Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi rencana pendirian bank emas atau bullion bank mulai 2025. Rencana itu turut melibatkan dua bank BUMN, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI.
Rencana bank emas sendiri telah lama digulirkan oleh Erick Thohir yang juga turut meminta PT Pegadaian (Persero) untuk bersiap. Terbaru, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan ada bank emas di Indonesia pada semester I-2025.
Advertisement
Erick Thohir mengaku siap mendukung rencana itu. Terkait dua bank BUMN yang diusulkan mengelola bank emas, dia akan lebih dulu memanggil keduanya. Kendati begitu, dia berharap ada percepatan hadirnya bank emas di Indonesia.
"Kita mesti duduk sama BSI segala, kan tadi sama, saya harap ini ada percepatan," kata Erick di Jakarta, dikutip Sabtu (14/12/2024).
Dia menuturkan, ekosistem di BUMN sudah mulai bersiap untuk hadirnya bank emas. Apalagi ada kerja sama antara PT Freeport Indonesia dan PT Aneka Tambang atau Antam dalam memasok bahan baku emas.
Langkah tersebut membuat proses pembuatan emas dilakukan di Indonesia dengan bahan baku yang juga dipasok dari Tanah Air.
"Apalagi dengan sistem yang kemarin Freeport dan Antam sudah kerja sama, kita sudah ada cadangan emas yang cukup untuk dijadikan tabungan masyarakat," ujarnya.
"Yang selama ini kebanyakan raw material kita kirim ke luar negeri. Tapi sekarang kan sudah bisa diproses di dalam negeri," sambung Erick Thohir.
Bank Emas Rilis Tahun Depan
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan peluncuran bullion bank atau bank emas yang direncanakan akan resmi beroperasi pada tahun 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan regulasi yang mendasari pembentukan bank emas ini sudah tercantum dalam Undang-Undang dan diharapkan dapat segera direalisasikan pada semester pertama tahun depan.
"Bullion bank undang-undangnya sudah kita masukkan. Kita berharap tahun depan semester pertama bisa direalisasikan," kata Airlangga saat ditemui di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Kepentingan Bank Emas
Airlangga, menjelaskan, langkah pembentukan bullion bank ini lebih penting daripada membentuk lembaga lain yang dianggap tidak terlalu diperlukan, seperti Dewan Emas Nasional.
Lantaran, fokus utama pembentukan bullion bank adalah untuk mempermudah masyarakat dalam berinvestasi emas serta memperkuat sektor keuangan negara.
"Kita bicara bank. Jangan bentuk dewan-dewan kebanyakan," imbuhnya.
Lebih lanjut, menurut Airlangga dengan adanya bullion bank, masyarakat dapat dengan lebih mudah mengakses layanan investasi emas secara langsung melalui lembaga perbankan. Diharapkan, langkah ini dapat memperkuat sistem ekonomi negara dan menyediakan alternatif investasi yang lebih aman bagi masyarakat Indonesia.
Advertisement
Dukung Stabilitas Ekonomi
Langkah pemerintah ini juga menunjukkan keseriusan dalam mengatur dan mengelola pasar emas dengan lebih baik, guna mendukung stabilitas perekonomian. Selain itu, pendirian bullion bank menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menciptakan inovasi sektor keuangan yang lebih inklusif dan berkembang seiring waktu.
"Di berbagai negara emas itu menjadi Balance sheet atau neraca keuangan diperbankan. Nah pemerintah sedang mendorong bahwa bullion bank untuk juga didorong.
Airlangga menyebutkan bahwa BRI, yang merupakan induk dari Pegadaian, serta bank-bank syariah, merupakan pihak yang berpotensi untuk mengembangkan peran emas dalam sektor keuangan.
"Tentu induknya pegadaian yaitu BRI dan yang kedua tentu bank syariah bisa kita dorong untuk masuk agar emas itu menjadi nilai yang masuk di Balance sheet," ujarnya.
Airlangga, menyebut bahwa emas telah lama dikenal sebagai investasi yang aman, terutama dalam kondisi ketidakpastian ekonomi global. Emas cenderung stabil dan bahkan sering kali mengalami kenaikan nilai saat terjadi gejolak ekonomi atau krisis.
Fenomena ini menjadikan emas sebagai salah satu instrumen yang sangat dicari oleh investor, karena sifatnya yang dapat bertahan dalam kondisi yang tidak pasti.
Selain itu, emas juga memiliki nilai historis yang tak lekang oleh waktu, salah satunya digunakan dalam berbagai tradisi, seperti pernikahan, yang menjadikannya sebagai salah satu bentuk investasi yang tidak hanya berharga, tetapi juga bernilai sosial dan budaya.
"Kita tahu emas itu adalah investasi pada saat terjadi berbagai gejolak ekonomi biasanya selalu menjadi safe haven investment. Nggak pernah turun atau selalu juga dalam kawinan itu dipakai. Jadi, itu aman karena setiap tahun dijamin ada yang kawin," pungkasnya.