Sambut 2025, Cek 5 Langkah Atur Keuangan

Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan individu dalam mengelola keuangan pribadi:

oleh Tim Bisnis diperbarui 14 Des 2024, 13:00 WIB
Grant Thornton prediksi 2025 akan menjadi tahun penuh tantangan ekonomi bagi masyarakat Indonesia. (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Grant Thornton prediksi 2025 akan menjadi tahun penuh tantangan ekonomi bagi masyarakat Indonesia. Hal ini seiring potensi inflasi yang terus berlanjut, kenaikan biaya hidup, serta ketidakpastian pendapatan dan lapangan kerja.

Melihat prediksi itu, masyarakat diimbau untuk lebih memahami terkait perencanaan keuangan pribadi yang matang. Terlebih, ketidakpastian ekonomi global masih tinggi yang dapat berdampak luas bagi aktivitas masyarakat Indonesia.

Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan individu dalam mengelola keuangan pribadi:

1. Mengelola Arus Kas Secara Efektif

Pertama, penting untuk memprioritaskan pengeluaran, mengurangi pemborosan, dan menyisihkan dana darurat yang mencukupi kebutuhan minimal selama 3 hingga 6 bulan.

2. Diversifikasi Investasi

Hindari menempatkan semua dana di satu jenis investasi. Kombinasikan aset berisiko rendah seperti deposito dengan investasi berisiko lebih tinggi namun berpotensi hasil besar seperti saham atau reksadana.

3. Melindungi Aset dengan Asuransi

Ingat, pastikan aset-aset penting seperti kesehatan, properti, dan kendaraan terlindungi oleh asuransi. Ini dapat membantu mengurangi beban keuangan akibat kejadian yang tidak terduga.

4. Memperkuat Literasi Keuangan

Memahami produk keuangan dan risiko yang terkait dapat membantu mengambil keputusan yang lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi.

5. Memiliki Rencana Keuangan Jangka Panjang

Fokus pada tujuan jangka panjang, seperti dana pendidikan, pembelian rumah, atau pensiun. Hal ini,dapat membantu menjaga disiplin keuangan meskipun ada gangguan ekonomi.

Perencanaan keuangan yang matang dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan adalah kunci untuk tetap stabil dan tangguh. Keuangan yang sehat bukan hanya soal menabung, tetapi juga bagaimana mengelola investasi secara bijak.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com


Pentingnya Menabung Sebelum Masuk Masa Pensiun

Ilustrasi atur keuangan (Foto: Unsplash/Yuri Krupenin)

Sebelumnya, jika Anda tidak mulai menabung untuk masa pensiun saat memasuki usia 40 tahun, mungkin perlu memikirkan ulang rencana keuangan jangka panjang tersebut.

Menurut seorang pakar pensiun dan penulis buku *"Your Best Financial Life: Save Smart Now for the Future You Want"*, Anne Lester, mulai menabung terlambat dapat menyulitkan untuk menikmati masa pensiun seperti yang telah diimpikan.

Dikutip dari CNBC pada Jumat (18/10/2024) Lester menyarankan ketika mencapai usia 40, Anda harus memikirkan cara lebih dari sekadar menabung lebih banyak.

"Anda harus tetap menghasilkan uang atau harus berhenti mengonsumsi, atau bahkan mengubah secara drastis gaya hidup di masa pensiun," ujar dia.

 Beberapa penyesuaian mungkin diperlukan, seperti: 

Mengurangi ukuran rumah 

Pindah ke tempat dengan biaya hidup lebih rendah

Mengurangi frekuensi liburan

Atau bekerja lebih lama sebelum pensiun  "Anda mengambil pilihan dari masa depan Anda jika tidak menabung saat masih muda," kata Lester.

Kenapa Menabung Lebih Awal Itu Penting? 

Berdasarkan data terbaru dari Bankrate, 26% pekerja Gen Z dengan rentang usia 18-27 tahun tidak menyetor uang untuk tabungan pensiun mereka tahun lalu dan tidak berencana melakukannya sekarang.

Lester mengatakan di usia 20-an, mungkin sulit untuk menabung karena kondisi keuangan masih terbatas. Namun, dia memperingatkan agar tidak menunggu terlalu lama. Menabung lebih awal memungkinkan uang tumbuh dengan memanfaatkan bunga majemuk.

 


Biasakan Menabung Sejak Muda

Ilustrasi mengatur keuangan (Foto by AI)

Jika terbiasa mulai sejak muda, Anda hanya perlu menyisihkan sedikit dari penghasilan tahunan, dibandingkan jika  menunggu hingga usia lebih tua. 

Simulasi Menabung: 25 Tahun vs. 40 Tahun 

Menurut para ahli, idealnya Anda dapat menyisihkan 15% dari penghasilan tahunan, ini termasuk kontribusi perusahaan. Namun, jika menunggu hingga usia 40 tahun atau lebih, persentase ini bisa naik menjadi 25% atau lebih agar mencapai target yang sama. 

Contohnya, jika Anda ingin pensiun dengan USD 1 juta di usia 65 tahun dan mendapatkan tingkat pengembalian 7% per tahun: 

Jika mulai menabung di usia 25 tahun, Anda cukup menyisihkan USD 381 per bulan. Sedangkan, jika baru mulai di usia 40 tahun, harus menyisihkan sebesar USD 1.234 per bulan. 

"Apabila Anda menunggu hingga usia 40 untuk memulai, Anda sudah kehilangan sekitar dua dekade akumulasi uang," ujar Lester.

 


Manfaat Menabung

Menabung sejak dini memberikan dua manfaat utama: 

Waktu lebih lama untuk uang Anda tumbuh. Membangun kebiasaan menabung, sejak awal, yang membuat lebih terbiasa dan merasa nyaman menabung di masa depan.  

Menurut Lester, Anda mulai membangun kekuatan menabung, dan secara bertahap sehingga kebiasaan ini tidak lagi terasa menakutkan atau sulit. Selain itu, kebiasaan ini juga dapat membantu anda mendefinisikan diri sebagai seseorang yang konsisten menabung dan berinvestasi. 

Pada akhirnya, kebiasaan tersebut akan menempatkan di jalur yang lebih baik untuk memiliki pilihan hidup yang lebih luas di masa depan, apabila Anda semakin menua.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya