Pengalaman Anak-Anak Samarinda Divaksin Dengue, Awalnya Mengira Rasanya seperti Digigit Harimau

Anak-anak di Samarinda mengungkapkan bayangan dan realita saat divaksin dengue untuk mencegah keparahan akibat virus Dengue penyebab DBD. Salah satu anak SD ada yang membayangkan rasanya seperti digigit harimau.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Des 2024, 10:34 WIB
Siswa Sekolah Budi Bakti Samarinda telah mendapatkan vaksin dengue dosis pertama. Ini kisah mereka saat disuntik vaksin dengue.

Liputan6.com, Samarinda Kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tinggi di Samarinda menjadikan kota tersebut salah satu pilot project vaksinasi dengue Provinsi Kalimantan Timur.

Salah satu sekolah yang siswanya divaksin dengue adalah Sekolah Budi Bakti. Para siswa di sekolah yang terletak di Jalan PM Noor Samarinda Utara ini telah mendapatkan vaksin dengue dosis pertama pada 21 November 2024.

Dari 400-an siswa usia SD hingga SMA, ada 275 yang telah mendapatkan suntikan pertama vaksin dengue. Salah satu anak yang mendapatkan vaksin dengue adalah Pieter yang duduk di bangku SD.

Seperti kebanyakan anak-anak, Pieter mengungkapkan ada rasa takut sebelum disuntik vaksin dengue. Ia membayangkan rasa sakitnya seperti digigit hewan besar dan bertaring.

"Awal-awalnya kirain rasa sakitnya seperti digigit harimau," kata Pieter mengungkapakn perasaannya saat sekolahnya dikunjungi pemerintah Selangor Malaysia yang ingin mendalami pelaksanaan vaksinasi dengue di Kaltim pada Senin, 16 Desember 2024.

Sontak puluhan orang yang mendengarkan bayangan Pieter ikut tertawa.

Kemudian, Pieter mengungkapkan bahwa ternyata rasa disuntik vaksin dengue seperti digigit semut saja.

"Pas dicoba ternyata kayak digigit semut merah doang," katanya tersenyum lebar.

"Emang pernah digigit harimau?" tanya salah satu pegawai Dinas Kesehatan setempat ikut penasaran.

"Enggak sih," jawab Pieter sambil tertawa.

Usai vaksinasi, Pieter pun merasakan hanya sedikit sakit dan pegal, "Habis selesai ada rasa pegal tapi pas beberapa menit kemudian langsung hilang."

 

 


Siswi Ungkap Usai Disuntik Vaksin Dengue Jadi Lapar dan Ngantuk

Cerita berbeda datang dari siswi SMP Budi Bakti yakni Theresia dan Joana. Theresia mengaku jadi amat mengantuk usai mendapatkan suntikan vaksin dengue dosis pertama.

"Saat divaksin enggak apa, pas disuntik juga enggak sakit. Tapi enggak tahu kenapa pas pulang sekolah saya teler, ngantuk banget. Saya tidur dari sore sampai malam, biasanya enggak gitu," tuturnya.

Beda halnya dengan yang diarasa Joana, ia mengaku menjadi amat lapar usai mendapat suntikan vaksin dengue.

"Padahal sebelum divaksin sudah makan lho," cerita Joana sembari tertawa.

 


Kunjungan dari Selangor yang Ingin Mendalami Program Vaksinasi Dengue di Kaltim

Pertemuan dengan guru dan siswa dari Sekolah Budi Bakti merupakan salah satu acara dari rangkaian kegiatan antara Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dengan Pemerintah Negara Bagian Selangor, Malaysia.

Pertemuan dengan guru dan siswa Sekolah Budi Bakti merupakan salah satu acara dari rangkaian kegiatan antara Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dengan Pemerintah Negara Bagian Selangor, Malaysia.

Dalam kunjungan ke Kalimantan Timur, Selangor ingin mempelajari pelaksanaan program vaksinasi dengue di provinsi tersebut. Mulai dari persiapan, anggaran hingga penanganan efek samping.

"Kami ingin mengetahui apa yang telah dilakukan Kalimantan Timur tepatnya di Samarinda dimana pelajar di sini mendapatkan vaksin dengue," kata Selangor State Executive Councillor for Public Health and Environment, Jamaliah Binti Jamaluddin saat berada di Kantor Gubernur Kalimantan Timur pada Senin, 16 Desember 2024.


Kasus DBD di Selangor Tinggi

Selangor State Executive Councillor for Public Health and Environment, Jamaliah Binti Jamaluddin dan tim bertemu dengan pemerintah Kalimantan Timur untuk mengetahui mendalam pelaksanaan program vaksinasi DBD di Samarinda dan Balikpapan.

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Selangor termasuk tinggi dibandingkan negara bagian Malaysia lainnya. Jamaliah Binti Jamaluddin mengungkapkan bahwa tahun ini kasus demam berdarah di Selangor capai 58 ribu. Sementara itu, di seluruh Malaysia 118 ribu kasus.

"Jadi, lebih dari 50 persen kasus DBD disumbangkan Selangor," lanjut Jamaliah.

Selangor juga punya misi utama dalam menekan angka kematian akibat DBD serendah-rendahnya. Hal ini mengingat kasus kematian DBD di negara bagian yang berbatasan dengan Kuala Lumpur itu naik dari 14 menjadi 15 pada 2024.

Apa bedanya DBD dan Malaria?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya