Liputan6.com, Jakarta - Roti sourdough adalah salah satu jenis roti tertua yang dibuat dengan proses fermentasi bakteri asam laktat dan ragi. Roti ini terkenal di berbagai budaya dunia karena rasanya yang khas sedikit asam dan manfaat kesehatannya yang potensial.
Menurut ahli gizi Amy Shapiro, MS, RD, proses fermentasi ini memberikan banyak keuntungan bagi kesehatan, terutama pada pencernaan dan nutrisi, dilansir dari WebMD pada Selasa, 17 Desember 2024.
Advertisement
1. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Fermentasi yang terjadi dalam pembuatan roti sourdough menghasilkan prebiotik dan probiotik yang baik untuk pencernaan. Meskipun probiotik biasanya mati saat proses pemanggangan, prebiotik tetap bertahan dan membantu memberi makan bakteri baik di usus.
Shapiro menjelaskan bahwa bakteri asam laktat dalam starter sourdough menghasilkan prebiotik seperti beta-glukan, yang meningkatkan aktivitas probiotik dalam sistem pencernaan.
2. Lebih Mudah Dicerna
Bakteri asam laktat dalam roti sourdough membantu memecah karbohidrat kompleks seperti FODMAPs (Fermentable Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides, and Polyols).
FODMAPs sering menyebabkan kembung dan masalah pencernaan lainnya, terutama pada orang dengan sensitivitas gluten atau sindrom iritasi usus besar (IBS).
Menurut Dr. Alana Kessler, RD, proses fermentasi juga memecah protein menjadi asam amino yang lebih mudah dicerna, sehingga membantu mengurangi gejala pencernaan pada beberapa individu.
3. Mengurangi Antinutrisi
Antinutrisi seperti asam fitat dapat menghambat penyerapan mineral penting seperti zat besi, seng, dan kalsium. Namun, fermentasi dalam sourdough dapat mengurangi kadar asam fitat, sehingga tubuh dapat menyerap lebih banyak nutrisi dari roti ini.
"Proses fermentasi adalah kunci untuk membuat nutrisi lebih tersedia bagi tubuh," kata Kessler.
Advertisement
4. Membantu Mengontrol Gula Darah
Roti sourdough memiliki indeks glikemik (GI) yang lebih rendah dibandingkan roti lainnya. Ini berarti roti sourdough dapat membantu mencegah lonjakan gula darah yang tajam.
Penelitian menunjukkan bahwa asam organik seperti asam asetat dan laktat yang dihasilkan selama fermentasi berperan dalam menurunkan GI. "Asam ini memperlambat pengosongan lambung dan mengurangi ketersediaan pati," kata Shapiro.
5. Mendukung Diet Rendah GI
Roti sourdough, terutama yang dibuat dari tepung gandum utuh, merupakan bagian dari diet rendah GI yang dapat membantu menurunkan kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung, dan mendukung manajemen berat badan.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, diet rendah GI juga dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.
Advertisement
6. Mengandung Gluten Lebih Rendah
Proses fermentasi dalam roti sourdough memecah sebagian gluten, protein yang sering menyebabkan masalah pada orang dengan sensitivitas gluten ringan. Namun, Shapiro menegaskan bahwa roti sourdough bukan pilihan yang aman untuk penderita penyakit celiac, yang harus sepenuhnya menghindari gluten.
Apa Nilai Gizi Roti Sourdough?
Nutrisi dalam roti sourdough bervariasi tergantung pada jenis tepung dan bahan lain yang digunakan. Roti sourdough yang terbuat dari tepung gandum utuh biasanya mengandung lebih banyak serat serta vitamin dan mineral dibandingkan dengan sourdough yang menggunakan tepung putih tanpa tambahan gizi.
Sebagai contoh, satu potong roti sourdough panggang ukuran sedang (sekitar 59 gram) mengandung:
- Kalori: 188
- Protein: 7,67 gram
- Lemak: 1,26 gram
- Karbohidrat: 36,5 gram
- Serat: 1,8 gram
- Sodium: 425 mg
- Vitamin B1 (Thiamine): 0,252 mg
- Vitamin B3 (Niacin): 3,17 mg
- Vitamin B2 (Riboflavin): 0,218 mg
- Mangan: 0,33 mgBesi: 2,28 mg
- Selenium: 17,5 mikrogram
- Folat (Vitamin B9): 82,6 mikrogram
Advertisement
Roti Sourdough Terbuat Dari Tepung Apa?
Roti sourdough, salah satu bentuk roti beragi tertua, dibuat melalui fermentasi bakteri asam laktat dan ragi. Roti ini tetap populer di banyak budaya di seluruh dunia berkat rasanya yang sedikit asam dan potensi manfaat kesehatannya.
Anda bisa menemukan roti sourdough di toko atau membuatnya sendiri dengan bahan dasar tepung, air, dan garam. Namun, roti ini tidak cocok untuk semua orang, terutama bagi mereka yang menderita penyakit celiac.
Apa Pro dan Kontra Memakan Roti Sourdough?
Roti sourdough, yang merupakan salah satu jenis roti tertua yang difermentasi dengan bakteri asam laktat dan ragi, memiliki rasa sedikit asam dan berbagai manfaat kesehatan. Proses fermentasi yang terjadi pada roti ini menghasilkan bakteri probiotik yang mendukung kesehatan saluran pencernaan.
Meskipun beberapa probiotik tidak bertahan setelah proses pemanggangan, roti sourdough tetap mempertahankan prebiotik yang baik bagi bakteri usus sehat, yang dapat meningkatkan pencernaan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa roti sourdough dapat membantu mengurangi gejala pencernaan pada orang dengan sindrom iritasi usus (IBS).
Selain itu, proses fermentasi pada roti sourdough dapat mengurangi kadar antinutrien seperti asam fitat yang menghambat penyerapan mineral penting seperti zat besi dan kalsium. Hal ini menjadikan roti sourdough lebih mudah dicerna dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
Roti sourdough juga memiliki indeks glikemik (GI) yang lebih rendah dibandingkan dengan roti jenis lainnya, seperti roti gandum utuh atau putih. Hal ini membantu mencegah lonjakan gula darah secara drastis.
Dengan konsumsi yang bijak, roti sourdough dapat menjadi pilihan untuk mendukung pengelolaan gula darah, menurunkan kolesterol, serta mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Meskipun fermentasi mengurangi kandungan gluten pada roti sourdough, roti ini tetap mengandung gluten dan tidak cocok untuk penderita penyakit celiac atau sensitivitas gluten.
Selain itu, beberapa produk roti sourdough yang dijual di pasaran cenderung mengandung natrium yang tinggi, yang dapat berisiko bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau masalah ginjal.
Sebagai bagian dari diet seimbang, roti sourdough dapat memberikan manfaat kesehatan, terutama jika dipadukan dengan sumber protein dan lemak sehat untuk menjaga keseimbangan gula darah.
Namun, bagi mereka yang perlu mengontrol asupan karbohidrat atau yang sedang dalam program penurunan berat badan, penting untuk memperhatikan ukuran porsi.
Advertisement