Liputan6.com, Seoul - Presiden Yoon Suk Yeol resmi dimakzulkan pada Sabtu (14/12/2024), setelah 204 dari 300 anggota parlemen Majelis Nasional Korea Selatan memberikan suara setuju atas langkah tersebut.
Pemakzulan Yoon Suk Yeol dilakukan setelah tindakan mengejutkannya mendeklarasikan darurat militer pada 3 Desember. Dia beralasan darurat militer diperlukan "untuk mempertahankan Republik Korea (nama resmi Korea Selatan) yang bebas dari ancaman pasukan komunis Korea Utara."
Advertisement
Yoon Suk Yeol menuduh oposisi negara bersimpati pada Korea Utara. Dia menyatakan bahwa "kekuatan anti-negara" telah mengacaukan dan menjadi penyebab utama kemunduran Korea Selatan, namun tidak memberikan bukti konkret untuk mendukung klaimnya.
Darurat militer hanya bertahan kurang lebih enam jam setelah anggota parlemen berupaya keras menggagalkannya.
Namun, Yoon Suk Yeol bukanlah presiden pertama Korea Selatan yang menghadapi akhir pemerintahannya karena pertikaian atau skandal.
Sebagaimana dilaporkan oleh CNA, berikut ini adalah rangkuman mengenai "jatuhnya" para pemimpin Korea Selatan sebelum Yoon Suk Yeol:
Park Geun-hye, Dimakzulkan dan Dipenjara
Pada Desember 2016, Park Geun-hye, yang menjabat sejak 2013, dimakzulkan dan keputusan ini disahkan oleh Mahkamah Konstitusi pada Maret 2017, yang mengarah pada dakwaan dan pemenjaraannya.
Anak dari diktator Park Chung-hee ini merupakan presiden perempuan pertama Korea Selatan dan mengklaim dirinya tidak bisa disuap. Namun, dia divonis bersalah menerima atau meminta puluhan juta dolar dari konglomerat, termasuk Samsung.
Selain itu, dia juga bersalah karena membocorkan dokumen rahasia, memasukkan seniman yang kritis terhadap kebijakannya dalam "daftar hitam", dan memecat pejabat yang menentangnya.
Park Geun-hye dijatuhi hukuman 20 tahun penjara pada 2021 dan dikenakan denda dalam jumlah besar. Namun, pada akhir tahun itu pula, dia diampuni oleh penerusnya, Moon Jae-in.
Yoon Suk Yeol, yang kini menjadi presiden, adalah jaksa di Seoul pada waktu itu dan berperan penting dalam pemakzulan dan penahanan Park Geun-hye.
Dipenjara hingga Bunuh Diri
Bahkan, terdapat periode berturut-turut di mana presiden Korea Selatan terlibat skandal.
Lee Myung-bak, Dipenjara
Lee Myung-bak, yang memimpin Korea Selatan dari 2008 hingga 2013, dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada Oktober 2018 karena kasus korupsi. Dia terbukti menerima suap dari Samsung sebagai imbalan atas perlakuan istimewa terhadap ketua Samsung saat itu, Lee Kun-hee, yang telah dihukum karena menghindari pajak.
Lee kemudian mendapat pengampunan dari Presiden Yoon Suk Yeol pada Desember 2022.
Roh Moo-Hyun, Bunuh Diri
Roh Moo-hyun, presiden dari 2003 hingga 2008 dan pendukung kuat rekonsiliasi dengan Korea Utara, bunuh diri dengan melompat dari tebing pada Mei 2009.
Dia menjadi target penyelidikan terkait pembayaran satu juta dolar dari produsen sepatu kaya kepada istrinya dan lima juta dolar kepada suami salah satu keponakannya.
Chun Doo-hwan dan Roh Tae-woo, Dipenjara
Chun Doo-hwan, penguasa militer yang dijuluki "Tukang Jagal dari Gwangju" karena perintahnya untuk menindak keras pemberontakan di Kota Gwangju, setuju untuk mundur sebagai presiden pada 1987 setelah menghadapi demonstrasi besar-besaran dari rakyat yang menuntut perubahan.
Dia kemudian menyerahkan kekuasaan kepada seorang jenderal angkatan darat sekaligus teman dekatnya, Roh Tae-woo.
Pada 1996, kedua pria tersebut dihukum karena pengkhianatan terkait kudeta 1979 yang mengangkat Chun Doo-hwan ke tampuk kekuasaan, pemberontakan Gwangju 1980, korupsi, dan berbagai pelanggaran lainnya.
Roh Tae-woo dijatuhi hukuman 22,5 tahun penjara yang kemudian diringankan menjadi 17 tahun, sementara Chun Doo-hwan dijatuhi hukuman mati yang kemudian dikurangi menjadi hukuman seumur hidup.
Pada 1998, mereka diberi amnesti setelah hanya dua tahun menjalani hukuman penjara.
Advertisement
Dibunuh hingga Kabur
Presiden pertama Korea Selatan juga tidak luput dari catatan sejarah kelam.
Park Chung-hee, Dibunuh
Park Chung-hee, yang memimpin Korea Selatan sebagai diktator, dibunuh pada Oktober 1979 oleh kepala intelijennya sendiri selama makan malam pribadi. Peristiwa ini telah lama menjadi bahan perdebatan di Korea Selatan, terutama mengenai apakah pembunuhan itu direncanakan.
Chun Doo-hwan dan Roh Tae-woo, yang merupakan jenderal militer saat itu, memanfaatkan kekacauan politik untuk merencanakan kudeta pada Desember 1979.
Yun Po-sun, Dikudeta
Presiden Yun Po-sun digulingkan pada 1961 melalui kudeta yang dipimpin oleh perwira militer Park Chung-hee. Meskipun Yun Po-sun tetap dipertahankan di jabatannya, Park Chung-hee mengambil alih kendali pemerintah dan menggantikan Yun Po-sun setelah memenangkan pemilu pada 1963.
Syngman Rhee, Mundur dan Kabur
Presiden pertama Korea Selatan Syngman Rhee, yang terpilih pada 1948, terpaksa mengundurkan diri akibat pemberontakan yang dipimpin oleh mahasiswa pada 1960, setelah berusaha memperpanjang masa jabatannya melalui pemilu yang curang. Rhee kemudian mengasingkan diri ke Hawaii, di mana dia meninggal pada 1965.