Menko Zulkifli Hasan Pastikan Demam Babi Tak Menular ke Manusia

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan telah mengumpulkan sejumlah pihak untuk menindaklanjuti temuan wabah Demam Babi Afrika (ASF) di Papua.

oleh Arief Rahman H diperbarui 18 Des 2024, 14:14 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan angkat bicara mengenai penanganan Demam Babi Afrika. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) tidak menular ke manusia. Wabah ini hanya akan menjangkit pada hewan ternak babi.

Dia telah mengumpulkan sejumlah pihak untuk menindaklanjuti temuan wabah ASF di wilayah Nabire dan Timika, Papua. Menurut dia, sudah ada rencana penanganan yang cukup baik.

"Kita juga tadi membicarakan mengenai ASF yang ada di Papua, yang sudah ditangani dengan baik," kata Menko Zulkifli Hasan di Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Namun, dia ingin ada percepatan dalam mengantisipasi penyebarannya di wilayah Papua. Dia menyebut, wabah serupa pernah menjangkit di Bali dengan penanganan yang cukup baik.

"Tetapi tentu perlu menjadi perhatian semua instansi, perlu percepatan dalam penanganan ASF yang ada di Papua, seperti itu juga pernah di Bali bisa tuntas dan selesai dengan baik," ujar dia.

Menko Zulkifli menegaskan, penyakit Demam Babi Afrika ini tidak akan menular ke manusia. Namun, hanya akan berdampak pada kondisi kesehatan dari hewan ternak babi.

"Saudara-saudara, harus dijelaskan juga ASF ini khusus untuk satwa penyakitnya. Jadi tidak zoonosis, tidak menular ke orang atau ke manusia. Jadi dijelaskan agar tidak menimbulkan apapun, ini ruginya bagi peternak, jadi ternaknya mati," tuturnya.

Kendati begitu, dia belum mengantongi data berapa jumlah ternak babi yang sudah mati terkena ASF. Begitupun dengan taksiran nilai kerugian yang dialami oleh peternak. Hal tersebut nantinya akan didalami oleh satuan tugas (satgas).

"Belum, belum ya (ada angka kerugian). Makanya dibentuk tim," pungkas dia.

 


Mau Bentuk Satgas

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan akan membentuk satuan tugas (satgas) untuk menanggulangi Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF). Langkah ini diambil menyusul wabah ASF yang ditemukan di wilayah Nabire dan Timika, Papua.

Menanggapi adanya wabah itu, Zulkifli Hasan langsung mengumpulkan beberapa pihak terkait. Diantaranya, Badan Karantina Indonesia, Badan Pangan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, hingga Kementerian Pertanian.

"Barusan kita selesai rapat itu agar ini bisa ditindaklanjuti cepat, tadi disepakatin untuk dibuat satgas," ujar Zulkifli Hasan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Dia mengatakan, kasus serupa pernah terjadi di Bali beberapa waktu lalu. Namun, hal itu telah berhasil ditanggulangi dengan baik. 

Dia memastikan, Demam Babi Afrika ini hanya ditemukan di wilayah Nabire dan Timika. Sementara, wilayah lainnya masih tetap aman.

"Ini yang muncul di Bali bagus terus selesai ya. Ini banyak yang di Papua khususnya di Nabire dan Timika, Ini yang akan diselesaikan ya, yang lain aman," ucapnya.


Anggota Satgas

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Dia menerangkan, beberapa pihak seperti Badan Karantina Indonesia, Bapanas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Kementan akan terlibat dalam satgas tersebut. Sebelum terbentuk, setiap instansi akan bekerja sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

"Ini tadi, makanya kita akan lagi bikin satgas, nanti ada Badan Karantina, BNPB, ada Mentan ya. Sebelum ada tim satgas, harus melakukan sesuai tugas yang bidang masing-masing untuk kerja cepat menanggulangi. Kan di pemerintah kita kan, Pak Prabowo kalau ada apapun segera," tuturnya.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya