Ketum MUI: Dampak Judol dan Pinjol Sebabkan Kemiskinan Rakyat Indonesia

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Iskandar meminta para ulama di Indonesia ikut memperbaiki kemerosotan akhlak dan moral umat.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 19 Des 2024, 12:30 WIB
Pertemuan antara Menkominfo Budi Arie Setiadi dan Ketua MUI Anwar Iskandar digelar kantor Kemenkominfo, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Iskandar meminta para ulama di Indonesia ikut memperbaiki kemerosotan akhlak dan moral umat. Dia memandang, jika majunya teknologi tidak diimbangi dengan akhlak dan moral yang baik, niscaya terdapat keburukan yang mengikuti.

"Kita lihat hari ini menyedihkan sekali bahwa kemerosotan akhlak dan moral terjadi di mana-mana. Ketika kemajuan teknologi informasi, ketika masuk di dalam era digital banyak manfaat yang kita dapatkan, tapi banyak mudharat yang kita terima," kata Kiai Anwar Iskandar saat pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV 2024 di Jakarta, seperti dikutip Kamis (19/12/2024).

Kiai Anwar menyebut, salah satu contoh mudharat di era digital ini adalah terjadinya kemiskinan ekstrem. Penyebabnya, adalah tindakan masyarakat yang keranjingan judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol).

"Tantangan yang besar bagi kita karena lemahnya moralitas bangsa. Walaupun ditutup itu namanya akun-akun judol dan ditindak kepolisian, kalau sudah mentalnya rusak dan kecanduan, pasti akan cari akal," wanti dia.

Kiai Anwar meminta agar situasi tersebut tidak dibiarkan begitu saja. Dia pun mengajak para ulama untuk ikut menyadarkan ummat bahwa apa yang perilaku mereka adalah salah.

"MUI akan terus berpikir menyelamatkan bangsa ini, menyelamatkan umat ini dari praktik-praktik yang tidak baik. Salah satu hulunya (masalah) adalah tidak takut kepada tuhan," tekad Kiai Anwar.

 


Ancaman Masa Depan Bangsa

Ilustrasi judi slot online.

Kiai Anwar menambahkan, kerusakan akhlak dan moral bukan hanya pada judi online, tetapi juga pada narkoba, korupsi dan sebagainya. Sebab hal itu juga menjadi ancaman bagi masa depan bangsa yang hendak menyambut generasi emas. 

"Mari bentengi bangsa ini tentang dakwah yang merangkul, merahmati, tidak buat gaduh di mana-mana. Mari bentengi bangsa dan negara ini dengan edukasi kepada masyarakat bagaimana Islam wasathiyah," ajak dia. 

Kiai Anwar pun berharap bangsa Indonesia tidak lagi menjadi bangsa yang terus bertikai dengan temannya sendiri yang dapat berakibat melemahkan. 

"Mukernas kita harapkan akan memberikan sumbangan dan dedikasi terbaik buat tokoh-tokoh agama, ormas-ormas agama di Indonesia juga kepada pemerintah," dia menandasi. 

Infografis 14 Tips Hindari Kecanduan Judi Online. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya