3 Fakta Terkait Penemuan Satu Keluarga Tewas Diduga Terjerat Pinjol di Tangsel

Psikolog Forensik Reza Indragiri menduga, penemuan satu keluarga tewas diduga terjerat pinjol di Tangsel ini tidak hanya bunuh diri, tapi juga terjadi dugaan pembunuhan.

oleh Fenicia Effendi diperbarui 17 Des 2024, 13:51 WIB
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

 

Liputan6.com, Jakarta - Satu keluarga ditemukan meninggal dunia di dalam rumah di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Ketiga korban terdiri dari suami berinisial AF (31), istri, YL (28), dan anak mereka yang berusia tiga tahun, AH, ditemukan pertama kali Minggu 15 Desember 2024 sekitar pukul 11.00 WIB.

Polisi masih menyelidiki penyebab tewasnya satu keluarga ini. Namun dugaan sementara, mereka bunuh diri akibat sang suami, AF, terlilit pinjaman online (pinjol).

Psikolog Forensik Reza Indragiri menduga, insiden ini tidak hanya bunuh diri, tapi juga terjadi dugaan pembunuhan. Reza menyebut, salah satu korban yakni AH berstatus sebagai anak yang masih berusia tiga tahun.

"Jadi, pada peristiwa menyedihkan ini, tampaknya telah terjadi pembunuhan dan bunuh diri sekaligus," kata Reza saat dihubungi, Senin 16 Desember 2024.

Sementara itu, dua korban yakni pasangan suami istri AF dan YL bisa dispekulasikan bahwa mereka tewas akibat bunuh diri.

Tetapi, terhadap anak-anak yang juga tewas bersama kedua orang dewasa tersebut, tidak boleh diasumsikan bahwa anak-anak berkehendak atau bersepakat melakukan bunuh diri.

"Anak-anak harus diposisikan sebagai individu yang dipaksa untuk kehilangan nyawa," ujar Reza.

Reza menegaskan bunuh diri tidak punya pembenaran apa pun. Bunuh diri adalah keputusan yang salah. "Jangan ditiru," ujar Reza.

Namun, kata dia, jika ada orang yang memutuskan untuk mengambil jalan yang salah itu, cobalah tinggalkan catatan terakhir. Setidaknya agar kematian mereka tidak misterius dan memudahkan polisi dalam memberikan kesimpulan. Tidak seperti kasus ini, yang berspekulasi mereka bunuh diri karena terjerat pinjol.

"Ada tidaknya unsur pidana serta memberikan kepastian kepada keluarga tentang kematian tersebut," kata Reza.

Berikut ini tiga fakta satu keluarga tewas diduga terjerat pinjol, yang dihimpun Liputan6.com:

 


Kronologi Penemuan Korban

Sebelumnya, jasad para korban ditemukan pertama kali pada Minggu, 15 Desember 2024 sekitar pukul 11.00 WIB.

Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin mengatakan, ketiga korban yakni pasangan suami-istri AF (31) dan YL (28) beserta anak laki-laki inisial AH (3).

"Benar telah ditemukan adanya 3 orang jenazah atau satu keluarga," kata Kemas dalam keterangannya, Minggu 15 Desember 2024.

Kemas menerangkan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi.

Kejadian satu keluarga tewas diketahui pertama kali oleh kerabat korban saat datang ke rumah korban untuk menyalakan air. Kebetulan tombol on/off-nya berada di dalam rumah korban.

"Namun pintu rumah masih kondisi terkunci," ujar Kemas.

Kemas mengatakan, kerabat korban kemudian membuka pintu rumah melalui jendela samping. Terlihat di dalam kamar, YL dan AH sudah terbaring kaku. Sementara itu, AF ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu plafon.

"Saat ini ketiga jenazah dibawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan Visum Et Repertum," ujar Kemas.

 


Diduga Terjerat Pinjaman Online

Informasi yang beredar, meninggalnya satu keluarga ini ada hubungan dengan masalah yang dihadapi oleh keluarga korban. 

Hal itu diketahui dari keterangan saksi inisial A yang sempat mendengar kesaksian dari YL bahwasanya suami korban AF terjerat pinjaman (pinjol).

Terkait hal ini, polisi belum dapat memberikan kesimpulan. Kemas menyebut, masih dalam proses penyelidikan.

"Motif kematian ketiga korban masih dalam penyelidikan unit Reskrim Polsek Ciputat Timur dan Sat Reskrim Polres Tangsel," tutup Kemas. Dilansir dari merdeka.com


Sempat Didatangi Juru Tagih Utang

Keluarga korban YL, Yani membenarkan AF terlilit hutang pinjol. Di mana, YL pernah cerita kepada dirinya.

"Waktu itu kan datang ya orang pinjaman online, dia nyari kemari alamatnya, kan alamatnya sama (seperti) saya. Saya bilang sama adik saya, 'kamu dicariin sama tukang kredit, kamu minjam duit?' Adik saya bilang 'enggak kak, enggak minjem duit'. Pas saya selidiki, ternyata lakinya," cerita dia, Senin 16 Desember 2024..

Yani pun mengungkapkan, bahwa data adiknya digunakan untuk pinjol, di mana hal tersebut atas permintaan dari AF.

"Saya tanya, 'lah terus kok pakai data lu?' Dia bilang 'iya dipinjam, soalnya pakai data suamiku enggak bisa. Kalau enggak dikasih dia marah kak'. Kata dia begitu," ungkap dia. Dilansir dari merdeka.com

 


Infografis

Infografis mengenai kenali faktor-faktor risiko bunuh diri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya