Liputan6.com, Damaskus - Sebanyak 83 Warga Negara Indonesia (WNI) di Suriah telah bersedia dan menunggu untuk dievakuasi oleh pemerintah Indonesia.
Sebelumnya, sebanyak 65 WNI telah lebih dulu tiba di Tanah Air dalam proses evakuasi gelombang pertama dan kedua. Proses evakuasi ini melibatkan perjalanan darat dari Damaskus ke Beirut, sebelum diterbangkan ke Tanah Air.
Advertisement
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) Judha Nugraha.
"Kami berharap seluruh WNI yang tersisa dapat dievakuasi dalam satu gelombang. Namun, proses ini bergantung pada situasi keamanan yang sangat dinamis di Suriah," ujar Judha dalam pernyataan pers kepada media, Senin (16/12/2024).
Ia menambahkan bahwa pihak Kemlu RI dan KBRI Damaskus tengah mempersiapkan seluruh kebutuhan, mulai dari dokumen perjalanan hingga logistik evakuasi.
Judha menjelaskan bahwa mayoritas WNI yang dievakuasi adalah pekerja migran di sektor domestik.
"Kami pastikan bahwa mereka diberangkatkan tanpa melalui jalur resmi, karena Suriah bukan negara tujuan resmi penempatan pekerja migran sektor domestik," tegasnya.
Imbauan kepada WNI di Suriah
Kemlu RI kembali mengimbau WNI di Suriah untuk segera mendaftarkan diri untuk proses evakuasi. Judha menekankan pentingnya menjaga komunikasi dengan KBRI Damaskus.
"Bagi keluarga di Indonesia yang memiliki kerabat di Suriah, kami mohon untuk segera menghubungi hotline Direktorat Pelindungan WNI di +62 812 9007 0027," tambahnya.
Sementara bagi WNI di Suriah dapat menghubungi nomor hotline +963 954 444 810
Hingga kini, KBRI Damaskus terus melakukan pendataan terhadap WNI yang ingin dievakuasi. Proses ini penting untuk memastikan tidak ada WNI yang tertinggal, terutama mereka yang sulit dihubungi atau tinggal di wilayah terpencil.
Situasi di Suriah yang masih fluktuatif menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan evakuasi.
"Kami terus memantau dari dekat situasi keamanan yang ada di Suriah. Kondisi keamanan dan kehidupan masyarakat sudah relatif normal namun sekali lagi kami sampaikan bahwa situasi keamanan masih sangat dinamik," pungkas Judha.
Advertisement