Transformasi Nissan R32 Skyline GT-R Jadi Mobil Listrik

Nissan telah mengubah R32 Skyline GT-R menjadi mobil listrik. Model ini, rencananya kan tampil di gelaran Tokyo Auto Salon, pada Januari 2025 mendatang

oleh Arief Aszhari diperbarui 16 Des 2024, 10:04 WIB
Nissan Sulap R32 Skyline GT-R jadi Mobil Listrik di Tokyo Auto Salon (Carscoops)

Liputan6.com, Jakarta - Nissan telah mengubah R32 Skyline GT-R menjadi mobil listrik. Model ini, rencananya akan tampil di gelaran Tokyo Auto Salon, pada Januari 2025 mendatang.

Disitat dari Carscoops, sejatinya proyek elektrifikasi dari R32 Skyline GT-R ini sudah dimulai pada Maret 2023, dan telah ditampilkan secara mencolok di media sosial di Jepang selama setahun terakhir.

Nissan tidak banyak bicara tentang proyek ini, namun dari video yang beredar terlihat para pekerja dengan hati-hati membongkar bagian dalam, melakukan pengukuran terperinci, lalu melepaskan mesin twin-turbo beserta suspensinya.

Baterai kemudian dimasukkan dengan hati-hati ke dalam mobil, sebelum disambungkan dengan apa yang tampak seperti dua motor listrik EM57.

Motor listrik yang terpasang tersebut, adalah yang sama untuk Nissan Leaf generasi saat ini. Masing-masing motor dipasang melintang pada rangka bawah depan dan belakang yang dimodifikasi.

Namun, R32 Skyline GT-R listrik bukanlah satu-satunya yang akan dipamerkan Nissan di Tokyo Auto Salon.

Merek asal Negeri Sakura tersebut, akan memiliki beberapa Rogue yang dimodifikasi khusus (X-Trail di Jepang), NV350 Caravan, beberapa model Autech baru, dan warna yang diperbarui untuk Z.


Nissan di Ujung Tanduk, Berharap Diselamatkan Honda

Nissan memangkas produksi di Amerika Serikat hingga akhir Maret 2025. Keputusan tersebut berdampak kepada produksi Frontier dan Rogue yang populer.

Terungkap bahwa produksi di Negeri Paman Sam ini berkurang 17 persen, dibandingkan tahun sebelumnya karena penurunan penjualan Nissan secara global.

Nikkei Asia melaporkan, langkah Nissan untuk memangkas produksi hingga akhir Maret 2025 muncul setelah keputusan telah dibuat untuk memperlambat produksi di dua lokasi hingga akhir Desember, dan mengurangi kerja dari lima hari seminggu menjadi empat hari.

Nissan mengatakan, pihaknya sedang mengevaluasi perkiraan produksi untuk lebih memenuhi tren pasar dan permintaan model-modelnya.

Kabar pemangkasan produksi ini datang di saat yang tidak tepat bagi produsen mobil Jepang tersebut. baru-baru ini, disitat dari Carscoops, Nissan juga telah memangkas 9.000 pekerja di seluruh dunia, dan mengurangi total produksinya sebesar 20 persen karena penjualan yang lambat dan perkiraan laba yang menurun.

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya