Liputan6.com, Jakarta - Tidur bukan sekadar kebutuhan fisik, tetapi juga momen spiritual yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT. KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang dikenal sebagai Buya Yahya, memberikan panduan penting tentang amalan sebelum tidur yang dapat menjaga diri dan anak-anak dari gangguan, termasuk sihir.
Penjelasan ini disampaikan Buya Yahya dalam sebuah ceramah yang dikutip dari kanal YouTube @buyayahyaofficial. Dalam tayangan tersebut, ia menguraikan langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan sebelum tidur agar kita senantiasa berada dalam perlindungan Allah SWT.
Buya Yahya memulai dengan anjuran untuk bersuci terlebih dahulu. “Sebelum tidur, pastikan kita mengambil air wudhu. Hal ini menjadi cara untuk membersihkan diri, baik secara fisik maupun spiritual,” ungkapnya.
Menurut Buya Yahya, wudhu bukan hanya syarat untuk sholat, tetapi juga merupakan bentuk penjagaan diri dari berbagai gangguan yang tidak kasat mata. Kebiasaan ini, kata Buya, juga dapat menjadi contoh baik bagi anak-anak.
Selain wudhu, ia menambahkan bahwa membaca doa dan ayat-ayat tertentu sebelum tidur sangat penting. “Jangan tidur kecuali kita membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas, dan Ayat Kursi,” ujarnya.
Ayat-ayat tersebut, menurut Buya Yahya, memiliki keutamaan sebagai penjagaan diri. Setelah membaca, tiupkan ayat-ayat itu ke telapak tangan dan usapkan ke seluruh tubuh. "Ini adalah langkah yang sangat dianjurkan, terutama untuk melindungi anak-anak dari gangguan," tambahnya.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Baca Doa dan Usapkan ke Seluruh Tubuh
Buya Yahya juga menekankan pentingnya membaca doa penjagaan. Doa-doa ini bertujuan untuk meminta perlindungan Allah SWT dari segala bentuk kejahatan, termasuk sihir yang sering menjadi kekhawatiran banyak orang.
“Kalau anak kecil, bacakan doa-doa ini untuk mereka. Tiupkan di tubuhnya agar ia juga terlindungi,” jelas Buya Yahya. Ia menyebutkan bahwa tidur dengan doa dan ayat-ayat ini akan menjadikan tidur sebagai ibadah.
Tidur yang diawali dengan amalan-amalan ini, kata Buya Yahya, memiliki nilai lebih di sisi Allah SWT. "Tidur Anda akan punya nilai ibadah yang dicatat sebagai amal baik," tuturnya.
Buya Yahya juga mengingatkan bahwa sihir adalah salah satu bentuk kejahatan yang nyata. Meskipun demikian, umat Islam tidak perlu merasa takut berlebihan selama mereka berada dalam perlindungan Allah SWT.
“Allah Maha Melindungi. Kita hanya perlu mendekatkan diri kepada-Nya dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya membiasakan anak-anak dengan amalan ini sejak dini. Dengan begitu, anak-anak akan tumbuh dengan kebiasaan yang baik dan memiliki kesadaran akan pentingnya perlindungan spiritual.
Advertisement
Baca Ayat Kursi Juga Sebelum Tidur
“Biasakan anak-anak kita membaca doa sebelum tidur. Jadikan ini sebagai rutinitas keluarga,” ujar Buya Yahya. Ia menambahkan bahwa ini adalah bentuk tanggung jawab orang tua dalam membimbing anak-anak ke jalan yang diridhai Allah.
Buya Yahya juga mengingatkan agar tidak meremehkan keutamaan membaca Ayat Kursi sebelum tidur. Dalam hadits Rasulullah SAW, disebutkan bahwa Ayat Kursi memiliki keutamaan besar sebagai pelindung dari gangguan setan.
“Jangan lupa juga membaca dzikir sebelum tidur. Dzikir ini akan menenangkan hati dan menjauhkan kita dari rasa gelisah,” sarannya.
Ia menutup ceramahnya dengan mengingatkan bahwa semua usaha penjagaan ini harus disertai dengan keimanan yang kokoh kepada Allah SWT. Tidak ada yang dapat melindungi manusia selain Allah.
“Semua ini adalah bentuk ikhtiar kita. Jangan lupa untuk selalu tawakal kepada Allah dalam setiap langkah hidup kita,” katanya.
Dengan mengikuti panduan ini, Buya Yahya berharap umat Islam dapat menjalani tidur yang tidak hanya menenangkan, tetapi juga bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Buya Yahya juga menambahkan bahwa rutinitas ini adalah bagian dari upaya menjaga keharmonisan keluarga. "Tidur yang diawali dengan doa akan memberikan ketenangan jiwa, baik untuk diri sendiri maupun keluarga,” tutupnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul