Amalan Ampuh agar Terlepas dari Jeratan Utang dari Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa utang diperbolehkan dalam Islam hanya jika dalam keadaan darurat. Namun, ia juga mengingatkan agar umat Islam berhati-hati dengan jebakan riba.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Des 2024, 14:30 WIB
Syekh Ali Jaber saat berdakwah. (Yayasan Syekh Ali Jaber via YouTube Syekh Ali Jaber)

Liputan6.com, Jakarta - Utang sering menjadi masalah besar dalam kehidupan banyak orang. Dalam Islam, utang diperbolehkan, tetapi ada syarat yang harus diperhatikan agar tidak menjerumuskan diri dalam dosa.

Syekh Ali Jaber mengupas tuntas mengenai solusi menghadapi jeratan utang, lengkap dengan amalan yang dapat dilakukan.

Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa utang diperbolehkan dalam Islam hanya jika dalam keadaan darurat. Namun, ia juga mengingatkan agar umat Islam berhati-hati dengan jebakan riba.

"Jangan pernah beralasan terpaksa sehingga mengambil pinjaman berbunga. Riba itu dosa besar. Contohnya, pinjam 100 juta, harus mengembalikan 120 juta. Ini sangat berbahaya," jelasnya, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @syekhalijaberindonesia.

Dia menjelaskan, bahwa ada orang yang datang kepadanya meminta amalan untuk melunasi utang. Menjawab hal tersebut, Syekh Ali Jaber memberikan solusi yang sederhana namun sangat penting.

"Amalan paling ampuh agar terlepas dari utang adalah jangan berutang lagi. Itu yang pertama," ujarnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Selain Jangan Utang, Amalkan Doa Ini

Ilustrasi Membaca Doa Credit: shutterstock.com

Selain itu, ia menyarankan umat Islam untuk memperbanyak doa agar diberi jalan keluar oleh Allah. Doa merupakan kekuatan utama yang dapat membantu seseorang mengatasi berbagai masalah, termasuk utang.

Syekh Ali Jaber kemudian mengutip sebuah doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk memohon agar terbebas dari beban utang. Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca setiap hari.

اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Artinya: "Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal, jauhkan aku dari yang haram, dan jadikan aku merasa cukup dengan anugerah-Mu tanpa membutuhkan selain-Mu."

Ia juga menekankan pentingnya tawakal kepada Allah setelah berusaha semaksimal mungkin. Tawakal adalah bentuk kepasrahan kepada Allah sambil tetap melakukan ikhtiar.

Menurut Syekh Ali Jaber, salah satu penyebab seseorang terjerat utang adalah gaya hidup yang tidak sesuai kemampuan. Ia mengingatkan agar hidup sederhana menjadi prioritas.

"Sesuaikan pengeluaran dengan pemasukan. Jangan terbawa gaya hidup mewah yang memaksa kita untuk berutang," tambahnya.


Utang Bisa jadi Penghalang ke Surga

Ilustrasi membaca doa. (dok.freepik.com)

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa utang dapat menjadi penghalang seseorang menuju surga. Oleh karena itu, penting untuk segera melunasi utang agar tidak menjadi beban di akhirat.

Syekh Ali Jaber menyarankan untuk memperbanyak sedekah sebagai cara untuk mendatangkan rezeki. Sedekah memiliki keajaiban tersendiri dalam membuka pintu rezeki dan menyelesaikan masalah finansial.

Ia mengutip hadis yang menyebutkan bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta, melainkan akan menambah keberkahan dalam hidup. Dengan keberkahan, rezeki akan terasa cukup.

Syekh Ali Jaber juga menyarankan untuk selalu meminta maaf kepada orang yang telah memberikan pinjaman jika belum mampu melunasi utang. Hal ini penting agar hubungan tetap harmonis.

Selain itu, ia menekankan pentingnya bersyukur atas apa yang dimiliki. Rasa syukur akan menumbuhkan kebahagiaan meski hidup dengan kesederhanaan.

Ia mengingatkan bahwa Allah telah menjamin rezeki setiap hamba-Nya. Oleh karena itu, jangan terlalu khawatir terhadap masa depan dan fokuslah pada usaha yang halal.

Syekh Ali Jaber mengakhiri penjelasannya dengan mengingatkan bahwa doa, usaha, dan tawakal adalah kunci utama untuk terlepas dari jeratan utang. Dengan mengikuti tuntunan ini, insyaAllah masalah utang dapat terselesaikan.

Penjelasan ini memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan, menghindari riba, dan memperbaiki hubungan dengan Allah dalam setiap aspek kehidupan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya