Tips Mengatasi Ketombe Berkerak yang Susah Hilang, Ikuti Panduan Perawatan Ini!

Jangan biarkan masalah kulit kepala tersebut mengganggu rasa percaya diri, simak tips mengatasi ketombe berkerak lewat beberapa panduan berikut ini.

oleh Wuri Anggarini diperbarui 20 Des 2024, 07:42 WIB
Ilustrasi mengatasi ketombe berkerak. (c) Prostock-studio/Shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Siapa nih yang lagi penasaran dengan cara mengatasi ketombe berkerak yang membandel? Masalah kulit kepala yang satu ini memang nggak bisa dianggap sepele. Secara umum, munculnya ketombe yang tampak berkerak di kulit kepala bisa mengganggu penampilan. Kerak yang terlihat di sela-sela kulit kepala bisa membuat seseorang tampak kurang menjaga kebersihan diri. Kondisi ini juga umumnya terlihat pada pria yang memiliki rambut tipis.

Selain itu, pada dasarnya ketombe sendiri adalah kondisi yang menyebabkan rasa tidak nyaman. Sensasi gatal dan panas yang terasa dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal ini juga berpotensi mengurangi tingkat fokus ketika mengerjakan tugas atau pekerjaan.

Jangan biarkan masalah kulit kepala tersebut mengganggu rasa percaya diri, simak tips mengatasi ketombe berkerak lewat beberapa panduan berikut ini.


Apa Itu Ketombe Berkerak?

Dikutip dari situs kesehatan Hello Sehat, ketombe berkerak adalah kondisi di mana kulit kepala mengalami penumpukan sel kulit mati yang membentuk lapisan tebal dan keras. Berbeda dengan ketombe biasa yang berupa serpihan halus, ketombe berkerak menimbulkan lapisan putih atau kekuningan yang sulit dihilangkan dan sering kali disertai rasa gatal intens. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, bahkan dalam beberapa kasus memicu kerontokan rambut.

Ciri-ciri Ketombe Berkerak yang Harus Diwaspadai

Ilustrasi ciri-ciri ketombe berkerak. (c) AndrewLozovyi/Depositphotos.com

Demi penanganan mengatasi ketombe berkerak yang lebih efektif, ada beberapa ciri-ciri atau gejala yang membedakannya dengan kondisi ketombe biasa. Berikut ini beberapa hal yang wajib dipahami.

1. Lapisan Tebal pada Kulit Kepala: Ketombe kerak umumnya ditandai dengan adanya lapisan tebal dan keras yang menutupi kulit kepala. Jika ketombe biasa berupa serpihan tipis yang mudah rontok, ketombe kerak cenderung tebal dan menempel.

2. Gatal dan Iritasi: Rasa gatal pada kulit kepala saat berketombe memang hal yang biasa. Namun, khusus pada ketombe kerak, biasanya terasa lebih intens yang disertai dengan kemerahan dan iritasi pada kulit kepala.

3. Serpihan Lebih Besar: Jika ketombe biasa cenderung berupa serpihan kecil dan tipis, berbeda halnya jika mengalami kondisi berkerak. Ukurannya cenderung lebih besar dengan warna putih atau kekuningan.

4. Kerontokan Rambut: Pada beberapa kasus, ketombe berkerak biasanya juga bisa menyebabkan kerontokan rambut yang disebabkan oleh peradangan atau kerusakan folikel rambut.


Kenali Penyebab Ketombe Berkerak

Penting untuk mengetahui penyebab ketombe berkerak agar bisa menemukan trik perawatan yang tepat. Beberapa hal ini yang sebaiknya kamu waspadai:

1. Produksi Sebum Berlebih

Ilustrasi kulit kepala berminyak. (c) AstiMak/Depositphotos.com

Sebum adalah minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar sebasea di kulit kepala untuk menjaga kelembapan. Namun, jika produksinya berlebihan, bisa membuat area tersebut jadi lebih lembap yang memicu pertumbuhan jamur dan bakteri.

Kelebihan sebum juga dapat menyebabkan penumpukan minyak dan sel kulit mati yang kemudian membentuk ketombe berkerak. Faktor seperti perubahan hormon, pola makan tinggi lemak, dan stres dapat mempengaruhi produksi sebum. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan produksi minyak di kulit kepala sangat penting untuk mencegah ketombe berkerak.

2. Jamur Malassezia

Ilustrasi Ketombe/https://www.shutterstock.com/New Africa

Jamur Malassezia secara alami hidup di kulit kepala manusia. Dalam kondisi normal, jamur ini tidak menimbulkan masalah. Namun, pertumbuhan berlebih Malassezia dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada kulit kepala, memicu produksi sel kulit yang berlebihan. Sel-sel kulit mati ini kemudian menumpuk dan membentuk ketombe berkerak.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur ini antara lain kelembapan tinggi, kebersihan kulit kepala yang kurang terjaga, dan penggunaan produk rambut yang tidak sesuai. Menggunakan sampo antijamur dapat membantu mengontrol pertumbuhan Malassezia dan mengurangi ketombe berkerak.

3. Salah Pilih Shampo

Ilustrasi perempuan keramas. (c) Ariwasabi/Depositphotos.com

Pemilihan shampo yang tidak sesuai dengan jenis kulit kepala dapat memperparah kondisi ketombe. Misalnya, kandungan bahan kimia keras pada kulit kepala sensitif bisa menyebabkan iritasi dan kondisi kering yang parah. Hal ini bisa memicu produksi minyak berlebih sebagai respons alami tubuh.

Sementara itu, shampo yang terlalu melembapkan jika digunakan pada pemilik kulit kepala berminyak juga bisa memicu produksi minyak berlebihan. Jadi, penting untuk memilih shampo yang sesuai dengan kebutuhan kulit kepala. Kenali jenis kulit kepalamu dan hindari produk dengan kandungan bahan yang berpotensi mengiritasi.

4. Keramas Kurang Bersih

Tidak membilas rambut dengan bersih setelah keramas dapat meninggalkan residu shampo dan kondisioner di kulit kepala. Residu ini dapat menyumbat pori-pori, menyebabkan iritasi, dan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.

Selain itu, sisa produk yang tertinggal dapat bercampur dengan minyak alami dan sel kulit mati, membentuk lapisan ketombe berkerak. Pastikan untuk membilas rambut hingga benar-benar bersih setiap kali keramas, dan hindari penggunaan produk dalam jumlah berlebihan untuk meminimalkan residu.

5. Kulit Kepala Kering

Ilustrasi penyebab kulit kepala berminyak. (c) dwiputra18@gmail.com/Depositphotos.com

Kulit kepala yang kering rentan mengalami pengelupasan berlebihan dan membentuk ketombe. Kondisi ini sendiri bisa disebabkan oleh faktor lingkungan seperti cuaca dingin atau penggunaan produk perawatan rambut yang mengandung alkohol.

Kulit kepala kering juga dapat memicu rasa gatal. Jika digaruk berlebihan dapat menyebabkan iritasi dan peradangan. Menggunakan pelembap khusus kulit kepala atau minyak alami seperti minyak kelapa dapat membantu menjaga kelembapan dan mencegah ketombe berkerak.

6. Ketidakseimbangan Hormon

Ternyata perubahan hormon seperti yang sering terjadi di masa pubertas, kehamilan, atau menopause juga bisa menjadi penyebab munculnya ketombe berkerak. Hal ini karena kondisi tersebut dapat mempengaruhi sebum di kulit kepala.

Dengan meningkatnya produksi minyak, hal ini juga memicu pertumbuhan jamur dan bakteri yang menyebabkan ketombe berkerak. Selain itu, kondisi medis lain seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang berdampak pada kesehatan kulit kepala. Konsultasikan dengan dokter jika mencurigai ketidakseimbangan hormon sebagai penyebab masalah kulit kepala.

7. Eksim atau Psoriasis

Kondisi kulit seperti eksim atau dermatitis atopik dan psoriasis dapat mempengaruhi kulit kepala, menyebabkan peradangan, kemerahan, dan penumpukan sel kulit mati yang membentuk plak tebal. Kedua kondisi ini sering disertai dengan rasa gatal dan ketidaknyamanan, serta dapat memperparah ketombe berkerak.

Perawatan medis seperti penggunaan obat topikal atau light therapy mungkin diperlukan untuk penanganan eksim atau psoriasis yang terjadi di kulit kepala. Konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang sesuai.


Langkah Tepat Mengatasi Ketombe Berkerak

Mengingat efeknya yang bisa mengganggu penampilan hingga membuat rasa tidak nyaman saat melakukan pekerjaan sehari-hari, ada beberapa tips mengatasi ketombe berkerak yang bisa dicoba di rumah.

1. Pilih Shampo Antiketombe dengan Formula yang Tepat

Ilustrasi produk shampo. (c) Shutterstock/Liami

Dilansir dari Halodoc, memilih shampo adalah langkah awal dalam mengatasi ketombe berkerak. Kandungan efektif untuk melawan masalah tersebut biasanya meliputi bahan aktif seperti zinc pyrithione yang memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang dapat mengurangi pertumbuhan jamur penyebab ketombe.

Selain itu, selenium sulfida juga disarankan untuk menghambat produksi sel kulit mati dan mengurangi minyak berlebih di kulit. Ada juga kandungan asam salisilat yang berfungsi sebagai eksfolian yang membantu mengangkat sel kulit mati, sementara itu ketoconazole adalah agen antijamur yang efektif melawan berbagai jenis jamur.

2. Perawatan Kulit Kepala dengan Minyak Alami

Manfaat minyak almond untuk kesehatan kulit dan rambut (Credit: Freepik/jcomp)

Perawatan kulit kepala secara rutin dengan minyak alami bisa jadi salah satu solusi efektif untuk mengatasi ketombe berkerak. Salah satunya yang disarankan adalah minyak kelapa yang memiliki sifat antimikroba untuk melawan jamur penyebab infeksi. Cara penggunaannya gampang, aplikasikan 2 sendok makan minyak kelapa ke area kulit kepala, pijat perlahan, lalu diamkan selama 1 jam. Setelah itu, bilas dengan shampo hingga bersih.

Selain minyak kelapa, kamu juga bisa memanfaatkan tea tree oil yang dikenal dengan sifat antijamur dan antibakteri yang membantu mengatasi ketombe. Cara penggunaannya adalah dengan mencampurkan beberapa tetes tea tree ke dalam shampo yang biasa digunakan dan keramas seperti biasa.

4. Pakai Masker Rambut Aloe Vera

Ilustrasi Lidah Buaya Credit: pexels.com/Demi

Bahan alami lain yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi ketombe berkerak adalah aloe vera atau lidah buaya karena memiliki sifat antijamur dan antibakteri. Aloe vera juga bisa menyejukkan kulit kepala yang iritasi dan menjaga kelembapan alami kulit kepala. Cara penggunaannya adalah dengan mengoleskan gel aloe vera segar ke kulit kepala, pijat lembut, diamkan selama 30 menit, kemudian bilas dengan air bersih. Gunakan secara rutin untuk membantu mengurangi masalah ketombe berkerak dan meningkatkan kesehatan kulit kepala.

5. Selalu Jaga Kebersihan Kulit Kepala dari Kotoran atau Sisa Produk Rambut

Ilustrasi penggunaan hair spray. (Foto: Pexels/Karolina Kaboompics)

Menjaga kebersihan kulit kepala adalah kunci utama dalam menghilangkan ketombe berkerak. Penumpukan kotoran, minyak, dan sisa produk rambut dapat menyumbat pori-pori kulit kepala, menyebabkan iritasi, dan memperparah ketombe. Oleh karena itu, penting untuk mencuci rambut secara teratur dan hindari penggunaan produk rambut yang mengandung bahan kimia keras.

Selain itu, pastikan untuk membilas rambut hingga benar-benar bersih setiap kali keramas. Sisa shampo atau kondisioner yang tertinggal dapat menyebabkan penumpukan residu yang tidak diinginkan. Jika sering menggunakan produk penata rambut seperti gel atau hairspray, pastikan untuk membersihkannya dengan baik. Jangan lupa bersihkan secara berkala sisir yang digunakan dan alat-alat penataan rambut lainnya untuk mencegah kontaminasi ulang pada kulit kepala.

6. Pijat Kulit Kepala dengan Cuka Apel

Credit via Shutterstock.com

Cuka apel juga sudah lama dikenal memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan kulit kepala, termasuk mengatasi ketombe berkerak. Bahan alami ini memiliki sifat antimikroba dan kemampuannya menyeimbangkan pH kulit kepala sehingga ampuh melawan jamur penyebab ketombe.

Cara penggunaannya adalah dengan mencampurkan cuka apel dan air dengan perbandingan 1:1. Setelah itu, semprotkan campuran ini ke kulit kepala sambil memijatnya dengan lembut. Diamkan selama 10-15 menit, lalu bilas dengan air hangat hingga bersih. Proses ini dapat membantu mengurangi ketombe sekaligus membuat rambut terasa lebih ringan dan bersih.

Selain membasmi jamur, cuka apel juga membantu meluruhkan sel kulit mati yang menumpuk di kulit kepala. Pijatan lembut saat mengaplikasikan cuka apel akan meningkatkan sirkulasi darah di kulit kepala, sehingga merangsang pertumbuhan rambut yang lebih sehat. Namun, hindari penggunaan berlebihan karena sifatnya yang asam bisa menyebabkan kulit kepala kering jika digunakan berlebihan.

Jika sudah mengetahui penyebabnya, kamu pun bisa mengatasi ketombe berkerak dengan langkah penanganan yang lebih tepat. Jangan lupa perhatikan selalu kesehatan rambut dan kulit kepala demi mewujudkan penampilan yang maksimal. Singkirkan ketombe berkerak sekarang juga!

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya