Liputan6.com, Jakarta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memproyeksikan puncak arus penyeberangan selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) terjadi pada 22–23 Desember 2024 untuk arus mudik, dan 30–31 Desember 2024 untuk pergerakan libur Tahun Baru. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 1–2 Januari 2025.
Selama periode Nataru, ASDP memprediksi jumlah penumpang naik 4,1% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total mencapai 3 juta penumpang. Sementara itu, jumlah perjalanan atau trip diperkirakan meningkat 14,3% menjadi 14.975 trip.
Advertisement
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menyampaikan bahwa lonjakan arus penumpang akan diantisipasi dengan berbagai strategi dan persiapan matang, termasuk pengoperasian program Delaying System di beberapa titik penyangga untuk mengurangi kepadatan menuju pelabuhan utama.
Strategi Pengelolaan Arus Penyeberangan
Delaying System
ASDP bersama stakeholder akan kembali mengimplementasikan Delaying System di titik-titik berikut:
- Arah Pelabuhan Merak: Rest Area KM43, KM68, dan Lahan Munic Cikuasa Atas.
- Arah Pelabuhan Bakauheni: Rest Area KM163B, KM87B, KM49B, dan KM20B.
- Arah Pelabuhan Ketapang: Terminal Sritanjung, Dermaga Bulusan, dan Grand Watudodol.
- Arah Pelabuhan Gilimanuk: UPPKB Cekik, Terminal Kargo, dan Terminal Bus Gilimanuk.
Penambahan Kapasitas Pelabuhan
Untuk menghadapi puncak arus, kapasitas pelabuhan telah ditingkatkan, antara lain:
- Pelabuhan Merak: Kapasitas kendaraan kecil meningkat dari 5.526 unit (2023) menjadi 6.026 unit. Penambahan juga dilakukan pada Dermaga II, yang kini mampu menampung kapal hingga 10.000 GRT, dengan daya tampung 836 kendaraan kecil.
- Pelabuhan Ketapang: Kapasitas kendaraan kecil bertambah dari 1.570 unit menjadi 1.670 unit, termasuk pemanfaatan lahan Dermaga Bulusan dengan daya tampung 400 kendaraan kecil.
Optimalisasi Rute
Untuk mengurangi kepadatan, lintasan Ketapang-Lembar telah dipindahkan menjadi Jangkar-Lembar, sementara Dermaga Bulusan akan dimanfaatkan secara maksimal.
Pemanfaatan Teknologi untuk Tiket dan Operasional
ASDP terus mengedukasi masyarakat untuk menggunakan aplikasi Ferizy dalam pembelian tiket ferry. Kini, tiket dapat dibeli mulai H-60 keberangkatan, dan calon penumpang diwajibkan membeli tiket paling lambat H-1 keberangkatan.
“Tidak ada lagi tiket go-show di pelabuhan. Pastikan data diri Anda tercatat dengan benar saat reservasi untuk mempermudah proses klaim asuransi,” jelas Heru Widodo saat sosialisasi di Car Free Day, Minggu (15/12).
ASDP juga melibatkan teknologi canggih untuk memastikan kelancaran operasional, termasuk simulasi Tactical Floor Game (TFG) dengan Korlantas Polri dan BMKG untuk mempersiapkan pelaksanaan skenario tiba-bongkar-berangkat (TBB).
Advertisement
Kesiapan Armada
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menambahkan bahwa kapal berkapasitas besar telah disiapkan:
- Merak-Bakauheni: Normal 28 kapal, meningkat menjadi 32 kapal saat kondisi puncak.
- Ketapang-Gilimanuk: Normal 28 kapal, meningkat menjadi 34 kapal saat kondisi puncak.
Imbauan untuk Penumpang
ASDP terus mengimbau masyarakat untuk:
- Membeli tiket jauh-jauh hari melalui Ferizy atau mitra resmi.
- Tiba di pelabuhan sesuai jadwal keberangkatan pada e-ticket.
- Memastikan kondisi fisik dan kendaraan prima sebelum perjalanan.
Dengan persiapan matang dan koordinasi lintas pihak, ASDP optimis dapat menghadirkan pengalaman liburan Nataru yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa.