Liputan6.com, Banyuwangi Kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan siswi MI Kalibaru, Banyuwangi, hingga kini belum terungkap. Sudah 35 hari berlalu kasus itu masih menyisakan tanya termasuk siapa dalang dibaliknya
Belum terungkapnya kasus ini pun turut membawa keresahan publik tak terkecuali DN (35) ayah korban. Hingga kini DN hanya bisa pasrah sembari menanti kepastian hukum siapa dalang di balik pembunuhan yang menimpa putri keduanya itu.
Advertisement
DN hanya duduk merenung di ruang tamu menggumam lirih berharap ada kepastian terkait kabar siapa yang telah dengan keji merenggut nyawa putrinya. Dalam gumam itu, DN pun mewadulkan keresahannya tersebut kepada Presiden RI dan Kapolri.
"Untuk Pak Presiden saya bangga kerena Pak Presiden orang yang tegas. Saya mohon untuk anggotanya pak, untuk Kapolri, Polda, Polsek maupun Kapolres untuk kinerjanya dimaksimalkan. Harapan saya, yang ditangkap pelaku kejahatan anak saya jangan sampai salah tangkap,” ujarnya Kamis (19/12/2024).
Sementara itu, ia juga memberikan satu kalimat permohonan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dalam kalimatnya itu ia memohon agar kasus ini mendapat atensi dari anggotanya untuk segera menangkap pelaku.
“Bapak Kapolri mohon anggotanya Pak untuk segera melakukan penangkapan untuk pelaku anak saya pak,” tegasnya.
Maski demikian, DN tak ingin ada salah tangkap terhadap pelaku kejahatan terhadap putri kecilnya tersebut.
“Harapan saya Pak, pelaku benar-benar ditangkap jangan sampai salah tangkap,” tambahnya.
Selain kepada Presiden Prabowo dan Kapolri jendral Listyo Sigit Prabowo, DN juga menyampaikan ungkapan terimakasih kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi.
Menurutnya, menteri PPPA telah memberikan dukungan psikologi kepada istrinya yang sempat mengalami kontraksi hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit akibat stress
Polisi Sudah Memeriksa 41 Saksi
“Untuk Ibu menteri terimakasih selama ini sudah berkomunikasi bersama istri memperhatikan keadaan kami, mohon untuk Bu Menteri untuk terus memberikan pendampingan kapada kami,” harap Doni.
Sejauh ini polisi sdah memeriksa memeriksa 41 saksi. Setelah sebelumnya memeriksa 27 saksi seperti yang disampaikan pengacara keluarga korban Dr Charisma Adilaga Sugiyanto beberapa waktu lalu.
Korban diduga diperkosa dan dibunuh saat pulang dari sekolahnya pada Rabu (13/11/2024) sekitar pukul 10.30 WIB. Korban ditemukan tak berdaya dengan kondisi pakaian setengah terbuka dan sejumlah kancing baju seragam hilang.
Advertisement