Liputan6.com, Jakarta - Raksasa teknologi asal Tiongkok, Xiaomi kini sudah melebarkan bisnisnya di industri otomotif. Produsen itu telah meluncurkan mobil listrik pertamanya, SU7, pada kuartal pertama tahun ini. Xiaomi bakal terus melahirkan kendaraan listrik baru pada periode 2025-2027.
Demi memperluas pasar secara global, Xiaomi bukan hanya meluncurkan produk terbaru, namun juga melebarkan jangkauan penjualannya lebih luas.
Advertisement
Perusahaan ini tampaknya tidak main-main mengenai hal tersebut. Sebab, Xiaomi telah membentuk tim khusus untuk menangani penjualan internasional, yang berfokus pada riset pasar. Selain itu juga ada tim khusus untuk pengelolaan proyek, dan layanan purna jual.
Disitat Arenaev pada Senin (16/12/2024) Xiaomi bakal membatasi penjualan mobil listriknya di beberapa daerah. Dengan memanfaatkan lebih dari 100 toko Xiaomi di seluruh dunia, perusahaan ini akan mengukur tanggapan pasar dan mengubah strategi sebelum meluncurkan produknya secara lebih luas.
Sebagai informasi, Kendaraan listrik pertama Xiaomi, sedan SU7, diluncurkan di Tiongkok pada bulan Maret dengan harga mulai sekitar €26.800 atau Rp 450 juta.
Baru-baru ini, Xiaomi mengumumkan bahwa SU7 telah melebihi target pengiriman 100.000 unit pada 2023. Akibat tren positif itu, Xiaomi telah menetapkan target baru sebanyak 130.000 unit di tahun ini.
Sebagai informasi, SU7 pertama kali diperkenalkan di Mobile World Congress, Barcelona pada Februari silam. Berikutnya kendaraan nol emisi ini juga mengikuti pameran di Paris pada Juli lalu.
Rencana Xiaomi Perluas Pasar Global
Dalam acara di Paris, CEO Xiaomi, Lei Jun, menyatakan niatnya untuk menjual mobil Xiaomi di Eropa sebelum 2030. Namun, laporan terbaru mengabarkan bahwa Xiaomi akan mempercepat rencananya tersebut.
Model kendaraan listrik kedua Xiaomi, SUV YU7, direncanakan bakal meluncur pada Juni atau Juli 2025.
SUV ini kemungkinan besar akan menjadi awal dari bagian ekspansi pasar yang dilakukan Xiaomi, sebab jenis SUV lebih populer di negara-negara Barat.
Meskipun Xiaomi terkenal di bidang elektronik, menjadi pemain besar di pasar mobil listrik global bukanlah hal yang mudah.
Perusahaan ini akan menghadapi persaingan ketat dari produsen mobil besar dan bermunculnya merek kendaraan listrik baru.
Namun, dengan keberhasilannya di pasar domestik, kemungkinan tantangan utama Xiaomi adalah untuk memenuhi permintaan yang tinggi.
Advertisement