7 Hal yang Dimakruhkan saat Berwudhu, Jarang Disadari

Berikut di antara perkara yang dimakruhkan saat berwudhu. Hukumnya tidak membatalkan, namun akan lebih baik jika dihindari agar wudhu lebih sempurna.

oleh Putry Damayanty diperbarui 17 Des 2024, 16:30 WIB
Ilustrasi mimpi berwudu/Copyright shutterstock/Lens Hitam

Liputan6.com, Jakarta - Wudhu merupakan salah satu syarat sah sholat. Wudhu adalah cara untuk menyucikan diri dari hadas kecil, sehingga sholat tidak akan sah jika dilakukan tanpa wudhu.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

"Allah tidak menerima sholat salah seorang di antara kamu sampai ia berwudhu." (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi).

Dari hadis tersebut, dapat dipahami dengan jelas bahwa wudhu merupakan bagian yang sangat penting dalam ibadah. Selain memiliki rukun dan kesunnahan, ada beberapa hal yang dimakruhkan ketika berwudhu yang penting untuk diperhatikan.

Dikutip dari NU Online, Musthafa Al-Khin dan Musthafa Al-Bugha menjelaskan secara rinci tujuh hal yang dimakruhkan dalam wudhu dalam karyanya yang berjudul Fiqhul Manhaji ala Madzhabil Imamis Syafi’i sebagaimana berikut:

 

Saksikan Video Pilihan ini:


Hal yang Dimakruhkan saat Berwudhu

Wudu. (muslimah.or.id)

Pertama, boros dalam menggunakan air atau terlalu sedikit menggunakan air. Hal tersebut dimakruhkan karena bertentangan dengan sunah. Hal ini sebagaimana disebutkan bahwa Allah SWT berfirman:

ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين

Artinya: “Janganlah kalian berperlaku boros karena sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang boros.”

Kedua, mendahulukan basuhan tangan kiri daripada tangan kanan, atau mendahulukan membasuh kaki kiri daripada kaki kanan. Hal ini dimakruhkan karena bertentangan dengan perilaku yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW tentang kesunahan tayamun (mendahulukan anggota kanan).

Ketiga, mengusap anggota wudhu dengan handuk kecuali karena ada udzur, misalkan karena kedinginan sehingga ketika air wudhu dibiarkan saja mengalir di anggota wudhu akan menjadikan kita menggigil dan sakit.

Sebagaimana ketika diberikan handuk, Rasulullah SAW tidak mau memakainya, (HR. Muslim).

Keempat, memukul wajah dengan air, karena hal tersebut dapat menghilangkan kemuliaan wajah.


Hal yang Dimakruhkan saat Berwudhu

Ilustrasi mimpi, wudu. (Image by İbrahim Mücahit Yıldız from Pixabay)

Kelima, menambah jumlah basuhan lebih dari tiga kali dengan yakin (yakni bukan karena ragu telah membasuh sebanyak tiga kali atau tidak), atau sebaliknya, malah mengurangi dengan yakin. Karena Rasulullah SAW pernah bersabda setelah berwudhu sebanyak tiga kali-tiga kali:

هكذا الوضوء فمن زاد علي هذا أو نقص فقد أساء وظلم

Artinya: “Beginilah cara berwudhu, barangsiapa yang menambah atau mengurangi (jumlah tiga kali setiap basuhan) maka dia telah berbuat buruk dan zhalim,” (HR. Abu Dawud).

Menguatkan hadis di atas, Imam An-Nawawi dalam Majmu’-nya mengatakan bahwa hadis tersebut shahih. Ia juga mengatakan bahwa siapa yang melanggar hadis tersebut, berarti ia telah melanggar sunah.

ومعناه أن من اعتقد أن سنة أكثر من ثلاث أو أقل منها، فقد أساء وظلم، لأنه قد خالف السنة التي سنها النبي صلي الله عليه وسلم

Artinya: “Makna hadis tersebut bahwa barangsiapa yang berkeyakinan bahwa sunah adalah membasuh atau mengusap lebih dari tiga kali atau lebih sedikit, maka ia telah berbuat buruk dan zhalim karena ia telah melanggar sunah yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW.”

Keenam, meminta tolong orang lain untuk membasuhkan anggota badan kita tanpa uzur (misalnya karena sakit dan lain sebagainya), karena hal ini merupakan salah satu bentuk takabbur (kesombongan) yang dapat menghilangkan kesan peribadatan.

Ketujuh, terlalu banyak atau berlebih dalam berkumur atau menyerap air ke dalam hidung bagi orang yang berpuasa. Hal ini ditakutkan air masuk kedalam rongga tenggorokan dan membatalkan puasanya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

وبالغ في الإستنشاق الا أن تكون صائما

Artinya: “Berlebih-lebihlah dalam istinsyaq (menyerap air ke dalam hidung) kecuali ketika kalian sedang berpuasa.”

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya