Harga Kripto Hari Ini 19 Desember 2024: Bitcoin dan Ethereum Kompak Memerah

Harga kripto jajaran teratas lesu pada perdagangan Kamis, 19 Desember 2024. Demikian juga harga bitcoin melemah 5,57 persen dalam 24 jam terakhir.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Des 2024, 08:46 WIB
Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau bergerak di zona merah pada Kamis (19/12/2024). Harga bitcoin dan Ethereum kompak memerah. (Foto: Visual Stories/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau bergerak di zona merah pada Kamis (19/12/2024). Harga bitcoin dan Ethereum kompak memerah.

Berdasarkan data Coinmarketcap, Bitcoin (BTC) merosot 5,57 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga bitcoin turun tipis 0,16 persen. Harga Bitcoin saat ini berada di level USD 100.539,21 atau sekitar Rp 1,63 miliar (asumsi kurs Rp 16.227 per dolar AS).

Demikian juga harga Ethereum (ETH). Harga ethereum tercatat tergelincir 6,54 persen dalam sehari terakhir. Sedangkan selama sepekan, harga Ethereum anjlok 4,94 persen. Saat ini, Ethereum diperdagangkan pada harga USD 3.643,97 atau sekitar Rp 59,12 juta per koin.

Binance Coin (BNB) susut 4,03 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BNB merosot 3,52 persen.Binance Coin diperdagangkan pada level USD 692,71.

Harga Cardano (ADA) tersungkur 8,21 persen dalam 24 jam terakhir. Demikian juga selama sepekan, harga ADA anjlok 10,78 persen. Saat ini, ADA diperdagangkan pada USD 0,9691.

Adapun, Solana (SOL) merosot 7,49 persen persen dalam sehari terakhir. Namun, selama sepekan, harga solana terperosok 9,19 persen. Harga SOL saat ini adalah USD 206,04.

Harga XRP terpangkas 10,04 persen selama 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga XRP susut 2,39 persen.  Harga XRP kini berada di harga USD 2,32.

Koin meme Dogecoin (DOGE) melemah 9,46  persen dalam sehari terakhir. Akan tetapi, harga dogecoin terperosok 12,66 persen. Harga DOGE saat ini adalah USD 0,3581.

Harga Tron (TRX) melemah 7,85 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga saham TRX terpangkas 8,48 persen. Saat ini, harga Tron berada di posisi USD 0,2587.

Harga kripto hari ini seperti stablecoin seperti Tether (USDT) susut 0,06 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDT melemah 0,12 persen. Saat ini, harga tether berada di posisi USD 0,9994.

Sementara itu, harga USD Coin (USDC) berada di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga USDC naik 0,01 persen. Kini, harga USDC di posisi USD 0,9998.

Adapun kapitalisasi pasar global kripto terus menunjukkan dinamika yang beragam seiring dengan perkembangan sentimen pasar dan aktivitas perdagangan. Kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,5 triliun atau setara Rp 56.871 triliun, turun sekitar 5,56 persen dalam sehari terakhir. Investor diimbau tetap memantau pergerakan harga secara berkala.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Pemangkasan Suku Bunga The Fed bisa jadi Pendorong Kenaikan Harga Bitcoin

Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Sebelumnya, platform investasi kripto, Reku melihat potensi kenaikan harga Bitcoin dan pasar Saham AS masih terbuka, apabila penurunan suku bunga Federal Reserve berlanjut sebesar 25 basis poin.

Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan dengan kondisi ekonomi AS yang dapat dikatakan relatif cukup stabil saat ini, penurunan suku bunga lanjutan menjadi keputusan yang cukup rasional untuk menunjang momentum pertumbuhan ekonomi yang ada.

Menurut dia, perkembangan inflasi yang masih relatif terkendali turut menandakan upaya The Fed yang sudah berada pada jalur yang tepat terlepas dari potensi tantangan ke depan yang tidak pasti.

“Sentimen positif tersebut telah membawa Bitcoin mencetak rekor harga tertinggi baru selama dua hari berturut-turut, seperti pada 17 Desember lalu yang mencetak All-Time High $107,8 ribu. Kendati Bitcoin berada di level $106,3 ribu, potensi kembali terciptanya rekor harga tertinggi baru bagi Bitcoin masih terbuka, apabila terdapat penurunan suku bunga lanjutan setidaknya sebesar 25 basis poin,” kata Fahmi dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Rabu (18/12/2024).

Sebagai catatan, pasar saham AS yang dipimpin oleh sektor teknologi kompak berdiri di zona hijau. Indeks Nasdaq Composite naik 1,91% dan ditutup di level 20.173,89 pada perdagangan Senin 16 Desember kemarin.

“Pada hari perdagangan yang sama, Indeks tersebut juga sempat kembali mencetak rekor tertinggi baru sepanjang masa di level 20.197,42. Sektor teknologi khususnya yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI) menjadi motor penguatan indeks. Broadcom (AVGO) melejit+7% berkat prospek produk AI yang kuat, sementara Micron T echnology (MU) naik +6% seiring optimisme pendapatan dan dukungan subsidi federal. MicroStrategy (MSTR) menguat +3%, didukung reli Bitcoin dan dimasukkannya saham ini ke dalam Nasdaq 100,” papar Fahmi.

 

 


Adopsi Bitcoin

Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Adopsi Bitcoin oleh investor AS juga terlihat semakin solid dengan total aliran dana masuk neto (netflow) EFT Bitcoin spot yang menyentuh angka $637,5 juta pada perdagangan Senin kemarin.

“Netflow positif tersebut turut melanjutkan tren netflow positif secara berturut-turut yang telah terjadi sejak 27 November lalu. Wacana terkait rencana AS di bawah kepemimpinan Trump untuk menggunakan Bitcoin sebagai strategic reserve turut menjadi faktor pendorong meningkatnya optimisme investor terhadap Bitcoin “ imbuhnyaX

Fahmi lebih lanjut menjelaskan, “Direalisasikannya langkah tersebut dapat memicu negara-negara lain untuk membuat inisiatif serupa yang dapat berdampak pada melonjaknya permintaan terhadap Bitcoin secara signifikan”.


Investor Harus Bijak

Ilustrasi: Bitcoin

Meski industri kripto saat ini memiliki momentum positif, Fahmi mengingatkan, investor harus tetap bijak dalam mengambil keputusan khususnya mengingat iklim kebijakan pemerintah yang cukup dinamis.

“Selain kebijakan suku bunga, paparan pejabat The Fed terkait pandangan mereka terhadap kondisi ekonomi yang ada juga akan menjadi faktor yang diperhatikan oleh para investor, khususnya mengingat dampak signifikan dari penurunan suku bunga terhadap inflasi biasanya tidakterjadi secara langsung. Optimisme The Fed terhadap tren penurunan inflasi ke depan dapat memicu optimisme lebih lanjut dari para pelaku pasar yang dapat menunjang semakin meningkatnya aliran dana masuk baik ke pasar kripto maupun saham AS,” turut Fahmi.

Oleh sebab itu, tetap penting bagi investor untuk melakukan riset dan analisis yang baik guna memilih aset dengan potensi pertumbuhan dan tingkat risiko yang sesuai dengan profil investasi masing-masing, tambah dia.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya