Liputan6.com, Jakarta - Marc Marquez menganalogikan kedatangannya ke tim pabrikan Ducati pada 2025 seperti situasi di Real Madrid. Sebagai muka baru, dia menegaskan bukanlah sosok yang layak dijadikan sorotan.
Marquez mendapat tiket promosi usai memperkuat tim satelit Gresini Racing pada MotoGP tahun ini. Pada debutnya bersama Ducati dan mengendarai motor yang setahun lebih tua, dia menjadi penunggang Desmosedici GP23 terbaik lewat tiga kemenangan plus tujuh podium di balapan utama.
Advertisement
Rapor tersebut, plus reputasinya yang mendua, mendorong manajemen Ducati untuk mengikatnya ke tim utama. Sebagai dampak keputusan ini, Ducati kehilangan dua pembalap muda bertalenta.
Jorge Martin yang menjadi juara dunia MotoGP 2024 hengkang ke Aprilia. Sementara Enea Bastianini pergi ke KTM Tech3.
Marquez selanjutnya menjadi rekan Francesco Bagnaia yang berstatus juara dunia 2022 dan 2023.
Mirip Situasi di Real Madrid
Pada kesempatan sebelumnya, Marquez mengklaim Bagnaia bakal jadi referensi pada musim depan. Kini dia mempertegas klaim itu dengan menyebut situasi di Real Madrid sebagai contoh.
"Vinicius adalah bintang di sana. Lalu (Kylian) Mbappe yang harus beradaptasi," kata Marquez dilansir Marca. "Pecco (Bagnaia) adalah di Ducati. Dia memenangkan 11 balapan tahun ini, terlibat persaingan gelar dunia hingga seri terakhir, dan menjadi juara dunia dua kali di sana," sambungnya.
Seperti diketahui, Vinicius Junior merupakan bintang utama Los Blancos. Dia kerap jadi penentu saat Real Madrid memenangkan berbagai gelar, termasuk titel Liga Champions 2022 dan 2024.
Musim panas ini, Real Madrid mendatangkan Mbappe dari Paris Saint-Germain. Sosok asal Prancis itu lalu menjalani kampanye penuh sorotan di tengah ekspektasi dengan Vinicius tetap jadi pilar pertama.
Advertisement
Marc Marquez Siap Bayar Kepercayaan Ducati
Marquez mengalami masalah cedera dan buruknya performa motor pada beberapa musim terakhir bersama Honda. Kondisi itulah yang mendorongnya memutus asosiasi dengan pabrikan asal Jepang itu dan rela memperkuat tim satelit Gresini Racing.
Di sana dia menemukan kembali rasa cintanya terhadap balapan. Dia pun mengaku tidak berpikir dua kali saat Ducati menawarkannya kursi di tim utama. Sosok berkebangsaan Spanyol itu berjanji membayar kepercayaan pabrikan berbasis Bologna itu di trek.
"Saya tidak bertanya mengapa, tapi di mana saya harus tanda tangan. Saya sangat berterima kasih dan bakal berusaha menunjukkan itu adalah keputusan tepat bagi Ducati," tandasnya.