Phu Kradueng National Park Tutup Sementara, Gara-gara Serangan Gajah Liar Tewaskan Wisatawan

Phu Kradueng National Park di Thailand ditutup sementara dan akan dibuka kembali setelah situasi normal serta keselamatan pengunjung terjamin.

oleh Maheza Nurmiagita diperbarui 13 Des 2024, 20:30 WIB
Gajah liar di Phu Kradueng National Park (dok Twitter @Bangkok Post/https://x.com/bangkokpostnews/status/1867219957693788330?s=46/Maheza Nurmiagita)

Liputan6.com, Jakarta - Phu Kradueng National Park di Thailand terpaksa ditutup sementara setelah serangan gajah liar menewaskan seorang wisatawan. Insiden tragis ini mengganggu kenyamanan di taman populer itu.

Mengutip dari CNA pada Jumat (13/12/2024), taman tersebut resmi ditutup sementara mulai Jumat, 13 Desember 2024. Diketahui, seekor gajah liar telah membunuh seorang wanita Thailand berusia 49 tahun pada minggu ini.

Serangan gajah yang sangat fatal itu terjadi pada Rabu, 11 Desember 2024, dan menjadi yang pertama terjadi di Phu Kradueng National Park. Lokasi ini berada di provinsi timur laut Loei, sekitar delapan jam perjalanan dari Bangkok.

"Ini adalah insiden pertama yang tercatat mengenai serangan gajah terhadap turis di daerah ini," ungkap pejabat kepolisian setempat, seperti dikutip oleh media berita lokal Khaosod English.

Dalam sebuah unggahan Facebook pada Kamis malam, taman nasional tersebut mengatakan bahwa gajah liar telah terlihat di jalan setapak yang digunakan wisatawan. Dengan demikian, sementara waktu, semua tempat wisata hingga perkemahan di taman tersebut ditutup demi keselamatan dan untuk mencegah kemungkinan kerusakan pada properti. Namun sebuah area di kaki bukit tetap terbuka untuk wisatawan.

Diketahui, korban yang diidentifikasi sebagai Jeeranun berasal dari provinsi Chachoengsao di timur Bangkok. Menurut laporan media setempat, Jeeranun sedang mendaki bersama temannya di jalan setapak menuju Air Terjun Phen Phop Mai dari tempat perkemahannya.

 


Protokol Keamanan Diperketat

Ilustrasi Keindahan Phu Kradueng National Park (dok Instagram @ae.bordin/https://www.instagram.com/p/C1joUiTv1Fu/?igsh=aHVjZ2U2ZnFhaGFp/Maheza Nurmiagita)

Tak sampai di situ, Kantor Berita Pattaya Mail melaporkan bahwa gajah tersebut menyerang wanita itu dua kali. Pengunjung melaporkan serangan tersebut kepada penjaga taman sekitar pukul 9.47 pagi pada Rabu. Penjaga taman pun menemukan Jeeranun dalam keadaan mati ketika mereka tiba.

Menurut situs berita The Nation, pejabat taman menyampaikan bahwa serangan tersebut terjadi di area tempat gajah liar sering mencari makan. Bahkan, terdapat beberapa rambu peringatan yang menyarankan orang agar menjauh dari area tersebut.

Setelah kejadian tersebut, Departemen Taman Nasional, Satwa Liar, dan Konservasi Tumbuhan (DNP) menerapkan beberapa protokol keselamatan. Beberapa di antaranya adalah penutupan semua jalur di mana gajah liar terlihat, penempatan penjaga tambahan, dan penutupan sementara semua jalur menuju objek wisata air terjun.

Pada awalnya, mereka tetap membuka akses ke jalur alam biasa. Namun, setelah diamati, gajah masih terus berkeliaran di sekitar lokasi serangan, sehingga taman tersebut harus ditutup.


Akan Dibuka Kembali Setelah Kondisi Membaik

Phu Kradueng National Park (dok Instagram @mai_cholthi/https://www.instagram.com/p/C2XHKMUJDSj/?igsh=MXV0aHgzYzNmd2p5Zg==/Maheza Nurmiagita)

Dalam postingan Facebook, Phu Kradueng National Park mengatakan pihaknya akan mengembalikan semua pembayaran. Kemudian, mereka akan menghubungi langsung pengunjung yang terkena dampak, termasuk wisatawan yang telah memesan akomodasi mereka.

Taman itu akan dibuka kembali setelah situasi kembali normal. Pemberitahuan sebelumnya akan diberikan di halaman Facebook-nya.

"(DNP) telah berkoordinasi dengan Pusat Penelitian Satwa Liar dan Kedokteran Hewan untuk menyelidiki kondisi gajah liar (yang menewaskan wanita tersebut)," keterangan dari pihak taman itu di Facebook, seraya menambahkan bahwa tidak biasa bagi gajah untuk muncul di siang hari.

Selanjutnya, The Nation melaporkan para pejabat secara aktif mencegah gajah tersebut mendekati wilayah berpenduduk. Menurut Bangkok Post, lebih dari 700 pengunjung diminta untuk meninggalkan gunung pada hari Kamis yang lalu.

Diketahui, Phu Kradueng National Park populer di kalangan wisatawan domestik karena dataran tinggi dan iklimnya yang sejuk. Daerah di dekat air terjun Phen Phop Mai terkenal dengan daun maple merahnya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang suka berfoto di sana.


Sudah Banyak Korban yang Terbunuh dan Terluka

Phu Kradueng National Park (dok Instagram @mai_cholthi/https://www.instagram.com/p/C2XHyldJ49_/?igsh=eGNnaGcycjBxdzQ2/Maheza Nurmiagita)

Menurut The Nation, Phu Kradueng National Park telah dibuka untuk wisata musiman selama lebih dari dua bulan tahun 2024. Taman itu dibuka pada 1 Oktober 2024 dan awalnya dijadwalkan beroperasi hingga 31 Mei 2025.

Adapun jalur pendakian menuju puncak gunung ditutup setiap tahun selama musim kemarau. Hal ini karena bahaya yang ditimbulkan oleh gajah liar yang berkumpul di area tersebut untuk minum air, demikian laporan media lokal.

Mengutip statistik dari DNP, Yayasan Heinrich Boll melaporkan Desember lalu bahwa setidaknya 150 orang di Thailand telah terbunuh oleh gajah liar dalam enam tahun terakhir, dan lebih dari 133 orang terluka. Sementara itu, lebih dari 92 gajah telah dibunuh, kata artikel itu.

Dikutip dari Thai National Parks pada Jumat (13/12/2024), taman tersebut juga populer karena jalurnya yang panjang, bulan-bulan musim dingin yang dingin, banyaknya air terjun, dan tempat-tempat pengamatan. Tidak seperti kebanyakan taman nasional besar lainnya di Thailand, Phu Kradueng National Park dapat diakses dengan transportasi umum dari semua provinsi di dekatnya dan Bangkok.

 

Infografis: Kasus Kecelakaan dan Bencana di Tempat Wisata 2024.  (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya