Macoto Takahashi Pelopor Manga Genre Anak Cewek Meninggal di Usia 90, Ini 5 Judul Terpopulernya

Semasa hidup, Macoto Takahashi memulai karier artistiknya pada 1953 dan pertama kali dikenal melalui karya cerita pendek hingga ia menjadi pelopor di dunia manga shojo atau genre untuk anak perempuan.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 19 Des 2024, 12:15 WIB
Pionir manga shojo (untuk anak perempuan) Macoto Takahashi yang meninggal pada Desember 2024 di usia 90 tahun. (Via X/Twitter @macotonohiroba)

Liputan6.com, Jakarta Kabar duka datang dari dunia seni Jepang. Macoto Takahashi, salah satu pelopor seni manga shojo atau genre anak perempuan, meninggal dunia pada 17 November 2024 setelah menjalani perawatan panjang kanker esophagogastric junction. Informasi ini diumumkan melalui akun X (Twitter) pameran Eien no Kirameki (Eternal Sparkle), Senin, 16 Desember 2024.

Macoto Takahashi yang meninggal dunia pada usia 90 tahun, dimakamkan keluarga dalam upacara tertutup pada 25 November 2024, sesuai permintaan mendiang. Pihak keluarga juga menyampaikan permohonan agar tidak mengirimkan hadiah atau tanda duka.

Lahir di Osaka pada 1934, Macoto Takahashi memulai karier artistiknya pada 1953. Ia kali pertama dikenal melalui cerita pendek, Kanashimi no Hamabe (Sorrowful Beach), yang diterbitkan pada 1957 di majalah Shojo Natsu — edisi spesial dari majalah shojo utama Kobunsha. Karya-karya Takahashi menjadi tonggak penting dalam membentuk gaya seni manga shojo yang dikenal hingga kini.

Takahashi dikenal melalui karya populernya seperti Arashi o Koete (Overcome the Storm) dan serial Petit La, yang membawa tema balet ke dunia manga shojo. Karakter ciptaannya yang bermata besar berkilauan, jadi ciri khas yang berpengaruh dalam estetika seni shojo dan sering ditiru generasi berikutnya.

Selain itu, Takahashi juga mendekatkan jarak antara seni manga dan dunia mode. Ia sering menonjolkan desain kostum secara mendetail dalam panel-panel manga, menjadikannya ikon dalam penggabungan antara cerita visual dan fashion.

 

  • Pengaruh di Dunia Mode

Karya seni Takahashi telah menghiasi pertunjukan mode seperti di Comme des Garçons. Pada Paris Fashion Week 2017, desainer Rei Kawakubo menggunakan karya Takahashi dalam rancangan runway. Selain itu, seni karya Takahashi juga diabadikan dalam galeri di Kota Sakura, Prefektur Chiba.

Dalam wawancara dengan Anime News Network (ANN) pada 2022, Takahashi berbagi cerita tentang perjalanan karier dan inspirasi yang membentuk karya-karyanya. Ia terus dikenang sebagai pelopor yang memperkaya dunia manga dan memberi dampak besar di berbagai bidang seni lainnya.

Berikut 5 karya Macoto Takahashi yang populer dan banyak dibicarakan di internet serta medsos. Pilihan ini didasarkan pada tingkat relevansi karya tersebut dalam pembahasan seni shojo dan warisan budaya manga.

Kelima judul ini tidak hanya mencerminkan warisan Macoto Takahashi dalam dunia seni shojo, tetapi juga menonjolkan gaya unik yang memadukan seni ilustrasi dan narasi emosional yang mendalam.

 


1. Sakura Namiki (The Rows of Cherry Trees) (1957)

Manga Sakura Namiki (The Rows of Cherry Trees) (1957) karya Macoto Takahashi. (Via myanimelist.net)

Sebagai karya debut Takahashi, Sakura Namiki sering dianggap sebagai permulaan ciri khas gaya shojo manga yang memadukan keindahan visual dengan elemen cerita emosional. Manga ini menjadi titik tolak gaya seni Takahashi yang dikenal hingga kini.

 


2. Shojo Romance – Takahashi Macoto no Sekai (1999)

Manga Shojo Romance – Takahashi Macoto no Sekai (1999). (Via Pinterest)

Buku ini merangkum karya-karya Takahashi yang berfokus pada romansa shojo. Gambar-gambar indah dengan mata besar yang penuh emosi menjadi ciri khas yang terus dikenang para penggemar seni manga klasik.

 


3. Yumemiru Shojotachi (Dreaming Girls) (2013)

Yumemiru Shojotachi (Dreaming Girls) (2013). (Via TCDC Resource Center)

Karya ini adalah koleksi ilustrasi ikonis Takahashi yang menunjukkan bagaimana ia mendefinisikan ulang kecantikan visual dan emosi dalam seni shojo. Buku ini sering dibicarakan karena keindahan detailnya yang memikat.

 


4. Romantic Otome Style (2017)

Buku ini menghadirkan estetika klasik Takahashi yang diselaraskan dengan tren modern. Romantic Otome Style menjadi favorit di kalangan pecinta seni visual, baik penggemar lama maupun generasi baru yang ingin memahami estetika shojo vintage.

 


5. Takahashi Macoto Coloring Book (2016)

Buku mewarnai ini memberikan pengalaman interaktif kepada penggemar seni Takahashi, sehingga mereka bisa lebih dekat dengan detail karya seniman ini. Buku ini populer karena memperkenalkan seni Takahashi kepada generasi yang lebih muda dengan cara kreatif.

Infografis jejak seni grafiti di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya