BMKG: Ada Peningkatan Ekskalasi Cuaca Selama Musim Nataru di Jalur Mudik

BMKG juga telah mengantisipasi bilamana terjadinya eskalasi cuaca selama musim Nataru berlangsung, salah satunya dengan melakukan modifikasi cuaca.

oleh Muhammad Ali diperbarui 16 Des 2024, 18:07 WIB
Kepala Badan Meteorologi, Klimatilogi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mewanti-wanti adanya potensi banjir rob sehari sebelum Lebaran atau lebih tepatnya pada 9 April 2024 akibat fenomena Supermoon. (Instagram @dwikoritakarnawati)

 

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi peningkatan cuaca pada selama musim Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Peningkatan tersebut khususnya dapat terjadi di sepanjang jalur mudik Nataru.

Hal tersebut diungkapan Ketua BMKG, Dwikorita Karnawati pasca Rapat Koordinasi Persiapan Nataru di PTIK Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/12/2024).

"Kami mohon terus memonitor perkembangan informasi cuaca karena dari perkiraan dan prediksi kami menjelang Nataru hingga sekitar tanggal 9 Januari di beberapa wilayah terutama yang di jalur mudik juga mengalami peningkatan ekskalasi cuaca," ungkap Dwi.

BMKG juga telah mengantisipasi bilamana terjadinya eskalasi cuaca selama musim Nataru berlangsung, salah satunya dengan melakukan modifikasi cuaca.

"BMKG dalam rangka untuk memitigasi kondisi cuaca bersama dengan BNPB dan TNI Polri melakukan modifikasi cuaca terutama untuk titik-titik yang dikhawatirkan akan berdampak potensi bencana," sebut Dwi

"Perkembangan informasi terutama dari aplikasi info BMKG yang juga terintegrasi dengan aplikasi yang ada di Jalur Mudik agar dapat merencanakan perjalanan dengan insyaallah aman dan nyaman," tambahnya.

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menambahkan pemerintah telah menyiapkan sarana transportasi mulai dari darat hingga udara saat musim mudik Nataru kali ini. Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar terus memantau kondisi cuaca bila ingin melakukan perjalanan Nataru.

"Pada kesempatan kali ini kami juga ingin menyampaikan kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisicuaca di bulan Desember dalam merencanakan perjalanannya agar memperhatikan kondisi cuaca juga," imbuh Dudy.

Nantinya, kata Dudy, masyarakat dapat mengakses informasi perkiraan cuaca melalui media sosial guna perencana perjalanan.

 


Mudik Nataru 2 Gelombang

Calon penumpang berada di stasiun kereta Pasar Senen, Jakarta, Senin (20/12/2021). KAI terus berupaya mengingatkan pelanggan untuk memperhatikan persyaratan yang telah ditetapkan pemerintah dalam hal perjalanan menggunakan kereta api di masa Natal dan Tahun Baru 2022. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan arus mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 bakal terjadi dua gelombang, hal ini lantaran dibarengi dengan libur sekolah.

"Prediksi arus mudik kemungkinan akan terjadi di sekitar tanggal 21 karena itu adalah kegiatan mudik yang kemungkinan akan mencapai puncaknya karena anak-anak sekolah juga saat itu sudah libur, dan kemudian tanggal 28 Desember menjadi puncak arus mudik kedua," kata Sigit setelah rapat Kordinasi persiapan Nataru di PTIK, Jakarta Selatan, Senin (16/12/2024).

Menurut dia, dari berbagai hasil survei akan terjadi peningkatan ekskalasi mudik pada musim Nataru tahun ini dibanding tahun sebelumnya. Diperkirakan akan ada ratusan juta orang akan mudik.

"Bahwa tahun ini terjadi peningkatan. Diperkirakan terjadi peningkatan daripada tahun sebelumnya, sebesar 2,83 persen, artinya kurang lebih 110,6 juta orang," papar Sigit.

Namun angka tersebut bisa saja meningkat seiring dengan perkembangan situasi yang ada di lapangan.

Oleh sebab itu, dalam rangka pengamanan Nataru ini, pihaknya telah melakukan pemetaan sejumlah posko guna kelancaran event di tahun ini berlangsung.

Sebanyak 2.794 posko mulai dari posko pengamanan hingga posko pelayanan akan ditempatkan di sejumlah titik dengan bekerja sama dengan TNI.

"Oleh karena itu, Tni, Polri dan seluruh stakeholder tentunya akan bergabung bersama dan kita juga sudah menyiapkan 2.794 posko terdiri dari 1.852 pospam, 735 pos pelayanan, dan 207 pos terpadu untuk mengamankan 61.452 obyek pengamanan, di antaranya gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, obyek wisata, maupun obyek perayaan tahun baru," rinci Kapolri.

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

 

 


Infografis

Infografis Kesiapan dan Strategi Urai Kemacetan Saat Periode Libur Nataru. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya