Ciri-Ciri Kelenjar Getah Bening: Deteksi Dini Penting untuk Kesehatan

Kenali ciri-ciri kelenjar getah bening yang normal dan abnormal. Deteksi dini penting untuk mencegah komplikasi dan mendapatkan penanganan tepat.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Des 2024, 17:41 WIB
ciri-ciri kelenjar getah bening ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta - Kelenjar getah bening merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia. Organ-organ kecil ini tersebar di seluruh tubuh dan berperan vital dalam melawan infeksi serta menyaring zat-zat berbahaya. Namun, kelenjar getah bening juga rentan mengalami gangguan, mulai dari infeksi ringan hingga kanker.

Mengenali ciri-ciri kelenjar getah bening yang normal maupun abnormal sangat penting untuk deteksi dini berbagai masalah kesehatan.


Fungsi Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening adalah organ-organ kecil berbentuk kacang yang tersebar di seluruh tubuh sebagai bagian dari sistem limfatik. Organ-organ ini berukuran sekitar 0,5-2 cm dan terdapat ratusan di dalam tubuh manusia. Lokasi utama kelenjar getah bening antara lain di leher, ketiak, dada, perut, dan selangkangan.

Fungsi utama kelenjar getah bening adalah:

  • Menyaring cairan getah bening (limfa) untuk menangkap kuman, sel kanker, dan zat asing lainnya
  • Memproduksi dan menyimpan sel darah putih (limfosit) untuk melawan infeksi
  • Membantu sirkulasi cairan getah bening ke seluruh tubuh
  • Berperan dalam sistem kekebalan tubuh untuk melindungi dari penyakit

Kelenjar getah bening bekerja sebagai "stasiun pembersih" yang menyaring cairan getah bening sebelum dikembalikan ke aliran darah. Proses ini membantu menangkap dan menghancurkan kuman serta zat berbahaya lainnya, sehingga mencegah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.


Ciri-Ciri Kelenjar Getah Bening Normal

Kelenjar getah bening yang sehat dan normal memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Berukuran kecil, sekitar 0,5-2 cm
  • Berbentuk oval atau seperti kacang
  • Terasa kenyal saat diraba
  • Dapat digerakkan sedikit
  • Tidak terasa nyeri saat ditekan
  • Tidak terlihat atau teraba dari luar kulit
  • Tersebar di beberapa area tubuh seperti leher, ketiak, selangkangan
  • Jumlahnya ratusan di seluruh tubuh

Dalam kondisi normal, kelenjar getah bening tidak terlihat atau teraba dari luar. Namun saat terjadi infeksi atau peradangan, kelenjar dapat membesar sehingga teraba sebagai benjolan kecil di bawah kulit. Pembengkakan kelenjar getah bening yang sementara saat sakit adalah hal yang wajar dan akan kembali normal setelah infeksi teratasi.


Ciri-Ciri Kelenjar Getah Bening Abnormal

Beberapa tanda kelenjar getah bening yang mengalami gangguan atau abnormal antara lain:

  • Pembengkakan yang menetap lebih dari 2-4 minggu
  • Ukuran membesar hingga lebih dari 2 cm
  • Terasa keras dan sulit digerakkan
  • Nyeri saat ditekan
  • Kemerahan dan terasa hangat di area sekitarnya
  • Tumbuh dengan cepat dalam waktu singkat
  • Muncul di lokasi yang tidak biasa
  • Disertai gejala sistemik seperti demam, penurunan berat badan, keringat malam

Jika ditemukan ciri-ciri abnormal tersebut, terutama pembengkakan yang menetap lebih dari 1 bulan, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pembengkakan kelenjar getah bening yang abnormal bisa menjadi tanda berbagai kondisi medis, mulai dari infeksi hingga kanker.


Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pembengkakan kelenjar getah bening dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, antara lain:

1. Infeksi

Infeksi merupakan penyebab tersering pembengkakan kelenjar getah bening. Beberapa infeksi yang dapat menyebabkan pembengkakan antara lain:

  • Infeksi virus: flu, pilek, mononukleosis, HIV/AIDS
  • Infeksi bakteri: strep throat, tuberkulosis, infeksi kulit
  • Infeksi parasit: toksoplasmosis
  • Infeksi jamur

2. Kanker

Beberapa jenis kanker yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening:

  • Limfoma (kanker kelenjar getah bening)
  • Leukemia
  • Kanker yang menyebar (metastasis) ke kelenjar getah bening

3. Penyakit Autoimun

  • Lupus
  • Rheumatoid arthritis
  • Sarkoidosis

4. Reaksi Obat

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening sebagai efek samping, misalnya antibiotik dan obat antikejang.

5. Cedera atau Iritasi

Trauma fisik atau iritasi pada area tertentu dapat memicu pembengkakan kelenjar getah bening di sekitarnya.


Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma)

Kanker kelenjar getah bening atau limfoma merupakan salah satu penyebab serius pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala limfoma dapat bervariasi, namun beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak nyeri dan menetap lebih dari 1 bulan
  • Demam yang tidak jelas penyebabnya
  • Keringat berlebih di malam hari
  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
  • Kelelahan yang berkepanjangan
  • Gatal-gatal di seluruh tubuh
  • Sesak napas atau batuk
  • Nyeri dada atau perut
  • Pembengkakan di area leher, ketiak, atau selangkangan

Jika mengalami beberapa gejala di atas, terutama pembengkakan kelenjar yang menetap, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan kanker kelenjar getah bening.


Diagnosis Gangguan Kelenjar Getah Bening

Untuk mendiagnosis penyebab pembengkakan atau gangguan kelenjar getah bening, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan meliputi:

1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, gejala yang dialami, serta melakukan pemeriksaan fisik untuk mengecek ukuran, konsistensi, dan lokasi kelenjar getah bening yang membengkak.

2. Pemeriksaan Darah

Tes darah lengkap dapat membantu mendeteksi infeksi atau kelainan sel darah yang menandakan kanker.

3. Pencitraan

  • USG: untuk melihat struktur internal kelenjar getah bening
  • CT Scan: memberikan gambaran detail kelenjar getah bening dan organ sekitarnya
  • MRI: menghasilkan gambar detail jaringan lunak
  • PET Scan: dapat mendeteksi area aktif metabolisme tinggi yang menandakan kanker

4. Biopsi

Pengambilan sampel jaringan kelenjar getah bening untuk diperiksa di bawah mikroskop. Biopsi merupakan gold standard untuk mendiagnosis kanker kelenjar getah bening.

5. Aspirasi Jarum Halus

Pengambilan sampel cairan dari kelenjar getah bening menggunakan jarum halus untuk diperiksa.

6. Pemeriksaan Penunjang Lain

Tergantung dugaan penyebab, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan tambahan seperti tes HIV, tes tuberkulosis, atau pemeriksaan sumsum tulang.

Diagnosis yang tepat sangat penting untuk menentukan penanganan yang sesuai. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika menemukan pembengkakan kelenjar getah bening yang mencurigakan.


Pengobatan Gangguan Kelenjar Getah Bening

Penanganan gangguan kelenjar getah bening tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:

1. Pengobatan Infeksi

  • Antibiotik untuk infeksi bakteri
  • Antivirus untuk infeksi virus tertentu
  • Antijamur untuk infeksi jamur
  • Antiparasit untuk infeksi parasit

2. Pengobatan Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma)

  • Kemoterapi: penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker
  • Radioterapi: penggunaan radiasi untuk menghancurkan sel kanker
  • Imunoterapi: merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker
  • Terapi target: obat yang secara spesifik menyerang sel kanker
  • Transplantasi sel punca: mengganti sel-sel sumsum tulang yang rusak

3. Pengobatan Penyakit Autoimun

  • Obat-obatan imunosupresan untuk menekan sistem kekebalan yang terlalu aktif
  • Kortikosteroid untuk mengurangi peradangan
  • Obat-obatan khusus sesuai jenis penyakit autoimun

4. Penanganan Simptomatik

  • Kompres hangat atau dingin untuk mengurangi pembengkakan
  • Obat pereda nyeri jika diperlukan
  • Istirahat cukup

5. Tindakan Bedah

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan pengangkatan kelenjar getah bening yang bermasalah melalui prosedur bedah.

Penanganan harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Penting untuk mengikuti anjuran dokter dan menjalani pengobatan secara tuntas untuk hasil optimal.


