Taksi Vietnam Melenggang di Jakarta, Menhub Buka Suara

Sebagaimana taksi online lainnya, Xanh SM juga terlihat menggunakan aplikasi dalam metode pemesanannya. Saat ini, taksi Vietnam ini masih beroperasi gratis dengan nilai argo maksimal Rp 120 ribu.

oleh Arief Rahman H diperbarui 17 Des 2024, 11:08 WIB
Xanh SM merupakan perusahaan taksi yang beroperasi di Indonesia dengan armada 100% mobil listrik. (Dok Xanh SM)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi buka suara terkait keberadaan taksi Vietnam di jalanan Jakarta. Pihaknya masih akan mendalami lebih dahulu soal keberadaan tersebut.

Diketahui, taksi Vietnam bernama Xanh SM dihadirkan oleh PT XanhSM Green dan Smart Mobility Indonesia. Seluruh layanannya menggunakan mobil listrik pabrikan Vietnam, VinFast.

Menhub Dudy belum berbicara banyak soal taksi online asal Vietnam itu. Dia mengaku masih akan mendalami lebih dahulu.

"Saya nanti coba ini ya, saya coba dalami nanti saya sampaikan kalau misalkan ada penjelasan mengenai perihal tersebut," kata Dudy di Istana Negara, dikutip Selasa (17/12/2024).

Ketika disinggung mengenai regulasi yang perlu dilengkapi oleh penyedia jasa, Dudy merujuk pada operasional taksi online yang sudah berjalan lama. Ini merujuk pada layanan Gocar dari Gojek dan Grab.

"Saya rasa kalau memenuhi taksi online ya kita lihat apa yang ada sekarang pun ada Gojek kemudian Grab," kata dia.

"Saya coba nanti dalami lagi untuk pengaturan yang lainnya," sambung Menhub Dudy.

Taksi Vietnam di Jakarta

Mengutip laman resmi pengelola taksi Vietnam, Xanh SM, didapat kalau seluruh layanannya menggunakan mobil listrik. Perusahaan juga mengklaim pelayanan yang diberikan setara bintang 5 dan bebas polusi.

"Xanh SM menjadi satu-satunya armada taksi bertenaga 100 persen listrik terbaru di Indonesia dan siap memberikan pelayanan bintang 5 kepada pelanggan, yang tentunya nyaman, bersih, tenang dan bebas polusi dalam perjalanan " seperti dikutip dari keterangan resmi dalam laman perusahaan.

Sebagaimana taksi online lainnya, Xanh SM juga terlihat menggunakan aplikasi dalam metode pemesanannya. Saat ini, taksi Vietnam ini masih beroperasi gratis dengan nilai argo maksimal Rp 120 ribu.


Menjajal Robotaxi, Taksi Tanpa Sopir Buatan China

Penampakan Robotaxi, taksi tanpa sopir buatan China. (Liputan6.com/Winda Nelfira).

Sebelumnya, perkembangan teknologi yang masif di China bakal bikin banyak pihak geleng-geleng kepala. Salah satunya soal keberadaan Robotaxi atau taksi tanpa sopir yang bisa mengemudi sendiri dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI).

Liputan6.com, berkesempatan menjajal langsung Robotaxi yang dioperasikan oleh perusahaan pengemudi otonom Pony.ai yang berada di kawasan Nansha, Guangzhou, China pada Sabtu, 2 November 2024.

Satu Robotaxi maksimal bisa diisi oleh lima orang penumpang yang hanya boleh duduk di bangku tengah dan belakang. Sementara itu, bagian depan taksi harus dibiarkan kosong dan diberi sekat transparan.

Perjalanan taksi tanpa sopir ini memungkinkan karena dilengkapi dengan beberapa sensor AI yang dapat mendeteksi rute perjalanan. Adapun sensor terletak di berbagai bagian mobil, baik atas maupun di bagian samping kanan dan kiri mobil.

Saat masuk ke dalam Robotaxi, penumpang bakal dihadapkan dengan sejumlah standar keamanan. Penumpang, akan mendapati layar sentuh yang dipasang tepat di belakang kursi depan Robotaxi.

Pada layar tersebut, terdapat fitur seperti view trip, cabin adjusting, hingga fitur musik. Mobil tidak akan jalan, jika terdapat penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman.

Selama perjalanan lebih dari 5 kilometer (KM) di Distrik Nansha, Robotaxi yang kami naiki dapat mengenali berbagai kendaraan dan objek lain yang ada di sekitarnya dengan baik. Penumpang, juga bisa memantau perjalanannya lewat fitur view trip yang ada di layar.


Nyetir dan Mengerem Tanpa Campur Tangan Manusia

China membuat Robotaxi atau taksi tanpa sopir yang bisa mengemudi sendiri dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI). (Liputan6.com/Winda Nelfira).

Penumpang bisa melihat kemudi mobil berputar sendiri dan mengerem tanpa campur tangan manusia hingga tiba di tempat tujuan. Setelah keluar dari mobil, Robotaxi akan pergi dengan sendirinya untuk menjemput penumpang lain.

Manager, Marketing & Public Relations Pony.ai Yu Guo mengatakan, perusahaannya juga telah memperoleh lisensi untuk mengoperasikan Robotaxi di empat kota populer, yakni Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen.

“Kami saat ini mengoperasikan lebih dari 250 robotaxi yang telah menempuh lebih dari 33,5 juta kilometer secara otonom, termasuk lebih dari 3,9 juta kilometer tanpa pengemudi,” kata Yu Guo.

Pony.ai juga berkolaborasi dengan Toyota Motor (China) Investment (TMCI) dan GAC Toyota Motor (GTMC) dalam penyediaan mobil yang digunakan sebagai taksinya.

“Kami membentuk usaha patungan dengan Toyota dan GTMC untuk memproduksi massal dan menerapkan robotaksi tanpa pengemudi di China,” ungkap Yu Guo.

“Kami juga bermitra dengan OEM terkemuka lainnya, seperti SAIC, GAC, dan FAW, untuk mengembangkan dan memproduksi robotaksi secara massal,” sambungnya.

Yu Guo menyebut, untuk menikmati perjalanan dengan Robotaxi, penumpang bisa memesan di aplikasi PonyPilot. Nantinya, taksi tanpa sopir itu bakal datang ke lokasi sesuai pesanan yang dibuat.

“Seperti halnya perjalanan dengan taksi tradisional, memesan tumpangan dengan robotaksi Pony memberikan semua orang pilihan mobilitas revolusioner untuk menjadikan jalanan lebih aman dan ramah lingkungan,” ucapnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya