Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) berada dalam tren penurunan dalam sepekan terakhir. Pada perdagangan hari ini, Jumat 13 Desember 2024, KARW turun 9,90 persen ke posisi 4.640.
Dalam sepekan, saham KARW turun 20,23 persen. Meski begitu, saham KARW telah melonjak 8.998,04 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).
Advertisement
Atas kenaikan signifikan itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan adanya pergerakan saham di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA) pada saham KARW. Sehubungan dengan peringatan itu, KARW menyelenggarakan Paparan Publik Insidentil pada hari ini.
Dalam paparannya, Perseroan menjelaskan berbagai perkembangan operasional dan keuangan, termasuk tantangan dan peluang yang dihadapi.
Selama 2024, Perseroan berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan berbasis volume sebesar 2% secara tahunan, meskipun masih menghadapi tekanan pada profitabilitas akibat kewajiban biaya komersial dari tahun sebelumnya yang baru terselesaikan tahun ini.
"Efisiensi menjadi fokus utama, dengan langkah-langkah pengendalian anggaran yang ketat dan optimalisasi sumber daya, sehingga beban operasional dapat ditekan tanpa mengurangi kualitas layanan," kata Direktur PT Meratus Jasa Prima Tbk, Heru Adiwaskito dalam paparan publik perseroan, Jumat (13/12/2024).
Melihat ke depan, Perseroan memaparkan sejumlah rencana strategis, termasuk agresif dalam menarik pelanggan baru, mengembangkan produk-produk baru, serta mengadopsi digitalisasi operasional untuk meningkatkan efisiensi logistik. Pembaruan peralatan juga menjadi prioritas untuk memastikan pelayanan tetap optimal dan mampu bersaing di pasar internasional.
Perkuat Kolaborasi
Perseroan juga terus memperkuat kolaborasi dengan para mitra, termasuk dengan Pelindo, untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang. Dalam kesempatan ini, Perseroan juga menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik.
Seluruh informasi material yang relevan dengan aktivitas perdagangan saham dan kondisi keuangan telah disampaikan kepada publik sesuai dengan ketentuan BEI.
"Hingga saat ini, Perseroan tetap fokus pada upaya peningkatan kinerja operasional dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham," imbuh Heru.
Sebelumnya, Meratus Group telah mengakuisisi PT ICTSI Jasa Prima yang saat ini telah berubah menjadi PT Meratus Jasa Prima Tbk telah memainkan peran penting dalam industri transportasi dan logistik di Indonesia. Dengan visi untuk terus berinovasi, Perseroan berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk mendukung kebutuhan logistik nasional.
Advertisement
Saham KARW Masuk Papan Pemantauan Khusus, Ini Strategi Meratus Jasa Prima Kejar Ekuitas Positif
Sebelumnya, saham PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) terpantau berada dalam paparan pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham perseroan masuk papan pemantauan khusus dengan kriteria nomor 5, yakni memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir.
Perseroan juga menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik. Seluruh informasi material yang relevan dengan aktivitas perdagangan saham dan kondisi keuangan telah disampaikan kepada publik sesuai dengan ketentuan BEI.
"Terkait FCA (papan pemantauan khusus), perusahaan terus fokus untuk memperbaiki kinerja secara mandiri dan independen. Dengan kondisi profitabilitas yang terus kami optimalkan, kami memiliki ruang terbatas sehingga segala keputusan terkait strategi ekuitas harus kami kaji secara berulang dan hati-hati," kata Direktur Meratus Jasa Prima Tbk, Heru Adiwaskito kepada wartawan, Jumat (13/12/2024).
Dia menambahkan, priorotas perseroans saat ini adalah memperaiki kinerja laporan keuangan berbasis saldo kas dan berbasis persentase profitabilitas. Sehingga perusahaan terus meningkatkan kemampuan dan hasil keuangannya. "Jadi kami aware dengan situasi ini dan intensi kami untuk memperbaikinya. Hanya memang butuh waktu," kata Heru.
Pendapatan Perseroan
Hingga kuartal III 2024, perseroan membukukan pendapatan USD 3,68 juta atau turun 31,94% yoy. Dari raihan itu, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 43.241, turun 96,44% yoy.
Sementara dari sisi aset perseroan sampai dengan 30 September 2024 tercatat sebesar USD 12,66 juta, naik dari USD 12,43 juta yang dicatatkan pada akhir tahun lalu. Liabilitas sampai dengan September 2024 naik menjadi USD 44,95 juta dari USD 44,77 juta pada akhir tahun lalu.
Sementara sampai dengan 30 September 2024 perseroan membukukan defisiensi modal sebesar USD 32,29 juta, relatif turun dibanding defisiensi modal yang dicatatkan pada akhir tahun lalu senilai USD 12,43 juta.
Advertisement