Pencegahan Gangguan Kelenjar Getah Bening

Meski tidak semua gangguan kelenjar getah bening dapat dicegah, beberapa langkah berikut dapat membantu menjaga kesehatan sistem limfatik:

  • Menjaga kebersihan dan higienitas untuk mencegah infeksi
  • Menerapkan pola hidup sehat dengan diet seimbang dan olahraga teratur
  • Menghindari paparan zat berbahaya seperti asap rokok dan polusi
  • Mengelola stres dengan baik
  • Tidur cukup untuk menjaga sistem kekebalan tubuh
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin
  • Segera konsultasi ke dokter jika menemukan gejala mencurigakan

Deteksi dini sangat penting dalam penanganan gangguan kelenjar getah bening. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika menemukan pembengkakan atau gejala yang mencurigakan.


Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami kondisi berikut:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap lebih dari 2-4 minggu
  • Benjolan yang terasa keras, tidak bisa digerakkan, atau semakin membesar
  • Pembengkakan disertai demam, penurunan berat badan, atau keringat malam
  • Pembengkakan di area leher yang menyebabkan kesulitan bernapas atau menelan
  • Nyeri atau kemerahan di area sekitar kelenjar yang membengkak
  • Pembengkakan pada anak di bawah usia 12 tahun yang tidak membaik dalam beberapa hari

Pemeriksaan dini oleh dokter dapat membantu mendeteksi masalah serius seperti kanker kelenjar getah bening sejak awal, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih optimal.


Mitos dan Fakta Seputar Kelenjar Getah Bening

Beberapa mitos dan fakta terkait kelenjar getah bening yang perlu diluruskan:

Mitos: Semua pembengkakan kelenjar getah bening menandakan kanker.

Fakta: Sebagian besar pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan oleh infeksi ringan dan akan sembuh sendiri. Kanker merupakan penyebab yang jarang namun perlu diwaspadai.

Mitos: Kelenjar getah bening yang bengkak harus selalu dioperasi.

Fakta: Sebagian besar pembengkakan kelenjar getah bening tidak memerlukan operasi dan akan sembuh dengan pengobatan konservatif atau sendirinya.

Mitos: Memijat kelenjar getah bening yang bengkak bisa mempercepat penyembuhan.

Fakta: Memijat kelenjar getah bening yang bengkak justru bisa menyebarkan infeksi. Sebaiknya hindari memijat atau menekan kelenjar yang membengkak.

Mitos: Pembengkakan kelenjar getah bening selalu menimbulkan nyeri.

Fakta: Tidak semua pembengkakan kelenjar getah bening menimbulkan nyeri. Pembengkakan akibat kanker seringkali tidak nyeri.

Mitos: Kelenjar getah bening yang pernah membengkak akan selalu bermasalah.

Fakta: Kelenjar getah bening yang pernah membengkak dapat kembali normal sepenuhnya setelah penyebabnya teratasi.

Penting untuk memahami fakta-fakta seputar kelenjar getah bening agar tidak terjebak mitos yang bisa menghambat penanganan yang tepat. Selalu konsultasikan ke dokter jika menemui kondisi yang mencurigakan.


Kesimpulan

Kelenjar getah bening merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang berperan melawan infeksi dan penyakit. Mengenali ciri-ciri kelenjar getah bening yang normal maupun abnormal sangat penting untuk deteksi dini berbagai masalah kesehatan. Pembengkakan kelenjar getah bening bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari infeksi ringan hingga kanker.

Waspadalah terhadap pembengkakan yang menetap lebih dari 1 bulan, disertai gejala sistemik seperti demam dan penurunan berat badan. Jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter jika menemukan gejala yang mencurigakan. Deteksi dan penanganan dini sangat penting untuk hasil pengobatan yang optimal, terutama pada kasus serius seperti kanker kelenjar getah bening.

Menjaga pola hidup sehat, kebersihan, dan kekebalan tubuh dapat membantu mencegah gangguan pada kelenjar getah bening. Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan selalu waspadai perubahan pada tubuh Anda. Dengan pemahaman yang baik tentang ciri-ciri kelenjar getah bening, kita dapat lebih proaktif menjaga kesehatan sistem limfatik dan kekebalan tubuh secara keseluruhan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya