Gus Baha Kisahkan Ibnu Abbas yang Sholat Cepat-Cepat, Alasannya Lucu tapi Masuk Akal

Gus Baha menjelaskan bahwa Ibnu Abbas pernah ditanya mengapa ia menjalankan sholat dengan cepat. Jawabannya sederhana namun penuh hikmah. Ibnu Abbas berkata, "Setan itu punya strategi untuk menggoda manusia saat sholat. Ketika saya selesai sholat dengan cepat, setan kecewa karena tidak sempat menggodanya."

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Des 2024, 10:30 WIB
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Pembahasan seputar cara sholat para ulama selalu menarik perhatian umat Islam. Banyak yang bertanya, mengapa ada di antara mereka yang menjalankan sholat dengan cepat, padahal sholat adalah momen berharga untuk bermunajat kepada Allah SWT?

Gus Baha, dalam salah satu ceramahnya, membahas fenomena ini dengan mengangkat kisah seorang sahabat Nabi, Ibnu Abbas.

Dalam ceramah yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @kanalunik, Gus Baha mengisahkan bahwa Ibnu Abbas dikenal sebagai seorang ulama besar yang sangat dihormati, tetapi juga sering kali menjalankan sholat dengan cepat. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat kala itu.

Gus Baha menjelaskan bahwa Ibnu Abbas pernah ditanya mengapa ia menjalankan sholat dengan cepat. Jawabannya sederhana namun penuh hikmah. Ibnu Abbas berkata, "Setan itu punya strategi untuk menggoda manusia saat sholat. Ketika saya selesai sholat dengan cepat, setan kecewa karena tidak sempat menggodanya."

Jawaban ini menunjukkan sisi humor namun sarat makna. Gus Baha menambahkan bahwa inti dari jawaban Ibnu Abbas bukanlah pembenaran untuk mempercepat sholat, melainkan sebuah cara untuk menjaga konsentrasi dan menghindari godaan setan.

Ibnu Abbas sendiri adalah salah satu sahabat Nabi yang memiliki keilmuan luar biasa. Banyak hadis yang diriwayatkan melalui beliau. Ia juga dikenal sebagai ahli tafsir Al-Qur'an yang sangat mendalam pemahamannya.

Dalam sejarah Islam, Ibnu Abbas juga memiliki garis keturunan yang penting. Ia adalah kakek dari Imam Muhammad al-Abbasi, salah satu tokoh penting dalam revolusi Abbasiyah. Ibnu Abbas lahir ketika Nabi Muhammad sudah 10 tahun menjalankan dakwah dan sedang mengalami blokade ekonomi dari kaum Quraisy.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Penjelasan Singkat Sholat Khusyuk

ilustrasi sholat di Masjid Kubah Emas, Depok, Jawa Barat. (merdeka.com/ Arie Basuki)

Gus Baha kemudian mengaitkan cerita ini dengan pentingnya memahami esensi sholat. Menurutnya, sholat adalah kewajiban yang bersifat aksiomatik, sebagaimana dijelaskan dalam banyak literatur fikih. Salah satu hadis yang sering menjadi rujukan dalam praktik sholat adalah:

“Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.” (HR Daruqutni No. 1069).

Melalui hadis tersebut, Nabi memberikan panduan langsung tentang tata cara sholat. Namun, Gus Baha mengingatkan bahwa setiap individu juga harus memahami konteks dan esensi dari ibadah yang dilakukan.

Dalam salah satu kitabnya, Imam an-Nawawi menekankan pentingnya menjaga khusyuk dalam sholat. Khusyuk berarti menghadirkan hati dan ketenangan tubuh selama melaksanakan ibadah. Hal ini juga didukung oleh firman Allah SWT dalam QS. Al-Mu’minun ayat 1-2:

"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang khusyuk dalam sholatnya.”

Gus Baha mengungkapkan bahwa khusyuk adalah salah satu aspek yang harus diupayakan dalam sholat, meski hanya sebentar. Imam al-Ghazali juga berpendapat serupa, menegaskan bahwa khusyuk merupakan elemen penting yang menghubungkan hati manusia dengan Sang Pencipta.

Untuk mencapai khusyuk, ulama fikih memberikan berbagai tips. Salah satunya adalah dengan menyadari bahwa saat sholat, seseorang sedang berhadapan langsung dengan Allah SWT. Fokus pada tempat sujud juga dianggap sebagai salah satu cara efektif untuk mencapai khusyuk.

 


Sholat Bukan Soal Durasi

ilustrasi sholat di masjid ©Ilustrasi dibuat AI

Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mendekatkan diri kepada Allah melalui sholat. Tidak ada standar tunggal yang mengatur kecepatan atau durasi sholat, asalkan tata cara dan rukun-rukunnya terpenuhi.

Kisah Ibnu Abbas yang menjalankan sholat dengan cepat mengajarkan bahwa tujuan utama sholat adalah mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhkan diri dari gangguan, baik eksternal maupun internal.

Gus Baha juga menegaskan bahwa cerita ini tidak bermaksud membenarkan kebiasaan sholat secara tergesa-gesa. Sebaliknya, ia mengajak umat Islam untuk memahami hikmah di balik kisah tersebut, yaitu menjaga konsentrasi dan fokus dalam beribadah.

"Intinya, jangan sampai kita kehilangan esensi sholat hanya karena mengejar formalitasnya saja. Sholat itu ibadah hati dan pikiran, bukan hanya gerakan tubuh," tutup Gus Baha dalam ceramahnya.

Melalui penjelasan ini, Gus Baha berharap umat Islam dapat memahami pentingnya menjalankan sholat dengan hati yang khusyuk dan niat yang tulus. Setiap gerakan dan bacaan dalam sholat memiliki makna mendalam yang sebaiknya direnungkan selama ibadah berlangsung.

Dengan memahami esensi sholat, setiap Muslim diharapkan tidak hanya menjalankan kewajiban ini sebagai rutinitas harian, tetapi juga sebagai momen spesial untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya