Menko Pangan: Indonesia Setop Impor Gula per 2025

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan memastikan tahun depan diperkirakan stok gula aman, sehingga tak perlu impor gula.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Des 2024, 18:15 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengakui bahwa sektor pangan RI masih tertinggal dari negara tetangga di Asia Tenggara, yakni Vietnam dan juga Thailand.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia memastikan tidak akan melakukan impor gula untuk konsumsi pada tahun 2025. Keputusan ini diambil setelah stok gula dalam negeri dinyatakan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan di tengah tantangan cuaca ekstrem.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa stok gula nasional diproyeksikan mencapai 1,4 juta ton, sementara produksi gula dalam negeri ditargetkan sebesar 2,6 juta ton pada tahun depan. Dengan jumlah tersebut, kebutuhan gula konsumsi nasional dipastikan terpenuhi tanpa perlu impor.

"Kami pastikan tahun depan tidak akan ada impor gula untuk konsumsi, karena stok lebih dari cukup," kata Menko Pangan dikutip dari ANTARA, Rabu (18/12/2024).

Ketahanan Pangan Jadi Prioritas

Keputusan ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Tidak hanya gula, Indonesia juga menghentikan impor untuk komoditas lain seperti beras, jagung, dan garam konsumsi pada 2025.

Menurut Zulkifli, kondisi stok pangan saat ini sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru.

"Stok pangan lebih dari cukup. Kita targetkan kebutuhan dalam negeri sepenuhnya bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri," ujarnya.

 


Strategi Tingkatkan Produksi Gula

Kebun Tebu. Produksi gula nasional hingga akhir giling tebu 2024 mencapai 2,46 juta ton. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 190 ribu ton, atau sekitar 10 persen dibandingkan 2023 yang tercatat sebanyak 2,27 juta ton. (Dok. PTPN)

Untuk mencapai target produksi gula sebesar 2,6 juta ton, pemerintah akan menggenjot sejumlah inisiatif, termasuk:

  • Pengembangan bibit baru dengan hasil panen yang lebih produktif.
  • Perbaikan manajemen perkebunan guna meningkatkan efisiensi dan hasil produksi.Kerja sama dengan pelaku UKM untuk memperkuat rantai pasok gula dalam negeri.

Komoditas Lain Juga Aman

Selain gula, stok komoditas pangan lainnya juga dipastikan mencukupi untuk kebutuhan nasional pada 2025:

  • Beras: Target produksi sebesar 32 juta ton, sementara kebutuhan nasional sekitar 31 juta ton.
  • Jagung (pakan ternak): Target produksi mencapai 16,68 juta ton, dengan kebutuhan dalam negeri sekitar 13 juta ton.
  • Garam konsumsi: Target produksi sebesar 2,25 juta ton, sementara kebutuhan nasional sebesar 1,76 juta ton.

 


Indonesia Berdaya, Kurangi Ketergantungan Impor

Aktivitas pekerja saat melakukan bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Perum Bulog mendatangkan 5.000 ton beras impor asal Vietnam guna menambah cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan digunakan untuk operasi pasar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Keputusan untuk menghentikan impor gula konsumsi mencerminkan upaya pemerintah dalam membangun kemandirian pangan.

Dengan produksi yang terus meningkat, Indonesia berupaya tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga memperkuat posisi sebagai negara yang berdaya dalam sektor pangan.

Langkah ini juga menjadi sinyal positif bagi petani dan pelaku usaha di sektor gula serta komoditas lainnya, yang akan mendapatkan dukungan lebih besar untuk meningkatkan produktivitas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya