Harga Rokok Naik mulai 1 Januari 2025, Cek di Sini Daftar Terbarunya

Keputusan harag rokok naik ini tertuang dalam dua Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 97 Tahun 2024 yang ditandatangani Sri Mulyani pada 4 Desember 2024.

oleh Tira Santia diperbarui 15 Des 2024, 13:00 WIB
Keberadaan rokok elektrik mendapat sorotan dari Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi menetapkan kenaikan harga jual eceran (HJE) rokok atau harga rokok yang mulai berlaku pada 1 Januari 2025.

Keputusan ini tertuang dalam dua Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 97 Tahun 2024 yang ditandatangani Sri Mulyani pada 4 Desember 2024.

Keputusan penting dalam kebijakan ini adalah keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau. Sebaliknya, yang mengalami kenaikan adalah harga jual eceran produk tembakau yang mencakup berbagai jenis rokok buatan dalam negeri.

Kebijakan ini diambil dengan tujuan untuk mendukung pengendalian konsumsi tembakau, melindungi industri tembakau padat karya, serta mengoptimalkan penerimaan negara.

Berikut batasan harga jual eceran per batang atau gram buatan dalam negeri yang diatur dalam kebijakan tersebut, diantaranya:

Sigaret Kretek Mesin (SKM)

  • SKM Golongan I paling rendah Rp 2.375 (naik 5,08%)
  • SKM Golongan II paling rendah Rp 1.485 (naik 7,6%)

Sigaret Putih Mesin (SPM)

  • SPM Golongan I paling rendah Rp 2.495 (naik 4,8%)
  • SPM Golongan II paling rendah Rp 1.565 (naik 6,8%)

Sigaret Kretek Tangan (SKT) atau Sigaret Putih Tangan (SPT)

  • SKT/SPT Golongan I lebih dari Rp 2.170 (naik 9,5%)
  • SKT/SPT Golongan I paling rendah Rp 1.55 (naik 13%) sampai Rp 2.170 (naik 9,5%)
  • SKT/SPT Golongan II paling rendah Rp 995 (naik 15%)
  • SKT/SPT Golongan III paling rendah Rp 860 (naik 18,6%)

Rokok Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) atau Sigaret Putih Tangan Filter (SPTF)

  • SKTF/SPTF tanpa golongan paling rendah Rp 2.375 (naik 5%)

 


Harga Rokok Selanjutnya

Pemerintah telah memutuskan untuk mengerek tarif cukai rokok elektrik sebesar 15% setiap tahunnya hingga 2027 mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kelembak Kemenyan (KLM)

1. KLM Golongan I paling rendah Rp 950 (tidak naik)

2. KLM Golongan II paling rendah Rp 200 (tidak naik)

Tembakau Iris (TIS)

1. TIS tanpa golongan lebih dari Rp 275 (tidak naik)

2. TIS tanpa golongan lebih dari Rp 180 sampai Rp 275 (tidak naik)

2. TIS tanpa golongan paling rendah Rp 55 sampai Rp 180 (tidak naik)

Rokok Daun atau Klobot (KLB)

1. KLB tanpa golongan paling rendah Rp 290 (tidak naik)

 


Harga Rokok Cerutu

Harga rokok Rp50.000/bungkus dari Hoax jadi wacana pemerintah untuk direalisasikan.

Cerutu (CRT)

1. CRT tanpa golongan lebih dari Rp 198 ribu (tidak naik)

2. CRT tanpa golongan lebih dari Rp 55 ribu sampai dengan Rp 198 ribu (tidak naik)

3. CRT tanpa golongan lebih dari Rp 22 ribu sampai dengan Rp 55 ribu (tidak naik)

4. CRT tanpa golongan paling rendah Rp 459 sampai dengan Rp 5.500 (tidak naik)

Selain itu, pemerintah juga menetapkan batasan HJE untuk setiap jenis hasil tembakau yang diimpor, yakni:

1. SKM senilai Rp 2.375 per batang/gram

2. SPM senilai Rp 2.495 per batang/gram

3. SKT atau SPT senilai Rp 2.171 per batang/gram

4. SKTF atau SPTF senilai Rp 2.375 per batang/gram

5. TIS senilai Rp 276 per batang/gram

6. KLB senilai Rp 290 per batang/gram

7. KLM senilai Rp 950 per batang/gram

8. CRT senilai Rp 198.001 per batang/gram

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya