Liputan6.com, Makassar - Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) telah memasuki tahun terakhir pelaksanaannya. Selama 6 tahun berjalan, program ini berhasil memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, khususnya di sektor pertanian.
Hal tersebut disampaikan oleh Manager Program READSI, Andi Amal Hayat Makmur, dalam acara pembukaan Knowledge Sharing Meeting Tingkat Nasional Program READSI Tahun 2018-2024 yang diselenggarakan di Hotel Claro Makassar pada Kamis (19/12/2024). Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat lintas kementerian, pemerintah daerah, penyuluh pertanian, dan mitra dari berbagai daerah di Indonesia, baik secara luring maupun daring.
Advertisement
Amal menjelaskan bahwa program READSI merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kecil, terutama di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Program READSI dirancang untuk mendukung visi Pembangunan Pertanian Nasional, yaitu peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan petani. Dalam enam tahun perjalanannya, program ini telah membuktikan kontribusinya dengan menjangkau 18 kabupaten di 6 provinsi dan memberikan manfaat langsung kepada 72.613 rumah tangga petani.
Daerah sasaran program ini meliputi wilayah-wilayah terpencil dengan tingkat kemiskinan dan stunting yang tinggi, dengan fokus pada kesetaraan gender dan inklusi sosial.
“Selama perjalanannya, program ini telah memberikan akses lebih baik terhadap produk pertanian, pasar, dan pembiayaan kepada 52.427 petani, sehingga membuka peluang untuk berkembang,” ujar Amal.
Ia juga menambahkan bahwa sebanyak 46.622 petani telah mengikuti pelatihan keuangan dan mendapatkan akses ke fasilitas keuangan, sementara 49.535 petani lainnya mendapatkan akses terhadap teknologi dan sarana produksi pertanian. Selain itu, peningkatan gizi juga dirasakan oleh 26.890 keluarga petani.
Dalam rangka mendukung penguatan kapasitas petani, READSI telah menjangkau 518 kelompok tani yang kini memiliki akses terhadap mekanisasi pertanian.
“Berkat dukungan lintas kementerian dan pemerintah daerah, program ini berhasil memberikan dampak nyata dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kecil di daerah sasaran,” tambah Amal.
Keberhasilan program READSI didokumentasikan dalam dua buku berjudul Most Significant Changes dan Jejak Kesuksesan, yang diluncurkan pada acara tersebut. Selain itu, penghargaan atau Champion Award juga diberikan kepada pihak-pihak yang berkontribusi dalam pelaksanaan program.
Harapan Usai Program READSI
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian sekaligus Direktur Program READSI, Inneke Kusumawaty, menegaskan bahwa program ini tidak hanya fokus pada pemberdayaan masyarakat, tetapi juga mencakup edukasi tentang literasi keuangan, gizi, dan pemberdayaan perempuan.
“Pada akhir program ini, kami berharap tercipta kemandirian bagi penerima manfaat maupun pemerintah kabupaten sebagai pelaksana proyek. Meskipun proyek ini berakhir, kami berharap programnya dapat terus berlanjut,” ujar Inneke.
Ia mendorong pemerintah daerah untuk mereplikasi dan melanjutkan program READSI, mengingat program ini telah selaras dengan rencana pembangunan pemerintah ke depan. READSI dinilai mampu membuka peluang akses ke ekosistem bisnis yang lebih luas, seperti penyediaan benih, input pertanian, teknologi, akses pasar, dan pembiayaan.
Di tempat yang sama, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Prof. Muhammad Arsyad, turut mengapresiasi kolaborasi lintas sektoral dalam menyukseskan program READSI. Ia pun berharap kolabrasi seperti itu bisa berlanjut bahkan untuk program-program lainnya.
“Kolaborasi stakeholder yang telah terjalin diharapkan dapat terus berlanjut untuk mendukung program yang lebih besar, yaitu ketahanan dan swasembada pangan nasional,” ujarnya.
Ia juga berharap agar pertemuan knowledge sharing ini dapat memberikan solusi atas persoalan fundamental yang ditemukan di wilayah sasaran program. Dengan demikian, dampak positif READSI dapat diperluas dan diintegrasikan ke dalam program pembangunan lainnya di masa mendatang.
Program READSI telah membuktikan bahwa kolaborasi yang solid antara pemerintah, mitra internasional, dan masyarakat dapat membawa perubahan nyata dalam meningkatkan kesejahteraan petani kecil di Indonesia. Meskipun telah memasuki tahun terakhir, semangat keberlanjutan program ini diharapkan tetap hidup melalui replikasi dan dukungan dari berbagai pihak.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement