleh orang yang mengajarkannya.
Gus Baha juga mengingatkan bahwa ilmu harus dijaga dan diteruskan kepada generasi berikutnya. Dalam dunia yang semakin berkembang ini, ilmu harus terus dipelajari dan disebarkan agar umat Islam dapat terus berkembang dalam kebaikan dan keberkahan. Ilmu yang dipelajari dan diajarkan dengan niat yang benar akan menjadi warisan yang sangat berharga.
Selain itu, Gus Baha menambahkan bahwa ilmu juga harus diimbangi dengan amal. Ilmu tanpa amal akan menjadi sia-sia, dan amal tanpa ilmu akan menjadi salah. Oleh karena itu, seorang Muslim harus terus berusaha untuk memadukan ilmu dengan amal dalam setiap aspek kehidupannya. Dengan ilmu yang benar dan amal yang ikhlas, seseorang akan mampu menjalani hidup yang penuh berkah.
Gus Baha menutup ceramahnya dengan mengajak umat Islam untuk selalu menjadikan ilmu sebagai prioritas utama dalam kehidupan mereka. Ilmu yang benar akan membuka pintu-pintu kebaikan dan keberkahan, dan akan membawa seseorang menuju kehidupan yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, umat Islam harus terus berusaha untuk menuntut ilmu, mengajarkannya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mengutamakan ilmu, umat Islam tidak hanya akan lebih memahami agama, tetapi juga akan menjadi pribadi yang lebih baik dalam berakhlak dan beribadah. Ilmu akan membimbing mereka untuk selalu berada di jalan yang benar, dan amal yang dilakukan akan menjadi lebih bermakna. Inilah pesan yang disampaikan Gus Baha dalam ceramahnya, yang diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas kehidupan mereka.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul