Harus Terus Berlanjut, Program Makan Begizi Gratis Berikan Banyak Dampak Positif

Program ini sendiri dijalankan dengan target anak sekolah di seluruh jenjang pendidikan dari pendidikan anak usia dini sampai sekolah menengah atas/madrasah aliyah atau sederajat, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

oleh Wuri Anggarini pada 14 Des 2024, 14:21 WIB
Siswa SMP Siliwangi tampak berbaris rapi menerima Program Makan Bergizi Gratis. (c) Kantor Staf Kepresidenan

Liputan6.com, Jakarta Uji coba Program Makan Bergizi Gratis yang telah berlangsung mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, mulai dari sekolah, siswa, hingga orang tua. Kehadirannya membuat mereka ingin program ini menjadi berkelanjutan. Respons positif inilah yang menjadi modal berharga jelang pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis yang resmi berjalan mulai 2 Januari 2025.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hariqo Wibawa Satria menyatakan, Program Makan Bergizi Gratis menjadi wujud perhatian nyata Presiden Prabowo Subianto terkait kesehatan dan masa depan generasi muda. Tujuan besar dari program tersebut adalah pemenuhan makanan kaya protein untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini agar berjalan optimal.

Program ini sendiri dijalankan dengan target anak sekolah di seluruh jenjang pendidikan dari pendidikan anak usia dini sampai sekolah menengah atas/madrasah aliyah atau sederajat, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

"Presiden ingin anak-anak Indonesia tercukupi gizinya dengan makanan sehat. Harapannya  di tahun 2025, pelajar dan santri menjadi generasi emas yang siap menyongsong Indonesia  Emas 2045," kata Hariqo.


Melihat Lebih Dekat Uji Coba Program di SPPG Tanah Sareal

Siswa SDN Kedung Badak 1 tampak bahagia menikmati Program Makan Bergizi Gratis. (c) Kantor Staf Kepresidenan

PCO melakukan peninjauan uji coba Program Makan Bergizi Gratis di bawah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal, Kota Bogor, pada Senin (09/12/2024) lalu. Tak hanya menyaksikan langsung proses pemasakan dan pengemasan makanan, PCO juga melihat proses distribusi ke SDN Kedung Badak 1 dan SMP Siliwangi Bogor. Sebanyak 3.081 siswa di 15 sekolah menjadi target penyediaan makanan bergizi SPPG Tanah Sareal Bogor.

Tampak para siswa mulai berbaris rapi untuk mencuci tangan sebelum menerima makanan. Antrean yang terlihat tertib pun berlangsung ketika mengambil makanan bergizi. Doa bersama juga dilakukan sebelum para siswa mulai menyantap makanan yang disajikan. Kepala Sekolah SDN Kedung Badak 1, Kariyanti mengatakan, antre dan berdoa merupakan contoh kebiasaan positif yang  terbentuk dari uji coba Makan Bergizi Gratis.

“Dengan adanya makanan bergizi, mereka jadi mengantre satu per satu ketika mengambil  makanan. Mereka juga teredukasi tentang makanan yang seimbang. Kita sedang melawan  generasi junk food, ya. Kita menyadarkan kepada anak-anak bahwa kesehatan itu adalah  investasi masa depan. Bagaimana kita mau menyiapkan generasi emas kalau mereka tidak  sadar akan apa yang mereka makan,” ujar Kariyanti.

Ringakan Beban Orang Tua Siswa

Kariyanti juga mengungkapkan bahwa kehadiran Program Makan Bergizi Gratis juga mengurangi beban orang tua siswa. Terlebih 80% siswa SDN Kedung Badak 1 berasal dari kalangan menengah ke bawah.

“Ada orang tua siswa dengan tiga anak kembar dan satu anak. Kalau dihitung pengeluarannya, itu luar biasa. Orang tua harus mengeluarkan Rp15 ribu dikali empat, jadi Rp60 ribu setiap hari. Sekarang mereka sudah tidak memikirkan itu lagi, karena anak-anak sudah mendapatkan makan bergizi gratis yang disediakan oleh pemerintah,” ujar Kariyanti.

Hal senada juga diungkapkan oleh Lina, salah satu orang tua siswa SDN Kedung Badak 1. Ia menceritakan bahwa sejak adanya Program Makan Bergizi Gratis, ia tak lagi khawatir menyiapkan makan siang sehingga bisa lebih fokus mengurus hal lain. Anaknya pun kini lebih sering menabung uang saku karena tak perlu lagi jajan di sekolah.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Siliwangi Bogor, Rosmiati mengungkapkan bahwa Program Makan Begizi Gratis mendekatkan para siswa dengan berbagai macam makanan bergizi yang belum pernah dikonsumsi sebelumnya. Terlebih, kondisi ini membuat para siswa lebih semangat pergi ke sekolah. Tercatat sebanyak 70% siswa SMP Siliwangi berasal dari kalangan menengah ke bawah.

“Sekarang, anak-anak semuanya sudah percaya diri. Sudah kelihatan hasilnya selama kurang lebih tiga minggu berjalannya Program Makan Bergizi Gratis. Saya berharap kepada pemerintah agar program ini bisa berjalan sampai mereka nanti paling tidak tamat SMA,” ujar Rosmiati.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya