Liputan6.com, Jakarta Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI, TB. Ace Hasan Syadzily menerima kunjungan Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah Desa Ngadiwarno Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah, KH. Muhammad Fatwa di Kantornya. Mereka diterima langsung dalam suasana penuh keakraban dan diskusi strategis.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Lemhannas RI mengangkat kembali sejarah perjuangan santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui Resolusi Jihad yang digagas oleh ulama pada masa revolusi.
Advertisement
"Santri telah menjadi bagian penting dalam perjalanan sejarah bangsa. Semangat juang mereka merupakan manifestasi dari nilai-nilai keagamaan yang memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan," ujar Ace Hasan.
Diskusi juga menyoroti peran pemerintah dalam memperkuat eksistensi pesantren melalui implementasi Undang-Undang Pesantren. Ace, yang juga salah satu Inisiator lahirnya Undang-undang pesantren menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pesantren dalam mencetak generasi bangsa yang tangguh dan berkarakter.
"Penguatan pesantren bukan hanya tanggung jawab pesantren itu sendiri, tetapi juga tanggung jawab negara dalam memastikan keberlanjutan kontribusi pesantren terhadap pembangunan nasional," tambahnya
Peran Strategis Pesantren
KH Muhammad Fatwa menyampaikan apresiasinya atas perhatian pemerintah terhadap pesantren.
"Pesantren memiliki peran strategis sebagai benteng moral bangsa. Dukungan melalui kebijakan seperti Undang-Undang Pesantren menjadi bentuk nyata keberpihakan pemerintah dalam memperkuat lembaga pendidikan berbasis keislaman,” ungkap dia.
Pertemuan ini diharapkan menjadi awal sinergi yang lebih erat antara Lemhannas RI dan pesantren dalam mengokohkan ketahanan nasional berbasis nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.
Advertisement