Kisah Kocak Tukang Becak Asal Madura Ditilang Polisi, Guyonan Gus Dur

Gus Dur menceritakan bagaimana seorang tukang becak yang tengah melintas di sebuah jalan dengan tanda “Becak Dilarang Masuk” tiba-tiba terjaring oleh polisi. Polisi yang melihat pelanggaran langsung mendekati tukang becak tersebut dan memberi teguran.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2024, 20:30 WIB
Gus Dur, dikenal dengan rasa humornya yang tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam tayangan yang mengundang tawa, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengisahkan sebuah kejadian yang melibatkan tukang becak asal Madura dan seorang polisi. Kejadian tersebut terjadi di sebuah kawasan yang dipenuhi tanda larangan masuk bagi becak.

Guyonan yang disampaikan Gus Dur berhasil menarik perhatian banyak orang, dengan memberikan gambaran lucu yang tak terduga dari situasi yang biasa saja.

Di video tersebut, Gus Dur menceritakan bagaimana seorang tukang becak yang tengah melintas di sebuah jalan dengan tanda “Becak Dilarang Masuk” tiba-tiba terjaring oleh polisi. Polisi yang melihat pelanggaran langsung mendekati tukang becak tersebut dan memberi teguran.

“Pak, apa kamu tidak melihat gambar itu? Becak tak boleh masuk jalan ini!” bentak polisi kepada tukang becak tersebut. Menanggapi teguran itu, si tukang becak hanya tersenyum konyol dan membalas dengan jawaban yang membuat banyak orang tertawa.

Lanjut Gus Dur dalam ceritanya, "tukang becak itu menjawab dengan santai, 'Saya kan ada orangnya, Pak. Berarti boleh masuk.' Jawaban tersebut jelas membuat polisi semakin kesal dan membentak lebih keras."

Namun, meskipun ditegur dengan keras, tukang becak itu tetap menunjukkan sikap tidak terduga. Dengan polos, ia menjawab, “Pak, saya tidak bisa baca, Pak. Kalau saya bisa baca, saya pasti jadi polisi seperti sampean, bukan jadi tukang becak begini," kata Gus Dur, dikutip dari kanal YouTube @theology.anggara.

Jawaban si tukang becak itu bukan hanya menggambarkan ketidaktahuan tentang aturan, tetapi juga membawa pesan yang tidak biasa, bahwa terkadang orang lebih mengenal dunia mereka masing-masing daripada aturan yang ada di luar sana.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Ciri Khas Humor Gus Dur, Lucu Penuh Pesan

ilustrasi Polisi lalu lintas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Suasana pun semakin ringan dengan kelakar si tukang becak yang tetap cengengesan. Sikap tidak terduga ini membuat polisi terdiam, dan mungkin, pada saat itu, sadar bahwa kejadian ini lebih pantas menjadi bahan guyonan daripada penindakan tegas.

Sementara itu, para penonton yang menyaksikan video tersebut, merasa geli dengan interaksi antara polisi dan tukang becak. Gus Dur, dengan gaya khasnya, mampu membuat cerita ini lebih hidup dan penuh tawa. Tak heran jika video tersebut kemudian menjadi viral dan dibagikan oleh banyak orang.

Cerita yang awalnya terkesan serius berubah menjadi komedi ringan yang mengundang gelak tawa. Gus Dur memang dikenal dengan kemampuannya mengemas cerita-cerita sederhana menjadi begitu menghibur, apalagi jika berkaitan dengan kejadian sehari-hari yang sering kali dianggap remeh.

Lebih lanjut, guyonan seperti ini juga menunjukkan bagaimana seseorang bisa tetap mempertahankan sikap santai meski berhadapan dengan situasi yang seharusnya memerlukan keseriusan. Keberanian tukang becak itu untuk menanggapi teguran polisi dengan cara yang begitu polos juga menunjukkan sisi humor dalam kehidupan.

Gus Dur sendiri selalu memiliki cara unik dalam menyampaikan pesan-pesan penting melalui humor. Dalam banyak kesempatan, ia mengajarkan bahwa hidup ini tidak selalu harus serius. Dengan humor, kita bisa meringankan beban, bahkan dalam situasi yang menegangkan sekalipun.


Ajakan Melihat Satu Sisi agar Lebih Ringan

Ilustrasi Tukang Becak (Foto: Istimewa).

Bagi penonton yang menyaksikan video ini, cerita itu menjadi pengingat bahwa kadang-kadang kita bisa melihat dunia melalui kaca mata orang lain, dengan cara yang lebih ringan dan tidak terbebani aturan yang kadang membuat kita terlalu kaku.

Selain itu, guyonan tentang polisi dan tukang becak ini menjadi refleksi terhadap budaya yang berkembang di masyarakat, di mana sering kali seseorang harus menghadapi aturan dengan cara yang dianggap wajar, meski sebenarnya tidak selalu dipahami oleh orang awam.

Keberadaan video tersebut mengingatkan kita akan pentingnya komunikasi yang baik, baik itu antara masyarakat dan aparat penegak hukum. Terkadang, humor bisa menjadi jembatan yang menghubungkan dua pihak yang mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang aturan yang ada.

Polisi yang awalnya marah besar, pada akhirnya mungkin bisa tersenyum lebar, menyadari bahwa situasi ini lebih menghibur daripada harus memaksakan ketegasan. Sikap si tukang becak, meskipun tidak mematuhi aturan, malah membuatnya tampak lebih manusiawi dan mendekatkan dirinya dengan orang-orang di sekitarnya.

Ini juga mengingatkan kita bahwa terkadang, kita harus bisa melihat situasi dengan lebih jernih dan bijak, tanpa terbawa emosi. Humor yang disampaikan Gus Dur dalam cerita ini seolah mengajak kita untuk melihat sisi ringan dalam kehidupan yang sering kali kita anggap berat.

Setelah video ini viral, banyak netizen yang mengungkapkan betapa menghiburnya cerita ini. Mereka merasa bahwa dalam hidup yang penuh dengan aturan dan kewajiban, masih ada ruang untuk tawa dan kelucuan yang mampu meringankan suasana.

Guyonan Gus Dur tentang tukang becak yang ditilang polisi ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga pesan moral yang bisa diambil. Kadang-kadang, kita hanya perlu melihat dunia dengan cara yang berbeda dan lebih santai, agar tidak terbebani oleh semua hal yang ada di sekitar kita.

Sebagai seorang tokoh yang terkenal dengan kecerdasan humorisnya, Gus Dur telah meninggalkan banyak kenangan indah bagi masyarakat. Cerita ini adalah salah satu contohnya, yang terus dikenang meskipun sudah lama berlalu.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya