Liputan6.com, Jakarta - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) DKI Jakarta mengimbau, masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tawaran kerja di luar negeri yang tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Kepala Balai Pelayanan BP2MI DKI Jakarta, Kombes Pol Duhri Akbar Nur menegaskan, pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap tindak pidana perdagangan orang, termasuk penipuan lowongan kerja ke luar negeri.
Baca Juga
Advertisement
"BP2MI juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada," ujarnya dilansir dari Antara, Kamis (19/12/2024).
Duhri mengungkapkan, maraknya penipuan peluang kerja di luar negeri didorong oleh pesatnya perkembangan teknologi digital di Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, BP2MI berencana menggelar sosialisasi tentang tindak pidana perdagangan orang (TPPO) agar masyarakat tidak mudah terjebak oleh berita bohong atau hoaks lowongan kerja di luar negeri yang beredar di media sosial.
BP2MI DKI Jakarta berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan profesional kepada calon pekerja migran sebagai bentuk kehadiran negara dalam melindungi warganya yang ingin atau telah bekerja di luar negeri.
"Peluang kerja di luar negeri memang luar biasa, namun jangan sampai tidak melalui prosedur karena akan merugikan. Negara bisa memfasilitasi pekerja migran," tambah Duhri.
Lebih lanjut, Duhri memberikan beberapa saran bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri. Pertama, menyiapkan mental karena adaptasi dengan pekerjaan baru di luar negeri bisa menjadi tantangan. Kedua, mencari informasi peluang kerja yang valid dan tidak mudah tergiur dengan tawaran yang tidak jelas.
"Ketiga, terus mengasah kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan, serta memahami persyaratan dan adat istiadat negara tujuan," ucap Duhri.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement