Syarat UMKM Bisa Bersaing di Pasar Global

Strategi digital yang tepat bisa bantu UMKM bersaing di pasar global.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Des 2024, 12:00 WIB
Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Generalized System of Preference (GSP) atau fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk memungkinkan produk UMKM lebih banyak diekspor ke Amerika Serikat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta LinkUMKM bersama dengan DOSS Camera & Gadget berkolaborasi dalam rangka membantu UMKM bersaing di pasar global. Melalui acara DOSS Vaganza 2024 yang digelar beberapa waktu lalu, LinkUMKM dan DOSS Camera & Gadget menghadirkan teknologi fotografi terkini untuk memperkuat strategi digital UMKM.

DOSS Camera & Gadget menghadirkan fotografer profesional seperti Eddy Sukmana (Product Photographer), Charles Splazz (Professional Photographer), dan Vica Arliana (Food Photographer). Dengan keahlian mereka, produk UMKM difoto secara optimal, menampilkan visual yang menarik dan berkualitas tinggi. Program ini mendapat sambutan luar biasa dari para pelaku UMKM.

"Hasil foto produknya benar-benar membuat usaha saya terlihat lebih profesional. Sebelumnya, foto dari ponsel sering kurang menarik. Sekarang, foto-foto ini sangat membantu meningkatkan promosi di media sosial dan menarik pelanggan baru,” kata Pemilik Usaha Kuliner Rumahan, Jelita Puspa Agustin dikutip Selasa (17/12/2024).

Sementara itu, Otong Rahman, pemilik kuliner, mengungkapkan, dngan foto profesional seperti ini, produknya terlihat lebih meyakinkan.

“Pelanggan jadi lebih percaya dan tertarik untuk membeli. Program ini sangat membantu usaha kecil seperti kami,” ujar Otong.

Nilam Nirmala, Project Leader LinkUMKM memaparkan fitur andalan LinkUMKM, seperti Etalase Digital yang membantu UMKM menampilkan produk mereka dengan lebih profesional dan Skoring UMKM Naik Kelas untuk mengevaluasi kesiapan bisnis menuju pertumbuhan lebih lanjut.

"Selain membantu UMKM meningkatkan kualitas visual produk, acara ini juga berperan sebagai jembatan untuk mempertemukan UMKM di bidang jasa fotografi produk dengan UMKM di bidang produksi. Dengan demikian, para pelaku usaha di kedua bidang dapat saling mendukung dan berkolaborasi dalam menciptakan konten visual yang menarik sekaligus memperluas jaringan bisnis mereka. Hal ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem usaha yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan," jelas Nilam Nirmala.

 


Foto Produk

Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Kementerian Koperasi dan UKM mengajak para pelaku UMKM yang telah siap mengekspor untuk memanfaatkan Generalized System of Preference (GSP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Acara DOSS Vaganza 2024 yang yang berlangsung selama 5 hari ini menarik minat ribuan pengunjung, baik dari kalangan pecinta fotografi maupun pelaku UMKM. Selain program foto produk gratis, pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas menarik seperti Demo Teknologi Fotografi Terbaru, sesi Tips Fotografi dari Ahli, dan Pameran Foto Produk UMKM hasil karya fotografer profesional.

Peserta juga dapat berinteraksi langsung dengan fotografer untuk mempelajari teknik terbaik dalam memotret produk. Salah seorang peserta, Rudy, pemilik usaha kerajinan tangan, mengaku puas dengan acara ini, "Hasil fotonya benar-benar keren! Sekarang saya bisa memaksimalkan promosi usaha di media sosial berkat visual produk yang menarik."

DOSS Vaganza 2024 menjadi bukti bahwa kolaborasi antara sektor teknologi dan bisnis digital mampu mendorong UMKM mencapai level yang lebih tinggi. Dengan dukungan teknologi visual dari DOSS Camera & Gadget dan strategi digital dari LinkUMKM, para pelaku usaha kini memiliki alat yang lebih mumpuni untuk bersaing di pasar global.


Menteri UMKM Maman Bakal Bentuk Holding UMKM

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurahman, Jakarta, Selasa (10/12/2024). Maman mengatakan bahwa Kementerian UMKM tengah mendapat mengemudi ojek online (ojol). (Ayu/Merdeka.com)

Sebelumnya, Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Maman Abdurahman, mengungkapkan rencananya untuk membentuk holding UMKM. Langkah ini, menurutnya, bertujuan menciptakan ekosistem besar yang dapat memberdayakan UMKM di berbagai sektor, dengan salah satu fokus awal pada sektor motor listrik yang memiliki prospek besar di masa depan.

"Saya juga ingin mendorong kita membuat yang namanya umkm holding dimana kita akan menciptakan satu holding besar di satu sektor,dalam hal ini menarik kalau salah satunya itu adalah usaha di sektor motor listrik karena kita tahu potensi ke depan itu besar," ujar Maman dalam acara Enterpreuner Financial Fiesta (EFF), Jakarta, Selasa (10/12).

Maman menyebut holding tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif dengan memberdayakan UMKM untuk terlibat dalam rantai pasok, seperti penyediaan suku cadang dan kebutuhan lainnya.

"Harapan kita holding ini di bawahnya itu akan memberdayakan mendapatkan supply, spare parts segala macam itu semuanya di UMKM kita inilah yang tadi kami ini ingin membangun connectivity antara UMKM dengan industri besar nanti saya melihat forum ini juga bisa menjadi salah satu akselerator untuk menuju ke sana," jelas Maman.

Sebagai contoh, Maman menyebut industri otomotif yang sudah berhasil menciptakan ekosistem kuat antara industri besar dan UMKM sebagai bagian dari rantai pasok yang saling mendukung.

"Saya berharap ini direplikasi di sektor-sektor yang lainnya jadi tidak hanya terjadi di otomotif jadi begitu juga kayak di motor listrik tidak hanya nanti terjadi di motor listrik, tapi di sektor pertanian, sektor makanan minuman, merchandise dan hal-hal yang lain saya lihat ini bisa menjadi salah satu potensi," tambahnya.

Maman juga memberikan gambaran tentang potensi bisnis besar yang dapat dihasilkan dari pembentukan holding ini. Dengan mendorong UMKM Holding, nantinya akan mengonsolidasikan minimal 2.000 hingga 3.000 UMKM dalam satu sektor. Mereka akan dilatih dalam produksi, diberikan pendampingan pembiayaan, serta disiapkan sistem rantai pasok dan model bisnis yang solid

"Saya ingin memberi sedikit bocoran kepada teman-teman pelaku usaha dan investor. Ini adalah peluang bisnis yang sangat besar," terangnya.

 


Konsep Holding

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman pada acara Focus Group Discussion (FGD) yang bertajuk Penguatan Sinergi KPPU dengan Kementerian/Lembaga dalam Pengawasan Kemitraan yang diselenggarakan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Jakarta, Rabu (11/12/2024). (Foto: Istimewa)

Ia menjelaskan konsep holding ini berbeda dari model clustering sebelumnya. Dalam holding ini, UMKM akan diintegrasikan langsung ke dalam rantai pasok industri besar sehingga lebih terorganisir dan berkelanjutan.

"jadi tidak terpisah dia karena saya yakin kalau terpisah dia begitu-begitu lagi aja jadi kayak kemarin," kata Maman.

Lebih lanjut, Maman menegaskan pentingnya melihat UMKM secara menyeluruh, bukan hanya sebagai usaha kecil, tetapi juga sebagai usaha yang berpotensi untuk berkembang menjadi usaha menengah bahkan besar.

"Seakan-akan UMKM hanya dipikirkan dengan yang kayak gini padahal size cakupan UMKM itu besar sekali ada sektor kecil yang menuju menengah menengah yang menuju ke besar itu.," tutupnya

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya