Liputan6.com, Jakarta Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono membeberkan rencana pertemuannya dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Hal itu dia sampaikan setelah, dua kader PPP, M Romahurmuziy dan Sandiaga Uno sebelumnya menemui Jokowi.
Mardiono mengaku rindu bertemu dengan Jokowi. Dia terakhir bertemu saat upacara 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Advertisement
"Ya, saya sebenarnya juga udah rindu dengan beliau. Terakhir saya ketemu Pak Presiden Joko Widodo itu di IKN. Ya, pada saat upacara 17 Agustus," kata Mardiono ditemui usai Mukernas di Ancol, Jakarta, Sabtu (14/12) malam.
Mardiono mengungkapkan sudah ada rencana untuk bersilaturahmi ke Jokowi. Apalagi, dirinya sempat membantu Jokowi di pemerintahan sebelumnya.
"Ya, nanti saya ada sih rencana silaturahim. Pokoknya bukan hanya ke Bapak Presiden Jokowi. Ya, tentu pada tokoh-tokoh. Bahkan saya kan ikut ada dalam pemerintahan 5 tahun yang lalu," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M. Romahurmuziy alias Rommy, mengungkapkan isi pertemuan dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. Rommy menyebut Jokowi tidak menitip nama untuk dijadikan ketua umum PPP pada Muktamar mendatang.
"Tidak ada nama yang disampaikan kepada beliau, tetapi memang beliau mendorong adanya penyegaran di tubuh Partai Persatuan Pembangunan yang terkait dengan kelesuan perolehan suara secara nasional kemarin beliau paham itu, karena kita melewati gagalnya pemilu 2024 kemarin di Senayan kan pada saat beliau," ujar Rommy.
Romy Bertemu Jokowi
Romy mengatakan, Jokowi yang mengajaknya bertemu. Karena Jokowi dan dirinya sudah lama tidak bersilaturahmi.
"Ya saya mau pakai bahasanya Pak Jokowi saja kangen-kangenan sama beliau karena memang sudah cukup lama beliau memang mengontak saya pada saat saya di Amerika, mengontak untuk apa namanya bukan minta ya artinya beliau 'Mas kita silaturahmi sudah lama enggak ketemu' sehingga memang kemudian hari Minggu kemarin saya bertemu dengan beliau di Restoran Aceh Connection di Benhil," kata Romy.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement