Waspada, Lebih dari 100 Laporan Kasus Pencurian Tercatat di Bandara Kuala Lumpur Malaysia Sepanjang 2024

Total ada 267 kasus pencurian yang tercatat di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia, sejak 2022.

oleh Asnida Riani diperbarui 18 Des 2024, 13:00 WIB
Pelancong mengantre di konter check-in Bandara Internasional Kuala Lumpur, Sepang, Malaysia, Jumat (1/4/2022). Mulai hari ini, Malaysia membuka perbatasannya untuk orang asing dan pelancong yang sudah divaksin COVID-19 lengkap tanpa harus menjalani karantina. (AP Photo/Vincent Thian)

Liputan6.com, Jakarta - CPO Comm Selangor Datuk Hussein Omar Khan mengatakan bahwa ada 146 laporan polisi yang diajukan terkait kasus pencurian selama 2024 di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Barang-barang yang dilaporkan hilang, termasuk uang tunai, kartu kredit, ponsel, dan barang berharga lain.

"Pada 2022, 33 laporan diajukan, diikuti 88 laporan tahun lalu, dan 146 laporan tahun ini," katanya pada The Star, dikutip Rabu (18/12/2024). Dari data tersebut, total ada 267 kasus barang hilang di bandara Malaysia tersebut. 

Dari semua laporan yang diajukan, polisi hanya dapat membuka 26 berkas investigasi (IP), kata Comm Hussein. Pasalnya, para korban tidak yakin kapan barang-barang mereka hilang. "Investigasi tidak dapat dimulai karena tidak ada penangkapan langsung, dan para pelancong (korban) telah melanjutkan perjalanan ke negara masing-masing," sebut dia.

"Faktor lainnya adalah barang-barang tersebut bisa saja hilang atau salah tempat karena kelalaian korban sendiri." ia menambahkan. Comm Hussein mengatakan, 30 warga negara asing telah ditahan terkait pencurian di pesawat di KLIA sejak 2022.

"Empat tersangka ditahan tahun lalu dan 26 tahun ini. Mereka yang ditangkap awalnya ditahan awak kabin masing-masing penerbangan sebelum diserahkan ke polisi," ungkap dia. Dari 26 dokumen investigasi yang dibuka, 18 kasus berhasil dituntut dengan para tersangka mengaku bersalah atas pencurian, kata Comm Hussein.

"Satu kasus masih diselidiki, dan tujuh kasus lainnya diklasifikasikan sebagai 'Tidak Ada Tindakan Lebih Lanjut (NFA)' karena kurangnya pernyataan saksi," imbuhnya. Pelancong yang menggunakan tas jinjing disarankan memasang kunci dan bentuk keamanan tambahan lain pada tas mereka, kata Comm Hussein.

 


Tempat Teraman Minyimpan Tas

Pelancong menunggu penerbangan di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Sepang, Malaysia, Jumat (1/4/2022). Mulai hari ini, Malaysia membuka perbatasannya untuk orang asing dan pelancong yang sudah divaksin COVID-19 lengkap tanpa harus menjalani karantina. (AP Photo/Vincent Thian)

Para pelancong disarankan menyimpan tas-tas mereka di tempat yang dapat dilihat setiap saat. Tempat terbaik adalah di depan mereka atau di kaki mereka, tambahnya. "Mereka juga harus melapor pada awak kabin jika menemukan insiden atau individu yang mencurigakan," kata Comm Hussein.

Menurut Comm Hussein, pencurian di dalam pesawat diyakini dilakukan individu tunggal maupun sindikat yang terdiri dari dua hingga empat orang, yang juga merupakan penumpang. "Kelompok-kelompok ini akan melakukan perjalanan dengan pesawat ke dan dari negara-negara ASEAN, serta tujuan domestik Malaysia," ucapnya.

Ia melanjutkan, "Pencuri akan memanfaatkan berbagai situasi di dalam pesawat, termasuk berpura-pura mengambil barang dari kompartemen di atas kepala. Lebih sering daripada tidak, mereka akan menunggu sampai korban tertidur atau lampu diredupkan selama penerbangan jarak jauh."

Comm Hussein menyebut barang-barang populer yang jadi incaran pencuri di dalam pesawat. Di antaranya ada kartu kredit, perhiasan, uang tunai, dan dompet.


Kursi Baru di KLIA yang Dikritik

Warganet mengejek bandara Malaysia yang memperkenalkan bangku besi ala halte bus sebagai fasilitas kursi nyaman terbaru. (dok. Facebook)

Di berita sebelumnya, inisiatif KLIA menyediakan kursi yang kenyamanannya ditingkatkan untuk para penumpang telah menuai kritik publik. Melansir World of Buzz, Rabu, 16 Oktober 2024, banyak yang merasa bahwa kursi tersebut lebih mirip bangku besi yang biasa ditemukan di halte bus daripada kursi yang seharusnya menawarkan kenyamanan di bandara.

Di sebuah unggahan Facebook, operator bandara memuji area tempat duduk yang telah diperbarui di pusat transportasi bandara. "Area tempat duduk yang baru direnovasi di Lantai 1 Pusat Transportasi (KLIA) kini memberi kenyamanan lebih baik dan ruang ekstra bagi para pelancong saat mereka menunggu transportasi mereka. Rasakan pengalaman lebih menyenangkan saat Anda melanjutkan perjalanan!" tulis pihaknya.

Namun, pengguna media sosial menyuarakan ketidakpuasan mereka. Mereka menyebut bahwa kursi ini tidak memberi kenyamanan yang memadai bagi penumpang yang harus menunggu lama, terutama bagi lansia dan mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Selain itu, kritik diarahkan pada kurangnya bantalan atau fitur ergonomis yang dapat mendukung postur tubuh dengan baik.


Modus Penipuan Penjualan Bagasi

Pelancong mengantre di konter check-in Bandara Internasional Kuala Lumpur, Sepang, Malaysia, Jumat (1/4/2022). Mulai hari ini, Malaysia membuka perbatasannya untuk orang asing dan pelancong yang sudah divaksin COVID-19 lengkap tanpa harus menjalani karantina. (AP Photo/Vincent Thian)

Masih dari KLIA, modus penipuan penjualan bagasi murah ditemukan awal tahun ini setelah ditemukan di Singapura pada pertengahan Desember 2023. Polanya sama, ada akun media sosial yang menjual "koper yang hilang" berharga murah, dibanderol serendah 16 ringgit (sekitar Rp53 ribu).

Ya, itu jelas penipuan, lapor Says, dikutip Selasa, 23 Januari 2024. Outlet itu menjelaskan bahwa KLIA memiliki dua terminal utama: Terminal 1, hub asli yang sebelumnya dikenal sebagai KLIA, dan Terminal 2 yang lebih baru, yang sebelumnya dikenal sebagai klia2.

Keduanya kini menyandang sebutan resmi KLIA Terminal 1 dan KLIA Terminal 2. Bandara ini dikelola Malaysia Airports Holdings Berhad, dan perusahaan tersebut hanya memiliki satu halaman Facebook resmi: Malaysia Airports. Publikasi itu menggarisbawahi bahwa barang-barang yang hilang tidak akan berakhir di tempat lelang.

"Bandara Malaysia tidak menjual barang atau bagasi yang hilang dalam keadaan apapun," tegas mereka. Halaman Facebook penipu memuat, Bandara Internasional Kuala Lumpur telah mengunggah beberapa iklan, mengklaim menjual "koper berisi barang elektronik."

Infografis 16 Bandara Dibuka untuk Penerbangan Internasional (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya