Liputan6.com, Jakarta- Kekerasan berbasis gender adalah isu global yang menimpa Wanita dan Perempuan di berbagai negara dan wilayah di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Delegasi Uni Eropa di Indonesia mengadakan kampanye “Gotong Royong Melawan Kekerasan Berbasis Gender” lewat sepak bola dan olahraga.
Menurut World Health Organization (WHO), hampir 1 dari 3, atau 30%, perempuan berusia 15 tahun ke atas pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan atau kekerasan seksual oleh bukan pasangan, setidaknya satu kali dalam hidup mereka. Dalam arti lain, diperkirakan terdapat sekitar 736 juta perempuan di seluruh dunia yang pernah mengalami kekerasan berbasis gender.
Advertisement
Uni Eropa telah menjadikan pemberantasan kekerasan berbasis gender sebagai prioritas penting dan menganggap hal tersebut sebagai pelanggaran terhadap martabat manusia yang berdampak pada masyarakat secara global.
Kampanye “Gotong Royong Melawan Kekerasan Berbasis Gender” diadakan delegasi Uni Eropa sebagai bagian dari Kampanye global 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang diselenggarakan setiap tahun mulai tanggal 25 November hingga 10 Desember.
Kampanye tahun ini diakhiri dengan “Pertandingan Sepak Bola Persahabatan dan Festival Olahraga” di Pancoran Soccer Field (PSF), Jakarta pada hari Sabtu, 14 Desember 2024. Acara ini merupakan kolaborasi antara Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dengan Kompas Perempuan, Yayasan Sosial Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa), Inspire Indonesia (Pledge United), dan Youth Sounding Board: Sahabat Uni Eropa.
Sepak Bola Bisa Menyatukan Semua
Kegiatan ini bertujuan untuk menggunakan olahraga sebagai ruang yang aman bagi semua gender untuk bekerja sama dan bergandengan tangan untuk mempromosikan kesetaraan gender dan menolak normalisasi kekerasan berbasis gender.
Pertandingan sepak bola untuk melawan kekerasan berbasis gender ini dihadiri oleh H.E. Denis Chaibi (Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia), Sita Supomo (Executive Director Indonesia untuk Kemanusiaan/IKa), Jonathan Hamilton (Founder Inspire Indonesia dan Pledge United), dan Andy Yentriyani (Ketua Komnas Perempuan).
"Kita lihat hari ini penuh. Jika kita pergi ke ruang kelas itu sulit. Tapi kalau ke lapangan sepak bola, mereka akan datang dengan sendirinya tanpa perlu disuruh. Kami bisa menyampaikan pesan penting lewat sepak bola dimana orang-orang di Indonesia sangat mencintai sepak bola," ujar Jonathan Hamilton.
Advertisement
Pengalaman Menarik dengan Sepak Bola
Salah satu pegiat sepak bola putri, Yuli, menyambut baik kampanye Unie Eropa lewat permainan sepak bola. Banyak manfaat yang didapat perempuan dari sepak bola seperti yang dia rasakan.
"Sepak bola membuat daya juang saya semakin tinggi ingin membuktikan bahwa perempuan juga memiliki kesetaraan gender yang sama dengan laki-laki bisa bermain bola dan sama-sama kuat. Sepak bola membuat saya belajar mengambil keputusan dalam hidup saya, membuat saya jadi lebih percaya diri," ujar Yuli salah satu pemain sepak bola putri yang ikut serta di acara ini.