Fenomena Fatherless dan Peran Penting Ayah bagi Anak Menurut Al-Qur'an

Faktor dan dampak fatherless (kehilangan sosok ayah) bagi anak serta pentingnya peran ayah dalam keluarga menurut islam.

oleh Putry Damayanty diperbarui 14 Des 2024, 12:30 WIB
Ilustrasi keluarga muslim. Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang yang masih berpandangan bahwa peran utama dalam mengasuh anak sepenuhnya menjadi tanggung jawab ibu. Sementara ayah hanya dianggap bertugas untuk mencari nafkah dan tidak memiliki kewajiban dalam hal mendidik atau terlibat langsung dalam perkembangan anak.

Pandangan ini seakan mengaburkan betapa pentingnya peran ayah dalam memberikan pendidikan, perhatian, dan dukungan emosional kepada anak. Padahal seharusnya hal tersebut menjadi tanggungjawab bersama bagi kedua orangtua.

Akibatnya, banyak anak yang tumbuh tanpa kehadiran sosok ayah. Fenomena inilah yang sering disebut dengan istilah fatherless.

Kondisi ini dapat mempengaruhi aspek-aspek tertentu dalam kehidupan anak, seperti perkembangan emosional dan sosial, karena kurangnya figur ayah yang hadir dalam tumbuh kembang mereka.

Padahal dalam Al-Qur'an juga banyak menerangkan bahwa mendidik anak dan mengayomi keluarga merupakan salah satu peran yang sangat penting bagi seorang ayah.

 

Saksikan Video Pilihan ini:


Fenomena Fatherless dan Dampaknya bagi Anak

Ilustrasi Peran Ayah dalam Mendidik Anak / by freepik

Dilansir dari laman identitasunhas.com, fatherless yang tidak didapatkan secara jelas kapan pertama kali istilah ini muncul merupakan suatu fenomena ketika tidak terdapat peran ayah dalam kehidupan seseorang, terkadang keluarga tersebut utuh tetapi peran ayah tidak ada.

Perlu diingat bahwa fatherless bukan berarti tidak adanya ayah secara fisik tetapi tidak adanya peran ayah dalam pengasuhan anak. 

Banyak faktor yang mempengaruhi fatherless, salah satunya yaitu budaya patriarki di Indonesia sehingga terjadinya pemisahan peran antara ayah dan ibu. Peran ayah dianggap hanya untuk mencari nafkah dan tugas ibu untuk mengasuh anak.

Secara ideal dalam pengasuhan, harus ada peran ayah dan ibu. Jika dalam pengasuhan tidak ada peran ayah, maka akan berdampak pada terhambatnya perkembangan anak  hingga faktor risiko terjadinya psikopatologi. Hal itu disebabkan karena ayah dapat menjadi contoh disiplin hingga motivator. 

Selain itu, terdapat perbedaan dampak fatherless berdasarkan gender. Pada anak lelaki, anak tersebut memperlakukan perempuan di hidupnya sebagaimana ia melihat atau meniru ayahnya memperlakukan ibunya, sedangkan pada anak perempuan adanya sosok ayah menjadi pembelajaran dalam mengidentifikasi lawan jenis yang berbeda dari dirinya. 

Anak lelaki yang mengalami fatherless mayoritas memiliki perilaku restriktif, misalnya menggunakan narkoba, merokok dan kenakalan remaja lainnya. Pada anak perempuan yang juga mengalami fatherless, biasanya mencari sosok lain pengganti ayah dari lingkungannya.

Dampak fatherless bagi keduanya yaitu mereka dapat menarik diri dan memiliki kepercayaan diri yang kurang ketika berada di lingkup masyarakat. Anak-anak yang mengalami fatherless akan mencari ‘kekurangan’ tersebut di luar untuk memenuhi kebutuhan yang mereka tidak dapatkan di rumah.


Pentingnya Peran Ayah Menurut Al-Qur'an

Ayah dan Anak. (foto: Pinterest/Freepik).

Dalam Al-Qur'an juga banyak dijelaskan akan pentingnya peran ayah dalam kehidupan keluarga, terutama dalam hal mendidik, merawat, dan memberikan contoh yang baik kepada anak-anak. Berikut ulasannya dikutip dari bincangmuslimah.id.

Pendidik dan Pembentuk Kepribadian Anak

Mendidik dan membentuk kepribadian anak-anaknya merupakan suatu tanggung jawab seorang ayah untuk selalu memberi nasihat kepada anak-anaknya. Allah berfirman dalam QS. Luqman: 13,

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

Artinya: Ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

Membangun Kebersamaan dengan Anak

Ayah merupakan salah satu model yang anak butuhkan. Tidak hanya ibu, ayah juga berperan penting untuk menghabiskan waktu bersama dengan anaknya, seperti jalan bersama dan mendengarkan curahan hati si anak. Dalam Alquran surah As-Shaffat ayat 102 digambarkan kisah Nabi Ibrahim dan anaknya sebagai berikut:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ 

Artinya: Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.”


Sebagai Pelindung dan Pengayom

Ilustrasi ayah, orang tua menemani anak belajar. (Image by jcomp on Freepik)

Secara tegas Al-Qur'an menegaskan kepada pemimpin keluarga agar bertanggung jawab penuh atas keluarganya. Allah berfirman dalam QS. At-Tahrim ayat 6 sebagai berikut,

اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ 

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” 

Ayat ini menyerukan bahwa salah satu tanggung jawab ayah sebagai pemimpin keluarga adalah untuk menjaga dan melindungi keluarganya. Caranya adalah dengan cara tidak menyekutukan Allah SWT dan selalu mengerjakan perintah-perintah-Nya. 

Beban tanggung jawab yang ada dalam dirinya dan keluarganya merupakan beban yang sangat berat dan menakutkan. Sebab, api neraka  telah disiapkan bagi orang-orang yang berpaling dari perintah Allah telah menanti. 

Selain itu, Al-Qur'an juga menunjukkan peran yang seharusnya diaplikasikan oleh seorang ayah dalam proses perkembangan anak-anaknya. Salah satunya dengan memantau dan mengontrol keseharian anak, menanamkan nilai-nilai pendidikan, membangun komunikasi yang baik bersama anak, memberi nasihat yang baik, dan melindungi anak-anaknya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya